Sembilan

13 3 0
                                    

Atala bangkit, pergi meninggalkan disa dengan berat langkah atala meninggalkan disa. Tidak tega rasanya, tapi disa pasti sudah tidak mau diantar pulang Atala.

Atala berkomitmen, belajar yang giat agar bisa susul Disa, masabodo mau gimana yang penting Atala harus kejar Disa kemanapun Disa pergi.

***

Berminggu-minggu berlalu mereka semua lulus, Atala bahagia dan sangat bahagia karena ia termasuk lulusan terbaik, Disa juga tentunya. Atala mencari Disa, Disa tidak ada.

"Rel, Disa kemana gue blm liat dia" Atala bertanya ke Aurelie.
"Lo gatau? Disa udah pindah 2 hari yang lalu" Aureli mentap Atala.

Dengan terkejut atala membulatkan matanya sempurna, tidak percaya.
"Pindah? Kemana?" Atala menatap tidak percaya ke Aurelie.
"Dia gabilang, cuma bilang ke tempat yang Deket kampus tujuan ibunya, gue aja gatau" Aureli mengangkat bahunya.

"Astaga gue telat, lama gadapet kabar Disa" atala mengecak pinggangnya.
"Emangnya..... Hehh atala gue mau tanya dulu" atala pergi meninggalkan Aurelie.

Disa gue susul Lo, janji bakal bisa dapetin Lo disana, jagain Lo lagi biar gasedih, Disa gue kangen semoga Lo ngerasain yang gue rasain ya. Batin atala.

Penuh harap, atala sangat berharap agar dipertemukan dengan Disa lagi, atala menyusun semuanya dengan sempurna, merencanakan yang akan dia lakukan disana, membereskan yang perlu di bereskan, mengurus segalanya untuk tinggal disana.

Berminggu-minggu atala mengurus semuanya hingga selesai, dan pada satu hari ia akan berangkat menyusul Disa, upsss..  kuliah maksudnya, dengan bangga dan senang atala mengerek kopernya menuju bandara sambil memandang tiket menuju tempat yang sangat ia nanti-nanti.

Mengejar cita dan cinta ke negri sebrang, itulah yang akan di lakukan Atala sekarang. Membayangkan yang akan terjadi padanya dan Disa.

....

Tiba di bandara Atala menuju apartemen nya, berencana mengurus semuanya besok karena ia sangat lelah, tidur sejenak mungkin menyegarkan badannya.

Semua urusan kuliahnya sudah selesai ia tangani, ia bisa memulai kuliah 3 hari lagi, senang sekali rasanya ingin cepat ketemu Disa, begitu batinnya.

Sehari sebelum ia masuk kuliah ia bertemu Disa dengan temannya. Dengan senyum mengembang besar di bibir Atala berharap Disa merasakan yang sama, Atala memanggil Disa.

"Disa..." Panggil Atala.
Disa menoleh mencari sumber suara, Disa melihat Atala tersenyum, kaget? Tentu. Namun Disa tetap harus merasa biasa saja bertemu Atala.

Senyum Atala redup melihat reaksi Disa, apa Disa tidak mencarinya? Apa Disa tidak rindu padanya?.
"Kamu.. ngapain?" Tanya Disa menghampiri Atala.

"Aku kuliah dis, bareng kamu" Atala tersenyum senang, Disa juga tersenyum kecil melihat Atala.

"Selamat ya" kata Disa sambil tersenyum tipis.

🌼🌼🌼

Hari Bahagia Disa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang