11-Eleven

1.4K 132 0
                                    

########

Revan pov

Aku menatap nanar orang orang yang berlalu lalang .Menunggu keberangkatan ku

Tanpa seorangpun mendampingiku .Namun aku harus merelakan semua itu setidaknya dia sudah mengungkapkan rasa itu.

Aku merasa menyesal kenapa tidak mengungkapkan dari dulu.Jika itu dulu ia lakukan mungkin dia tidak kehilangan gadis yang di cintainya.

Namun nasi sudah menjadi bubur tak bisa di ubah .Sekarang yang harus aku lakukan hanya berdoa untuk kebahagianya.

Nada dering ponselku berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Aku mengambil dari saku celanaku dan membaca pesan itu

Hati hati kawan,maaf tidak bisa mengantarmu

Eunha

"Maaf eunha karena aku tidak membalas cintamu "batinku sambil melihat pesan eunha

Kini saatnya pesawatku akan lepas landas.melupakan segala kenangan yang berada disini.

Yerin pov

"Lalu apa kau mencintaiku "

Kata kata itu masih terngiang di telingaku .membuatku frustasi memikirkannya.

"Woy "eunha mengangetkanku dari lamunaku

"Mengagetkan saja kau eunha "sebalku pada sahabatku

"Dasar kau ,ku panggil panggil kau saja tak dengar "jawabnya dengan nada meledek

Aku hanya meringis tak berdosa

"Eunha ,maafkan aku "kataku setelah mengingat kejadian tempo hari

"Sudahlah ,lupakan "jawab eunha dengan senyumnya

"Tapi.... "telujuk tanganya kini menempel di bibirnya

"Diamlah ,atau aku akan marah "sebalnya

"Baiklah "jawbaku meringis

"Kau hutang cerita ya padaku "kini pandanganya serius

"Cerita apa "kataku bingung

"Jangan pura pura bodoh ,yang semalam "eunha sekarang memajukan bibirnya

"Entahlah eunha ,aku tidak yakin "jawabku ragu

"Dia sekarang tunanganmu ,semua orang tau itu jadi belajarlah mencintainya "saran eunha serius padaku

"Tapi,apa tae jg mencintaiku "kataku ragu menatap eunha

"Aku yakin pak tuamu itu juga mencintaimu terlihat dari sorot matanya"eunha menatap lamat padaku

"Tapi "belum aku selesai menjawab

"Belajarlah yerin ,sebelum ada wanita lain dan kau menyesal pada akhirnya "sekarang eunha meninggalkan dengan keterdiamanku

Apa aku menyukaimu batinku

Taehyung pov

"Bisakah kita pulang ,aku lelah "

Kata terakhir gadisku membuat gelisah seharian ini.

Aku benar benar menyukai yerin.Namun entah dengan gadisku apa dia memiliki perasaan yang sama

Apa aku berharap bahwa yerin suatu saat akan mencintaiku juga.

Dering ponsel menandakat ada pesan masuk.

Bisakah kita bertemu di cafe depan kantor pak tua

Swettie

Aku menatap layar ponsel dan tersenyum bergegas menemui gadisku.

Aku telah sampai di cafe ,menatap satu persatu pengunjung dan melihat gadisku sedang menyesap expressonya.

"Ada apa sayang "aku duduk di depanya

"Tidak ,aku hanya ingin memberitahumu suatu hal "jawabnya dengan nada lembut

"Hal apa sayang "tanyaku dengan tersenyum

"Apa kau mengenal wendy "seketika senyum di wajahku pudar digantika wajah datarku

Yerinpun melihatku heran.

"Apa kamu baik baik saja tae "tanyanya khawatir

Aku mencoba mengendalikan ekpsresiku.

"Dia bicara apa padamu "tanyaku dengan nada tak suka

"Dia menanyakanmu,dan ingin menemuimu "katanya menatapku heran

"Abaikan saja dia ,sayang "kataku lembut takut yerin salah paham.

"Bukankah dia temanmu tae ,"jawab gadisku lagi

"Lupakan ,mari aku antar kembali ke kantor "tawarku

"Baiklah ,tapi kita belum makan sesuatu "rengek gadisku

"Nanti biar bawahanku mengantarkannya padamu "jawabaku halus

"Tapi... "kalimat gadisku mengantung

"Aku melupakan meeting ,jadi maafkan aku sweetie "jawabku sambil mengusap rambutnya

"Kalau begitu ,kau pergilah biar aku makan sendiri "gadisku memberi saran

"Baiklah ,tapi ingat kalau ada apa apa telpon aku "desahku pasrah

"Bailklah,kau hati hati "kata yerin memegang tangganku

Aku mencium kenining gadisku kemudia melangkah pergi dari cafe.

Untuk apa kau mengusiku wendy

Aku membanting setir tak bisa menahan emosi.

Bersambung

Mohon maaf bila ada kesalahan dalam typodan alur cerita.

Cai cien mingtien





Perfect Boss (Taehyung and Yerin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang