Sepuluh

12 3 0
                                    

"Aku mau kejar apa yg aku mau, apa yg ibu pengen" kata dia sambil memainkan jarinya. Atala melihat Disa seperti canggung, ada apa dengan Disa?
"Aku disini juga kerja apa yg aku pengen, kuliahku, teman-teman, kamu" Atala menatap awan yang cerah siang itu sambil mengayun kakinya. Disa menatap Atala sendu ketika Atala menatap Disa, Disa membuang mukanya dan Atala tersenyum.

****

Disa keluar kelas membawa buku-buku ditangan kirinya dan paper bag di tangan kanannya, kerepotan sekali.
"Haii, sini aku bantu" atala membawa paper bag Disa.
"Kamu apa sih gausa repot aku gapapa ko" Disa menatap Atala yang tersenyum. Disa canggung melihat senyum Atala, mengingat masa-masa sekolah berdua bersama laki-laki itu, tapi sekarang dengan keadaan yang berbeda. Atala kumohon jangan seperti ini aku gamau nyakitin kamu, Batin Disa. Disa berlalu meninggalkan Atala begitu saja dan dengan senyum Atala menyusul Disa.

"Kamu naik bis bawa barang sebanyak ini?" Atala memulai obrolan agar tidak canggung.
"Kalau kamu keberatan tinggalkan bag itu aku bisa sendiri ko" Disa menjawab sambil menunggu bis yang datang.
"Ini enteng, lebih berat perasaan rindu aku Disa" Atala berbicara dengan nada serius sehingga Disa menoleh ke Atala.
"Aku merindukan kamu Disa, ga terhitung berapa menit aku mengingat kamu, di setiap kejadian aku selalu merasa ada kamu, aku rindu kamu Disa" Atala menatap Disa dan mereka saling tatap.
"Bisnya datang, ayo masuk" Disa mengalihkan pembicaraan. Dengan senyum Atala menjawab "maaf, aku antar sampai sini ya, masih ada yg harus aku kerjakan" sambil memberi paper milik Disa. "Terimakasih" Disa masuk kedalam bis duduk disamping jendela sambil menatap atala yg melambaikan tangan padanya, tapi Disa hanya tersenyum dan bis pun pergi meninggalkan Atala.

"Aku tidak tau yang aku lakukan benar atau tidak, bodoh aku melakukan kesalahan itu" Atala berjalan sambil menggendong tas punggungnya dengan sebelah tangan.

***

Tibanya di kamar Disa merapikan barang-barang bawaannya, lalu membersihkan diri, mengganti pakaian dan tidur di kasur kecil miliknya.

Sedangkan Atala..
Terus terusan memikirkan apa yg terjadi dengan Disa, kesalahan apa yang dia lakukan hingga Atala merasa seperti orang asing baginya.

Apa karna aku hanya masalalu baginya dan aku ga akan jadi mimpinya lagi, batin Atala.

***

Vote nya teman teman⭐
Tinggal klik aja ko😉
Makasih:)

Hari Bahagia Disa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang