• Jangan lupa untuk selalu tinggalkan jejak dengan vote and coment, thanks!!
• Happy reading and hope you like it! ^_^
__oOo__
Jam sudah menunjukan pukul 09.15 AM.
Sinar mentari pun telah tembus melewati celah-celah kamar seorang lelaki yang masih nyenyak dengan tidurnya.Drtt...drtt...
Getaran ponsel di sebelah bantal lelaki tersebut membuatnya membuka mata perlahan dan meraih ponselnya.
12 missed call from elina.
Elina
Devan, kamu udah bangun? Aku ke rumah kamu ya, bawain sarapan. Aku juga bareng papa sama mama.Devan tidak menggubris pesan dari Elina, "Ga penting." batinnya.
Devan lebih memilih untuk pergi ke tongkrongan bersama teman-temannya, daripada harus bertemu dengan perempuan itu beserta keluarganya.
----------
Sehabis mandi dan bersiap, Devan turun untuk segera pergi.
"Eh pa... Udah pulang?" ucap Devan setelah melihat papanya yang berada di ruang tamu.
"Iya, barusan tadi pagi. Kamu mau kemana?"
"Ke tongkrongan pa sama temen-temen."
"Loh? Tadi pak Bram telfon papa, katanya dia mau kesini bareng Elina dan istrinya."
"Devan tau kok."
"Terus kenapa kamu mau pergi?"
"Males, kalian juga cuma mau bahas tentang perjodohan Devan sama Elina kan." ketus Devan.
"Ya, dan itu penting Devan."
"Penting? Haha, itu cuma penting buat papa dan perusahan papa! Lagian Devan masih SMA pa."
"Papa tau, papa cuma mau mendekatkan kamu dengan Elina dulu. Soal perjodohan itu kita bisa bahas lagi nanti."
"Terserah, pokoknya Devan ga akan pernah mau!"
Devan segera mengambil kunci motor lalu pergi meninggalkan papanya.
"Devan..." panggil Elina lirih yang ternyata sedari tadi sudah sampai di depan rumah Devan
"Kamu mau kemana?" tanya Elina menahan langkah Devan.
"Minggir."
"Ga, jawab aku dulu! Kamu mau kemana?"
"Bukan urusan lo!"
Devan segera menyalakan motornya dan langsung pergi begitu aja.
----------
Kini Devan telah sampai di basecamp yang juga biasa ia pakai untuk berlatih tinju bersama kedua sahabatnya.
"Eii! Kusut banget tu muka." ledek Nando.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who You Are?
Novela Juvenil[CERITA INI UNTUK DIBACA BUKAN DISALIN!!]. |•••••| Selalu mimpi yang sama dengan wajah tak dikenal. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya takdir membuat kita bertemu, membongkar kisah dulu, dan menciptakan lembaran baru. ---------- Devano Aldric Wi...