Atala POV"Hmmm Disa udah putus, apa gue nyatain sekarang-sekarang ya" atala mengusap rambutnya frustasi .
"Ahh jangan-jangan Disa pasti lg sedih banget, haduhhh Disa andai Lo tau yg gue mau" atala merebahkan badannya diatas kasur sambil memejamkan matanya pelan.
"Oke gaada salahnya gue coba, dari pada Disa keburu balikan atau dapetin cowo baru".
****
Alarm berdering, jam menunjukan pukul 5.47. "Pagi Disa:)" kata atala setiap kali ia bangun tidur.
Meminum air yang ada di nakas dekat tempat tidurnya dan langsung menuju kamar mandi bersiap-siap memakai seragam, sarapan dan menjemput Disa di tempat biasa.
Atala.
Pagiiiii disaku
Gue udah sampe, Lo kesiangan kan
Dasar disa kebo5 menit.
6 menit.
8 menit.
10 menit."Ini nih alasan gue bangun pagi" kata atala sambil menunduk dengan mengganjal tangannya dengan helm.
"Pagiiii atalaaaaa" sapa Disa.
"Dasar ya ngaret, nih lg dandan, apus stiklipen nya" kata atala mengusap mulut Disa."Ihhh rese banget si Lo, gue kan udh gapunya pacar, suka-suka gue dong mau apa lagian klo gue ga cantik siapa yg mau sama gue hahhh" kata Disa sedikit nyolot.
"Gue yg mau sama Lo" atala menarik lengan Disa dan memasangkan helm di kepala Disa, Disa sedikit bingung. Ahh gatau lah atala aneh.Dan mereka pun tiba di sekolah, atala memarkirkan motornya dan membuka kan helm disa, jujur sebenarnya Disa senang dengan perilaku atala, manis, cewe mana yg ga baper di perlakuin kaya Disa.
"Dis, mending Lo sama atala deh, gue liat atala suka sama Lo, yakin deh gue" kata Aurelie sambil duduk antusias menatap Disa, Disa hanya tersenyum.
"Kalo dia emng suka gue harusnya bilang, kan gamungkin gue yg bilang duluan" Disa memalingkan wajahnya malu, menyembunyikan senyumnya.
"Sumpah, gue bakal jadi makcomblang nih keknya seru dahh azeekkkk" Aurel menggosok-gosok tangannya dan seperti ingin membuat rencana sesuatu.
"Jangan rel, biar gue tau dari mulut dia, tanpa paksaan dari orang lain" Disa tersenyum.
"Oh oke, gue bantu doa aja kalo gitu" Aurelie membalikan badannya menghadap papan tulis.
"Pagi anak-anak.."
"Pagi pak..".
Sepulang dari sekolah Atala berhenti di pinggir jalan, ga terlalu rame karna atala melewati jalan cluster yg megah-megah.
"Disa" atala turun dari motor.
"Mau apa kita, awas ya Lo macem-macem sm gue" disa menatap atala waspada sambil menutup dadanya."Yaela emng muka gue bejad apa ya" atala menyunggingkan senyum nya.
"Yauda mau apa" Disa menjawab sedikit bernada.
"Gimana ya, gue sebenernya gatau cara nembak cewe" atala berdiri tegak sambil menyilangkan tangannya di dada."Maksud Lo?" Disa sedikit memajukan wajahnya.
"Huhhh, langsung aja ya. Pacaran yu Dis, gue bosen jomblo sekali Nemu cewe udh punya pacar, dan skrng Lo udah putus ya gue gamau lah nyia-nyiain kesempatan gue, ntar Lo keburu di ambil orang lain lagi" bicara atala santai, atala gatau se berdebar apa hati disa itu.
"Lo nembak gue?" Disa so bertanya padahal tau maksud atala.
"Lo ga ngerti ya? Gue harus apa dong biar lo ngerti" atala membungkukkan badannya dan meletakkan lengannya di tangki motor lalu menenggelamkan wajahnya di antara lengan."Gausa ribet ah gue gamau yg ribet" Disa tersenyum nakal.
"Hahh maksudnya ribet? Kalimat gue berbelit ya?" Atala berdiri tegak menatap Disa penuh harap."Yauda gue mau deh jadi pacar Lo" Disa tersenyum sambil sedikit memiringkan kepalanya.
"Lo serius?" Atala melotot karna kaget.
"Emang Lo mau gue bercanda?" Atala memeluk Disa sangat erat. "Gue sayang Lo dis" atala menenggelamkan wajahnya di leher disa dan Disa membalas pelukan atala sambil bilang "I'm more, atala".****
Hari pertama Atala dan Disa menjalani hari-hari beda dari biasanya, karna yg dulunya teman sekarang pacar, dulu lo-gue sekarang aku-kamu, atala seperti menemukan hidupnya yg baru di dlm diri Disa, Disa yg atala sayang, Disa yg atala mau, Disa yg atala harap, Disa yg atala semogakan.
Selamat malam disa, selamat istirahat sayang❤️ -Atala
....
Lg good mood pengen up terus:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari Bahagia Disa (END)
FanfictionRencana hanya rencana, ketika tuhan menunjuk dia untuk kamu, dan kita bukan lagi kita. Tuhan tau aku yang bisa jaga kamu untuk laki-laki itu, tak apa setidaknya aku pernah merasa menjagamu. Karna kesalahan kita bertemu, dan karna kesalahan juga kita...