Meminta Penjelasan

4.7K 159 19
                                    

ATTENTION!

CERITA INI BELUM AKU REVISI, MAAF KALO ADA KESALAHAN PENULISAN ATAU TANDA BACA YANG KURANG TEPAT:)

-----------------------------




Rindu hati yang pernah ada, bukan yang baru







Aretha Thalea,
Perempuan yang kini tengah berjalan di sepanjang koridor kelasnya dengan seragam yang sangat lepek, rambutnya kusut dan berantakan, wajahnya pucat karena terguyur hujan pagi.

Aretha suka sekali saat hujan turun membasahi tubuhnya, tapi sayangnya, hujan tidak suka menyakiti tubuh Aretha, hujan pun mulai reda.

Aretha mengalihkan pandangannya, ia melihat Alvaro Abram, Pacarnya, sedang duduk di sebuah kursi panjang di depan kelasnya dengan seorang wanita cantik yang selalu di bangga-banggakan olehnya.

Aretha dan Alvaro sudah menjalani hubungan hampir dua tahun, tetapi beberapa bulan yang lalu Alvaro berubah drastis semenjak kenal Dinda, anak baru di sekolah ini yang satu kelas dengan Alvaro.

Aretha ingin sekali bertanya kepada Alvaro apa yang sedang terjadi pada dirinya, tetapi Alvaro selalu saja menolak ajakannya.

Aretha berlari kecil menghampiri Alvaro yang sedang duduk di depan kelasnya bersama Dinda
"Alvaro? gak masuk kelas?"

"Ngapain sih lo mandi hujan, kaya gembel tau gak?!" Ucap Alvaro yang selalu kasar membuat Aretha sudah terbiasa menerimanya.

Sementara Dinda yang berada di sampingnya melirik ke Aretha dengan tatapan sinis.

"Selalu aja ada perempuan ini." Batin nya, lalu meninggalkan mereka berdua.

"Bukannya kamu juga suka hujan?"

"Iya itu dulu bukan sekarang."

"Oh iya, Al, aku boleh ngomong sebentar gak?" Pinta Aretha dengan suara lesu.

"Gak bisa, gue mau masuk kelas pelajaran bentar lagi mulai, minggir!" Alvaro mendorong tubuh Aretha dan hampir saja terjatuh.

"Aku cuma mau bilang, perlahan kamu mulai menjauh dari aku, Al!" Aretha tidak bisa menahan isi hatinya lagi, kalimatnya barusan keluar begitu saja.

Alvaro berhenti melangkahkan kakinya lalu kembali menatap Aretha "Gue gak berubah, lo nya aja yang sotoi!"

Bruk!

Alvaro kaget saat melihat Aretha yang sudah tergeletak tak sadarkan diri di lantai.

"Heh! bangun, ngapain sih lo akting segala." Alvaro menepuk-nepuk pipi Aretha kasar, ia pun langsung membawa Aretha menuju UKS.

Sebenarnya Alvaro khawatir dengan keadaan Aretha, tapi mau bagaimana lagi sekarang ia lebih mencintai Dinda yang bukan siapa-siapanya. Alvaro juga tak ingin mengakhiri hubungannya dengan Aretha, sangat bajingan bukan? menginginkan dua hati secara bersamaan.

Terkadang Alvaro sangat benci dengan sifat kekanak-kanakannya Aretha, ia selalu saja cemburu saat Alvaro bersama Dinda. Tetapi perempuan mana yang tidak cemburu melihat pacarnya bersama wanita lain?
bahkan kadang, Alvaro mengantar Dinda pulang, ia sama sekali tidak memikirkan Aretha yang hanya pulang naik angkutan umum setiap harinya.

Sekarang Aretha sudah berbaring di dalam UKS, di temani oleh Alvaro yang berada di sampingnya sambil menatap layar ponselnya.

Tangan Aretha bergerak menandakan ia telah sadar dari pingsannya.

ARETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang