SEMU

PAMAN NYA ALI

Langkah kaki kalila terhenti seketika melihat salah satu anak murid nya kini tengah di tarik tangan nya oleh seorang lelaki berpenampilan rapi.
Kalila tersentak kaget saat itu juga.
Apa ia sedang menyaksikan penculikan tepat di hadapan nya?di depan sekolah nya.

"Ayo ikut paman"

"Gak mauuuu"

"Kok ngeyel sih,ayoo"

Lelaki itu terus menarik ali dengan paksa.
Kalila tak akan tinggal diam.
Segera ia berhambur ke arah ali dan lelaki itu.

"Ihhhhh dasarr orang jahat!!!"
Kalila memukul lelaki itu memakai tas nya yang berisi buku.
Lelaki itu langsung melepaskan tangan ali dan mengaduh kesakitan.

"Dasar gak punya hati!,kalo mau cari uang ya kerja!!!"

Kalila memukul lelaki itu tanpa henti.

Ali sang bocah kecil yang melihat itu hanya terdiam menyaksikan guru nya yang memukul lelaki itu bertubi-tubi.

Lelaki itu mencoba menangkis dan menangkap tangan kalila.
Sampai pada akhirnya lelaki itu berhasil menenangkan tangan kalila.
Kedua tangan kalila berhasil ia pegang,membuat mereka saling bertatapan.

Lelaki itu terkejut melihat siapa yang sedang berada di depan wajahnya sekarang.
Ia seperti mengenali gadis itu,wajah nya seperti tidak asing.

Kalila meronta karna tangan nya ditahan oleh lelaki tak bernama baginya.
Ternyata pegangan lelaki itu tak kuat,sehingga kalila dengan mudah melepaskan tangan nya.

Plakkkkkkk

* * *

"Aww"
Rino meringis kesakitan mendapati pipi kirinya di tampar oleh sebuah tangan mulus milik gadis di hadapan nya.
sepertinya pipi nya berubah menjadi merah karna ia benar-benar mendapatkan tamparan kencang di pipi nya.

"Dasar gak tau malu,apa kamu gak mikir dosa!"
Teriak gadis itu dengan ketus.

Rino menatap gadis itu masih dengan memegangi pipi nya.
Ia tak mengerti kenapa ia diperlakukan seperti ini.
Padahal dia cuma mau jemput keponakan nya ali.

"Kalo mau dapat uang itu kerja yang halal,jadi kuli juga gapapa yang penting berkah dan halal,bukan jadi penculik anak yang gak bersalah"

"Penculik?,eittts,tunggu dulu,jadi kamu pikir aku mau nyulik anak?"

"Tanpa saya pikirkan saya sudah tau kalau kamu itu mau nyulik"

Rino pun langsung menatap ali yang bersembunyi di balik rok hitam panjang sang gadis itu.

Ia tertawa sekencang-kencang nya,membuat kalila mengerutkan dahi nya bingung.

"ihh,Udah jahat,gila lagi"

"Sumpah ya,baru kali ini ada cewek yang oon nya kaya kamu"

"Apaa?saya oon?heh kamu tuh gak ngaca ya,kamu tuh liat diri kamu sendiri kalo ka--

"kamu liat penampilan saya.masa rapi dan cakep gini dibilang penculik"

Rino bersikap sok keren memegang dasi yang bergantung di lehernya.

Kalila pun menatap rino dari atas kebawah.
Sempat terpikir olehnya kalau ia mengakui rino tak seperti orang jahat.
Dari wajah?ia tampan,dengan bola mata hitam nan belok,hidung yang mancung dan bibir yang merah.
Dan kedua adalah penampilan,ia berpenampilan rapi dengan memakai jas.
Ketiga,ia sangat wangi,seperti memakai parfum sekilo.
Jujur saja sebenarnya rino tak cocok dikatai penculik
Tapi sudah terpampang nyata aksinya yang memaksa ali ikut dengan nya,padahal ali sendiri menolak dengan keras.