2.4 - "I can like you too"

7 1 0
                                    

"Ini handphone-kamu". Kata Wooseok sambil memberikan handphone-ku.

Seketika aku membuka mataku. Lalu aku melihat Handphone-ku didepanku. "Ma..makasih". Kataku sambil menerima nya.

"Kenapa harus merem? Kaya mau di apain aja". Kata Wooseok sambil mundur lalu memasukkan tangannya kedalam saku celananya.

"Ya takut lah ngapain sampe masuk-masuk segala kalau cuma mau kasih handphone aja". Kataku mencari-cari alasan.

"Oh... oke, pulang ya". Katanya lalu pergi meninggalkan ku tanpa jawaban dariku. Aku hanya melihatnya dari jauh kemudian menutup pintu rumahku.

Setelah ku menutup pintu rumah ku, aku menghela nafas panjang dan menghembuskannya dan memegang dadaku dan merasakan detak jantungku yang berdegup sangat kencang. Kapan ini berakhir sih???!! dan aku merasa besok masih harus bertemu dengannya lagi. Mendadak aku merasa menyesal karena telah mengiyakan ajakannya untuk menjemputku besok.

Saat aku masuk kedalam rumah, aku membuka Handphoneku. Dan langsung mengabari Minhee.

To Minhee,

Minhee, terima kasih ya aku sudah dirumah..

Minhee langsung menjawab.

From Minhee,

Iya kak, istirahat ya.. Besok mau aku jemput ngga? Kirimi aku lokasi rumah kakak ya..

Waduh, kok dia malah nawarin kaya gini... alah jadi gini sih ceritanya... gimana cara ngomongnya kalau besok aku di jemput Wooseok??

To Minhee,

UUUWWW,... Minhee maaf ya... besok aku di jemput Wooseok...

From Minhee,

Oh... iya kak, sampai bertemu besok, Istirahat ya kak

To Minhee,

Iya Minhee, terima kasih banyak

Huff!!! Kenapa jadi ruwet gini sih? Ah gatau ah. Lalu aku merebahkan badanku ke kasur lalu tidur. Sampai lupa untuk makan.

*Alarm berbunyi*

Aduh pusing kepala aku... 

Mendengar alarm yang berbunyi kepalaku sakit. Aku mematikannya lalu kembali tidur. Rasanya kepalaku sakit sekali. Karena terlalu sakit aku kembali tidur lagi dan menarik selimutku untuk menutupi seluruh badanku. Dan aku sudah tidak ingat apa-apa lagi sampai...

*tok tok tok tok*.

Suara ketukan pintu berbunyi.

huhhhh... siapa sih. Aku berjalan menghampiri pintu dengan lemas dan sempoyongan dan merapat ketembok. "Sebentar...".

Lalu aku membuka pintu. 

*Ceklek*

"Wooseok...". Kataku lemas.

"So Hee kenapa aku telpon gak aku angkat-angkat??? ga apa-apa??". Tanya Wooseok sambil memegang pundakku dengan kedua tangannya.

"Hah...". Jawabku lemas. "Pusing". Tambahkku karena kepalaku pusing. 

"So Hee...". Wooseok memelankan suaranya lalu memelukku. 

"La...par". Tambahku saat ada di pelukkannya.

Wooseok melepaskan pelukkannya dan melihatku. "Lah gak makan tadi malam????". 

"Ga ketiduran...". Jawabku lemas.

World Isn't Only Earth But UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang