Rasanya Ingin Menyerah

1.5K 93 6
                                    

Aku rindu dulu bukan sekarang, sedari dulu aku bersusah payah mempertahankan,
sedangkan kamu dengan mudahnya mengambil sebuah keputusan.


***

Beberapa bulan kedepan siswa- siswi kelas 12 akan melaksanakan ujian nasional. Begitupun dengan Aretha, ia pun tak lepas dari buku-buku yang harus ia baca dan di pelajari.

Hari ini Aretha tidak ingin mengingat kejadian minggu depan yang ia lihat di kamarnya Alvaro. Aretha ingin terlihat baik-baik saja di depan Alvaro seolah tidak tahu kejadian apa yang telah
di perlakukan pacarnya bersama wanita lain di belakangnya.

Pelajaran Seni Budaya pun di mulai. Hari ini kelompoknya Aretha akan tampil nyanyi didepan kelas. Setelah seminggu latihan, mereka harus menampilkan yang terbaik di depan kelasnya.

Giliran kelompok mereka di panggil untuk maju kedepan.
Mereka berempat pun mulai duduk diatas bangku kelas yang ala-ala dijadikan seperti panggung.

"jadi disini kita akan menyanyikan lagu mawar eva dengan judul -masihkah ada namaku" ucap Gilang mewakilkan kelompoknya

Davina dan Beni pun mulai mengalunkan musiknya.

Aretha mulai membuka suara untuk bernyanyi
"Inginku salahkan waktu yang menuntun ku mengenalnya tinggalkan jejak sakitnya hingga bermalam-malam...."

Lanjut Gilang bergantian bernyanyi sambil menatap Aretha
"Pekik hati makin lantang tertahan mulut yang terbungkam lantunkan bait-bait pahit yang letihkan hati"

Aretha dan Gilang bernyanyi barengan, kompak, dengan nada tinggi rendahnya
"Mentari kini hitam legam sepekat perih yang ku telan dalam sesak hatiku selalu bertanya masihkah dia mengingatku"

Selesai sudah kelompok mereka tampil, teman-teman sekelasnya pun memberikan tepuk tangan dan sorakan.

"Cie-cieee bagus bangettt"

"Cocok banget kalian berdua"

ucap dari salah satu temen sekelas mereka.

***

Sejak disekolah, Alvaro sudah mengabari Aretha untuk berjanjian bertemu didepan halte sekolah. Aretha sudah menunggunya sedari tadi tetapi, Alvaro tak kunjung datang juga.
30 menit kemudian Alvaro datang berboncengan dengan Dinda lalu menghampiri Aretha yang sedang duduk didepan halte sambil menatap layar hpnya.

"nanti malem gue jemput jam 7, mamah ngajak lo makan malem di rumah gue" ujar Alvaro

Aretha menoleh ke depan.
Ia baru sadar kalau ternyata Alvaro sudah berada di depannya.

Aretha menyadari Dinda yang sedang stay duduk di motor Alvaro sambil memainkan ponselnya

"aku kira kamu ngajak aku ketemu mendadak gini karena hal penting" kata Aretha yang masih menatap Dinda dengan tatapan berkaca-kaca

"yaudah nanti malem pokoknya" Alvaro mengacak rambut Aretha kasar, lalu meninggalkan Aretha sendirian

Aretha bangun dari duduknya dan berdiri kaku "Al. tunggu!"

Alvaro memutarkan bola matanya malas "apa lagi?!"

"kamu antar Dinda pulang lagi?" Aretha menatap sendu

Belum sempat menjawab pertanyaan Aretha, Dinda memekik " Al, buruan ih panas tau"

Aretha pun menatap ke arah Dinda dengan tatapan rapuh.
Tatapan ini adalah jawaban yang sedang Aretha rasakan.

ARETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang