Wei Wuxian, laki-laki cantik berusia 23 tahun yang merupakan sepupu dari Jiang Cheng.
Setelah kematian kedua orang-tuanya, Wei Wuxian diasuh oleh pamannya yang tidak lain tidak bukan adalah ayah Jiang Cheng sendiri sejak usianya menginjak tiga tahun.Ia dan Jiang Cheng sudah seperti saudara kembar karena mereka tidak pernah terlihat berjauhan terlalu lama.
Ibarat kata, disitu ada Jiang Cheng disitulah Wei Wuxian berada.
Bahkan jika salah satu dari mereka sakit maka yang satu juga akan ikut sakit setelahnya.Sayangnya, Wei Wuxian harus bersekolah di tempat yang berbeda dari Jiang Cheng sejak laki-laki berparas cantik itu lulus sekolah dasar.
Dan merupakan pilihannya sendiri untuk masuk kedalam asrama hingga lulus sekolah tingkat atas.Ia tidak tahu bahwa selama tidak ada dirinya, Jiang Cheng kerap dibully oleh kakak kelas di sekolah menengah hingga saudaranya itu lulus sekolah.
Bahkan, Jiang Cheng sendiri pernah masuk rumah sakit saat kakak kelas yang tidak suka padanya itu menjatuhkan pot bunga dari lantai dua yang tepat mengenai kepala bagian samping Jiang Cheng.Wei Wuxian menangis keras ketika ia baru diberitahu oleh pamannya tiga tahun setelahnya, ia sangat menyesal saat Jiang Cheng mendapat perlakuan seperti itu dan tidak ada disana untuk menolong saudaranya.
Itu sebabnya setelah lulus dari sekolah menengah Jiang Cheng lebih memilih sekolah private di rumah dan menolak keras saat ayahnya menawarinya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
Dan yang lebih mengherankan guru Jiang Cheng malah membela seniornya dan menyalahkan Jiang Cheng.Setelah menyelesaikan pendidikannya di sekolah tingkat atas yang hanya dilalui Wei Wuxian selama satu setengah tahun -terima-kasih untuk otaknya yang terlalu encer hingga membuatnya mendapat program percepatan di sekolah dua kali berturut-turut, Wei Wuxian kemudian juga lulus dengan nilai memuaskan dari perguruan tinggi dan setengah tahun lalu ia secara resmi dilantik sebagai dokter.
Alasan ia lebih memilih menjadi seorang dokter adalah untuk menolong Jiang Cheng jika sewaktu-waktu saudaranya itu mendadak sakit dan ia bisa dengan cepat menolongnya.
Walaupun hanya dokter umum ia sudah merasa sangat senang. Lagipula ia lebih suka menjadi seseorang yang berguna untuk orang-lain dan menjadi dokter menurutnya adalah hal yang menyenangkan saat ia melihat orang yang ia tangani kembali sehat, kembali tersenyum kepada keluarga mereka.Dan laki-laki cantik itu kini tengah berdiri di depan pintu sebuah rumah yang merupakan rumah calon kakak iparnya bersama saudaranya, disampingnya ada laki-laki bertubuh tinggi dengan wajah datarnya yang anehnya bisa dimengerti oleh si cantik itu.
"Wei Ying, kita mengganggu mereka." Laki-laki bertubuh tinggi itu berkata dengan nada datar.
"Aiyoo, Lan Zhan!
Percaya padaku mereka tidak sesibuk itu!" Wei Wuxian tertawa renyah, tangannya yang bebas memeluk salah satu lengan Lan Wangji -yang adalah adik kandung Lan Xichen, dan menarik laki-laki berwajah tampan itu untuk masuk kedalam rumah.Memang sedikit kurang ajar karena Wei Wuxian langsung masuk begitu saja tanpa ketukan atau deringan bell tapi bagi Xichen itu hal yang biasa.
Si cantik itu sudah biasa berkunjung menemui Jiang Cheng dan kebetulan tunangan dari Lan Wangji itu memang sudah pindah ke kediaman orang-tua Lan bersaudara sejak empat bulan lalu bersamaan dengan Lan Xichen yang pindah ke rumah barunya dan Jiang Cheng."XICHEN GE! AKU DATAAANG!~" Wei Wuxian berseru dengan nada keras seperti biasanya.
Pemilik sifat periang itu berlari semangat menuju dapur di rumah itu.Lan Xichen yang daritadi masih terdiam di kursinya karena Jiang Cheng menyuruhnya untuk tetap disana, tersenyum melihat kehadiran adik ipar beserta adiknya.
"Adik Wei, Wangji." Xichen menyapa ramah.
"Ge, dimana A-Cheng?" Wei Wuxian bertanya dengan binar matanya yang sangat menyilaukan makhluk apapun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lan Wanyin
FanfictionMembuat Jiang Cheng meledak macam petasan itu mudah asalkan ada Lan Xichen didekatnya :3 Semi M +17 📌Mo Dao Zu Shi 🛡 Mo Xiang Tong Xiu📌 Lan Xichen Jiang Cheng Lan Wangji Wei Wuxian OOC Manymore-