DIA BILANG SIMULASI?

1K 41 3
                                    

Pikiran kalila sangat berkecamuk sekarang.
itu karna mengingat bulan depan pernikahan nya dengan si angkuh arkan akan berlangsung.
Kalila tak membayangkan kalau impian nya "dincitai dan mencintai" akan berakhir dengan saling tidak mencintai.
Kisah cinta yang ia damba-damba kan pupus sudah.

Kalila ragu apa ia siap menjalani pernikahan dengan arkan.
Apa dia kuat menjalani pernikahan penuh sandiwara tersebut.
Apa dia sanggup tinggal bersama makhluk sedingin dan seketus arkan tanpa ibu nya.
dimana tempat ia akan mengadu nanti.
Ia pasti akan kesepian sekali.
Apa ia bisa menahan diri saat mendapati suami nya berselingkuh?.

Semua segala pikiran itu membuat kalila susah fokus.
Ia berjalan keluar TK KASIH IBU dengan mata kosong namun dengan segala runyam nya pikiran.
Ia sampai tak menyadari bahwa sesosok pria sedang menunggu nya sedari tadi.
Lelaki berjas rapi itu menyenderkan tubuh nya di pintu mobil sambil menyilangkan tangan.

"Selamat pagi"
Sapa nya pada kalila.

Mendengar suara itu kalila langsung membuang pikiran nya kemudian menatap ke sumber suara.

Matanya menyipit,seakan tak percaya apa yang sedang dalam tangkapan mata nya tersebut.

Ia mengucek-ucek mata nya berkali-kali mencoba mengecek apa benar yang sekarang ia lihat di depan mata adalah arkan.

Ternyata benar,ia adalah arkan,ini bukan sekedar hayalan kalila yang kalila rasa efect dari segala pikiran nya tadi.
Arkan benar-benar nyata.

"Arkan?"Lirih nya mendekati arkan.

"Kamu kayak ngelihat saya seperti hantu"komentar arkan yang membaca semua sikap kalila.

"ngg,kamu ngapain disini?"

"Jemput kamu"jawabnya santai.

"Jemput aku?kok tiba-tiba--

"Ikut saya sebentar"arkan memotong kata-kata kalila yang belum selesai.

Arkan membuka pintu mobil untuk mempersilahkan kalila masuk ke dalam mobil nya.

Kalila yang bingung hanya mengikuti perintah arkan.
Ia masuk ke dalam mobil diikuti arkan setelah nya.

Kalila memainkan kuku-kuku nya.
Berdua dengan arkan tanpa persiapan seperti ini membuatnya gugup.
Arkan datang tanpa pemberitahuan tentu saja mengagetkan nya yang baru keluar mengajar.
Terlebih lagi kalila bingung kemana tujuan arkan membawa nya sekarang.
Sebab,arkan hanya mengemudi tanpa memberi tahu nya apa-apa.

"Arkan,kita mau kemana?"akhirnya kalila menyuarakan pertanyaan nya.

"Menurut saya kamu tidak perlu tanya,karna pada akhirnya kamu akan tau tujuan kita setelah kita sampai"

Mendengar itu kalila memutuskan untuk memendam rasa bingung nya.
Ia pun menyenderkan kepalanya ke kaca mobil denga tatapan yang kosong.

***

Mobil arkan berhenti di depan sebuah restoran mewah yang tentunya belum pernah kalila datangi.
Kalila dan arkan keluar mobil bersamaan.
Dengan canggung kalila menatap ke restoran di hadapan nya.
Ia sekarang sedang mengenang rok hitam dan baju batik.
Rasanya pakaian kerjanya tak cocok untuk ke tempat mewah seperti ini.
Arkan yang mengenakan jas rapi tampak berjalan duluan.
Namun melihat kalila yang tak kunjung melangkah,arkan membalikan badan nya menatap kalila.

Dengan alis yang terangkat sebelah,arkan bertanya pada kalila.

"Kenapa gak masuk?,ayoo"

Kalila tak menjawab,ia malah melangkah kan kakinya pelan mengikuti arkan.

SEMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang