Hari dan minggu telah berganti. Hari ini kelompok 4 baru saja selesai mempresentasikan materi mereka. Akhirnya setelah mengorbankan banyak waktunya, sekarang Gemintang ada sedikit waktu untuk pergi berdua dengan Senjakala. Karena tugas ini, keduanya menjadi jarang sekali untuk bertemu. Yang dilakukan mereka untuk berkomunikasi hanya membalas pesan lewat media sosial.
Saat ini Gemintang berniat mengajak Senjakala pulang bersama. Untuk itu dia berjalan menuju kelas Senjakala di 11 IPA 5. Namun apa yang dilihatnya dari luar pintu kelas benar-benar sesuatu yang tidak pernah terbesit di pikiran. Di hadapannya kini hanyalah penampakan sang kekasih yang terlihat sedang menyuapi seorang perempuan yang kalau tidak salah namanya Megantari Azalea, siswi yang berasal dari kelas ini.
"Kala," panggil Gemintang dengan langkah kaki yang mendekat dan mata yang menyorotkan kekecewaan.
"Gem?," kagetnya ketika melihat siapa yang memanggil.
"Udah ada pengganti gue ya," ucap Gemintang lalu memandang Senjalaka dan Megantari bergantian.
"Bukan gitu. Gue juga gini karena elo. Satu bulan lebih Gem lo enggak bisa bagi waktu buat gue. Selalu aja sibuk sama Genang, Genang, dan Genang," balas Senjakala yang sepertinya termakan api amarah.
"Kok jadi gue yang salah. Gue juga gitu karena tugas kelompok dari Pak Antoni," jawab Gemintang yang jelas tidak mau disalahkan.
"Gue juga ngerjain tugas itu. Tapi enggak sesibuk lo tuh," tambah Senjakala menghakimi.
"Lo itu emang bener-bener enggak pernah berubah ya Kal. Dari dulu selalu gini. Lo yang salah, gue yang harus minta maaf. Sekarang kita putus. Jangan harap gue bakal mau balikan sama lo lagi," ucap Gemintang lalu pergi meninggalkan ruang kelas tanpa menghiraukan panggilan dari Senjakala yang menyuruhnya kembali.
❄
Terima kasih kepada kalian yang sudah menyempatkan sedikit waktu untuk membaca ini.
.
Ditemukan typo? Silahkan berkomentar.Salam kenal,
'Daylest'
11.11.19.
KAMU SEDANG MEMBACA
You & I
Short StoryGenang Samudera dan Gemintang Rembulan, dua remaja yang sebenarnya sejak awal sudah menemukan kebahagiaan mereka sendiri. Mereka saling mengenal, hanya saja tidak saling menyadari. Terlalu senang di dunianya sendiri, membuat mereka melupakan fakta b...