Chapter 4

41 13 0
                                    

Saat ini ke-empatnya masih berada di ruang kelas mengerjakan tugas Fisika yang diberikan kemarin. Tapi yang terlihat seperti hanya Gemintang dan Seara yang mengerjakan. Sedangkan Genang dan Aksara sibuk menyelami mimpi mereka masing-masing.

“Nanti bagi bagiannya aja lah Gem, biar cepet. Lo maunya sama siapa?,” tanya Seara masih sambil menulis materi yang menurutnya penting. “Sama Genang ajalah ya. Rumah kalian kan deket tuh. Biar si Genang ikut ngerjain. Kasian di lo nya kalo ngerjainnya bareng Aksa, mengundang emosi mulu. Udah ya Gem pokoknya Lo sama Genang. Mau duluan nih gue, udah ditungguin dari tadi. Dahhh Gemi," ujar Seara dengan panjang lebar kemudian mulai pergi meninggalkan ruang kelas sambil melambaikan tangannya.

Gemintang langsung membereskan barang-barang setelah dirasa Seara sudah tidak tertangkap penglihatannya lagi. Kemudian setelah itu ia membangunkan Genang dan Aksara yang sepertinya masih belum mau meninggalkan dunia mimpi mereka.

“Genang, Aksa bangun, ayo pulang,"ujar Gemintang sembari menggoyang-goyangkan badan Genang dan Aksara ke kiri dan ke kanan.

“Lah udah selesai? Padahal gue mau ikut ngerjain tugas juga," ucap Aksara yang masih mengumpulkan kesadarannya.

Gemintang yang mendengar ucapan Aksara barusan hanya mampu merotasikan bola matanya.

"Bullshit banget lo mau ikut ngerjain secara suka rela. Yang ada harus dipaksa dulu baru mau," balas Gemintang sebal yang hanya dibalas cengiran dari temannya itu.

"Si Sea mana? Kok cuman ada kita bertiga," tanya Genang ketika tidak menemukan Seara dimanapun.

"Baru aja pulang duluan tadi. Udah ditungguin sama orang soalnya," jawab Gemintang sambil memakai tas sekolahnya dan berniat meninggalkan ruang kelas.

"Siapa dah. Sok sibuk banget. Kayak orang penting aja," komentar Aksara yang kemudian menyampirkan tasnya di bahu kiri.

"Komen mulu sih lo," ujar Genang kemudian tangannya menjitak kepala Aksara yang dibalas ringisan kecil. "Bareng gue aja Gem, deket kan rumah kita. Daripada pulang sendirian," tawar Genang sehingga Gemintang yang hampir pergi meninggalkan kelas menghentikan langkahnya dan membalik tubuh menghadap Genang yang sudah ikut berjalan keluar kelas diikuti Aksara di sampingnya.

"Boleh deh. Sekalian hemat ongkos juga," balas Gemintang yang kemudian ketiganya berjalan bersama-sama menuju parkiran sekolah.

Terima kasih kepada kalian yang sudah menyempatkan sedikit waktu untuk membaca ini.
.
Ditemukan typo? Silahkan berkomentar.

Salam kenal,
'Daylest'
09.11.19.

You & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang