# 12

3.7K 272 7
                                    

happy reading
❤❤
.
.

Keesokan harinya,, jennie masih terlihat nyaman dengan selimut yang membalut tubuhnya, hangat yang ia rasakan membuat nya enggan terbangun dari tidur nyenyak nya, hingga suara alaram yang ia pasang berbunyi membuat nya kaget dan mengerutkan pelupuk matanya,, ia meraba kesana kemari mencari benda yang sedari tadi berbunyi ,,, 
.
"Aahh,, sial, kmana benda itu" ia pun bangkit dengan mata yang masih lengket enggan terbuka karena ngantuk ,,  tak lama kemudian seseorang datang ke kamarnya dengan pakaian nya yang sudah rapi siap untuk berangkat ke pasar
.
"Selamat pagi mandu,, cepat bangun sayang ,, eomma sudah membuatkan mu sarapan di meja,, eomma  berangkatke pasar dulu,, anyeongg" ucap eomma yang akan segera berangkat karena ia akan pergi ke pasar selagi masih pagi,, 
.
"Nee, eomma gumawo,, " ucap jennie nyaris tak terdengar karena suaranya yang masih parau efek bangun tidur,  eomma pun keluar dari kamar jennie dan langsung berangkat , saat ia keluar dari rumahnya, ia melihat rio yang baru sampai untuk menjemput jennie ,
.
"Anyong haseo eomma, selamat pagi,, eomma mau kemana pagi2 begini" ucap rio di sertai senyuman manis nya,, emang sih pagi2 liat senyuman pria satu ini membuat pembuluh darah seketika membeku, seperti eomma saat ini, niat nya ingin membalas sapaan rio, ia malah gagap tak beraturan,,,
.
"Anu,, itu eomma mau ke pasar,, ia eomma mau ke pasar,, anyeong, kamu masuk saja, jennie sudah bangun", ucap eomma lantas berlalu meninggalkan rio yang masih merasa heran,, lantas ia pun masuk, 
.
.
Jennie yang baru selesai mandi pun keluar dengan hanya memakai handuk, yang membalut bagian dada hingga ke atas lutut, lantas duduk di depan meja rias untuk mengeringkan rambut nya yang masih setengah basah,,
.
"Uhukk,, uhukkk,,"
.
Ia merasa tenggorokan nya agak sedikit gatal mungkin karena kemarin begadang dan cukup lama berdiri di balkon kamarnya, ia pun bangkit dan menghampiri nakas dekat tempat tidur untuk meminum air yang biasa tersedia di kamarnya,
.
Ia melihat botolnya kosong, ia pun melangkah keluar kamar untuk mengisi air di dapur, ,
.
Merasa ia sendiri di rumah karena eomma sudah berangkat ke pasar ia pun keluar dengan hanya menggunakan handuk yang sedari tadi bertengger di tubuhnya,
'Toh gak ada orang' fikirnya,
.
Ia pun sampai ke pintu dapur , lantas melihat pintu kulksa yang terbuka dan ada pergerakan di dalam sana,
.
"Eomma,, bukan nya mau kepasar tadi" ucap jennie yang berjalan mendekati kulkas ,, ia fikir eomma nya yang berada di dalam sana,
.
Perlahan ia mulai mendekati kulkas,, dan tiba2 ia di kejutkan dengan munculnya kepala pria tampan dari dalam sana dengan setengah tubuh yang tertutup oleh pintu kulkas, lantas tersenyum ke arah nya,
.
"AAAAAAAAAAAAAAAA"
.
Teriak jennie yang terkejut melihat rio yang berada di dalam dapur rumah nya, lantas ia memukulkan botol yang tadi akan di isi air tepat di kepala rio,
.
Tukk
.
"Aaawwww" pria itu meringis kesakitan seraya memegangi kepalanya karena pukulan yang cukup keras yang jennie berikan,, 

.

"Yahh,, LIMARIO apa yang kau lakukan di sini," ucap jennie  ,, yang di tanya hanya cengo melihat keadaan jennie saat ini yang hanya memakai handuk dan rambut yang terurai dan setengah basah,  membuat rasa sakit di kepalanya mendadak hilang ,
.
"Sexy,," ucap rio tanpa sadar dengan pandangan yang tak teralih barang sedikitpun dari tubuh gadisnya itu,,  membuat jennie sadar akan keadaan nya saat ini, lantas ia membelalakan matanya dengan mulut menganga lalu memegang ujung handuk bagian atas dan langsung berlalu meninggalkan rio yang masih cengo di depan kulkas yang masih terbuka mnimbulkan  suhu dingin di badan nya lantas ia tersadar dan langsung menutup kulkas dan duduk di kursi meja makan, 
.
ia masih tak percaya apa yang di lihatnya tadi, lantas ia tersenyum dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan nya, mengingat kejadian itu membuatnya merona merah,

.

.

Setelah memakai pakaian dan bersiap, jennie pun keluar dari kamar nya ,  ia mengedarkan pandanganya mencari pria itu ,,
.
" astaga apa yang di lakukan nya di sini masih pagi pula, bagaimana caranya dia masuk,, haisshh" gerutunya sambil terus melangkah menuju dapur untuk sarapan,  di lihat nya rio yang masih di dapur sedang duduk memainkan game di ponsel nya 
.
"Ohh kamu sudah selesai sayang, sini sarapan," ucap rio yang seperti tak terjadi apa2 barusan, jennie tak menjawab lantas ia duduk di hadapan pria itu dengan wajah yang tak bisa di artikan oleh rio ,  
.
"sayang kok kamu diam saja, aku minta maaf tadi, eomma yang menyuruku masuk, dan kebetulan aku haus  ingin minum." ucap rio menjelaskan sebelum jennie bertanya, karena dari raut wajah jennie yang tanpa expresi, ia tau kalo kekasihnya itu sedang marah padanya,
.
masih tak ada jawaban dari jennie ia pun bangkit dari duduk nya berniat ingin menghampiri jennie,, , sebelum ia melangkah jennie terlebih dahulu bersuara,
.
"apakah itu sakit" ucap jennie dengan wajah datar ,, jennie melirik nya dari ujung mata tanpa menoleh ke arahnya,
.
"Anu,, itu , , nggak ko sayang itu tidak sakit" ucap rio yang mendadak gugup dengan pertanyaan jennie, ia takut kekasih nya itu marah padanya, karena melihat expresi wajah nya yang sangat datar,,  padahal kepala nya masih agak berdenyut karena botol sialan itu,
.
"hemm,,mianhae sayang kau mengagetkan ku tadi," uacap jennie menatap kekasih nya itu, ia merasa bersalah karena kejadian tadi, ia juga  tak bisa menyalahkan rio yang tiba2 berada di dapur rumahnya saat itu setelah rio bilang bahwa eommanya lah yang menyuruh rio untuk masuk,
.
"gwencana baby , aku tidak apa2,  cepat habiskan sarapanmu terus kita berangkat" ucap rio dengan senyuman nya, "tapi kau sangat sexy tadi,, knapa keluar dengan hanya memakai handuk ,, haisshhh, kalau yang melihat kamu itu oang lain bagaimana," ucap nya lagi membuat jennie menatapnya tajam
.
"ahh, emm maksudku ,, kamu seharusnya memakai baju dulu sebelum keluar ,, takut ada yang melihat tubuhmu selain aku sayang, aku gak rela jika itu terjadi" ucap rio setelah melihat tatapan jennie yang sangat menyeramkan menurutnya,
.
"hheeem,, salah lagi,  " gumam nya , karena tak mendapat jawaban dari pacar galak nya itu
.
"Aku sudah selesai ayoo berangkat" ucap jennie seraya bangkit dari duduknya lantas melangkah keluar ,
.
"heyy,, tunggu aku mandu" karena jennie meninggalkan nya begitu saja, "haisshhh,, heyyy sayang kamu tak mengunci rumahmu dulu, , kalau ada maling bagaimana heeyyy" ucapnya dengan sedikit berteriak karena jennie yang sudah agak jauh darinya, seraya berlari kecil mengejar jennie ,
.
Jennie pun berbalik dan berjalan ke arah pintu masuk untuk menguncinya,, karena biar bagaimana pun apa yang di ucapkan rio ada benarnya juga, bagaimana kalo ada maling ,, rio hanya tersenyum lantas menggeleng geleng kan kepalanya melihat tingkah kekasih nya itu,, ia tak habis fikir bagaimana gadisnya itu sangat menggemaskan meski dalam mode marah seperti itu,
.
setelah mengunci pintu jennie pun kembali berjalan keluar menuju halaman rumah dimana mobil rio terparkir disana, ia heran knapa hari ini rio membawa mobil biasanya ia membawa motor
.
"kemana motor kesayanganmu itu" ucapnya seraya menatap rio masih dengan wajah datarnya, ia lebih suka di antar dengan motor yang biasa rio gunakan untuk ke kampus, karena dengan menaiki motor ia juga bisa berdekatan dengan rio selama perjalanan, tak bisa ia pungkiri bahwa bau parfum rio yang setiap hari ia hirup sudah menjadi candu baginya, 
.
"Ohh, itu motor ku masih dalam perbaikan, ia mengalami kerusakan kemarin , mungkin besok sudah bisa di gunakan lagi, "ucap rio menjelaskan apa yang terjadi dengan motor kesayangan nya,, pasalnya kemarin malam setelah ia siuman dari pingsan nya dan tak menemukan jennie di rumahnya ia keluar berniat untuk menemui jennie untuk meminta maaf atas kejadian yang ia alami setelah makan malam kemarin,, meski mommy melarangnya untuk keluar malam, ia tetap bersi kukuh untuk tetap menemui kekasihnya ,
.
setelah ia keluar dari rumahnya , tak jauh setelahnya ada sebuah mobil hitam dari arah berlawanan melaju sangat kencang kearahnya, untuk mrnghindari mobil itu ia pun membelokan motornya ke arah semak2 yang berada di tepi jalan dan alhasil motornya penuh dengan goresan dan mengalami sedikit kerusakan,, rio tak menceritakan kejadian kemarin pada jennie, takut kekasihnya khawatir karena ia tak apa2 hanya saja sedikit trgores di bagian kaki itu bisa ia tutupi dengan memakai celana jeans panjang,
.
jennie hanya mengangguk faham dan mendekatkan dirinya ke arah rio lantas memeluknya dengan erat, membuat rio heran dengan perlakuan jennie, yang tadi sedang marah seperti singa betina mendaak jinak seperti anak kucing ,,
.
"Heyy, kamu kenapa honey," ucap rio membalas pelukan jennie  seraya mengelus  rambut kekasihnya dengan lembut dan penuh kasih sayang, membuat jennie merasa nyaman dan aman bersama nya, , 
.
jennie mernggangkan pelukan nya, lalu menatap rio  dan mengangkat tangan mungilnya untuk mengelus kepala rio yang ia pukul dengan botol air minum tadi pagi, 
.
"Apakah ini sakit sayang,, mianhae chagiyaa," ucapnya lirih lantas menarik kpala rio yang berada sangat tinggi darinya lalu mencium pucuk kepala rio tepat dimana tadi ia memukulnya,, rio membungkuk dan tersenyum senang mendapat perlakuan manis dari jennie ,
.
"Iya sayang disitu sakit, "ucap rio lantas jennie langsung mengecup kepala rio lagi, " di sini juga sakit sayang" seraya menunjuk keningnya dengan suara manja yang di buat2 jennie tau itu hanya akal akalan rio saja agar mendapat ciuman darinya, lantas jennie mengecup kening rio
.
"Disini juga sakit sayang, " lantas jennie mengecupnya lagi saat rio menunjuk kedua matanya, , seakan tau kemauan rio ia lanjut mencium kedua pipi dan hidung , dan berhenti di dagu 
.
"Yang ini terlewat sayang, , ini juga sakit honey" ucap nya menunjuk kearah bibirnya seraya mengerucut gemas , , lantas jennie pun mengecup bibir rio dengan sedikit lumatan lembut membuat rio tersenyum di balik ciuman nya, ,
.
"ooyyyy,, masih pagi sudah mesum ajh kalian," tiba2 sebuah suara mengejutkan mereka,, membuat mereka buru2 menoleh kearah sumber suara, 
.
"Yahh,, kim jisoo, kau mengganggu saja haisshhh" ucap rio pada jisoo yang kebetulan lewat jalan depan rumah jennie untuk menjemput rose yang rumahnya juga satu arah dengan rumah jennie,, mulai sekarang dan setiap hari kedepan nya ia harus mengantar jemput rose yang sekarang sudah menjadi kekasih nya.
.
"Yahh,, siapa suruh berciuman di tempat umum,, untung yang melihat kalian tuh aku,, coba kalau satpam komplek bisa2 di grebek kalian tuh," ucap jisoo membuat jennie menahan senyumnya mendengar ucapan kaka sepupunya itu,, 
.
"ngomomg2 jisoo oppa mau kemana pagi2 sudah lewat depan rumahku emm" tanya jennie 
.
"ohh,, oppa mau jemput pacar oppa  dong , " ucap jisoo dengan nada bangga nya karena ia sekarang sudah mempunyai kekasih,
.
"Eeohh, sejak kapan kau punya kekasih kim jisoo" timpal rio dengan nada mencemooh , karena selama ia mengenal jisoo ia sangat susah untuk dekat dengan seorang gadis, 
.
"Yahhh,, kau meremehkanku,, baiklah mari aku kenalkan ke kalian siapa pacarku" ucap jisoo meyakinkian mereka bahwa ia sudah memiliki kekasih,
.
"baiklah ayo kita berangkat" ucap rio seraya membukakan pintu mobil untuk jennie,, jennie mengecup kilas pipi rio yang berada tepat di samping nya ," gumawo chagia" lantas jennie masuk kedalam mobil, rio tak bisa berhenti tersenyum mendapat perlakuan manis dari jennie pagi ini, jisoo yang memperhatikan hanya bisa memutar bola matanya malas,
.
.

pacarku galak  [jenlisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang