# 16

2.9K 189 4
                                    

Happy reading
.
.


Bip, bip, bip, klik,
.
cklekk
.
Pintu sebuah rumah kediaman keluarga manoban terbuka, limario masuk dengan tubuh lelahnya akibat banyaknya aktifitas hari ini,
.
Ia melakukan banyak hal hari ini, hingga membuat tubuhnya terasa pegal2 , yang ia butuhkan saat ini hanya mandi lalu REBAHAN di kasur sambil berbicara di telfon dengan kekasihnya,
.
Baru saja beberapa saat ia meninggalkan kekasihnya , sekarang sudah rindu saja, haishh , bucin akut,,
.
Kelelahan nya seakan hilang jika sudah melihat senyuman di wajah kekasihnya , hanya jennie yang bisa membuatnya bahagia,, hanya jennie lah yang mampu memberi semangat di hidupnya, hanya jennie seorang yang bisa membuatnya tersenyum senyum sendiri seperti orang tak waras ,
.
Seperti saat ini ia melangkah masuk sembari tersenyum senyum mengingat kejadian beberapa saat lalu , sampai ia tak menyadari bahwa daddy dan mommy berada di ruang tamu sedang memperhatikan nya ,
.
"EHEMM" dehem daddy dengan cukup keras , hingga membuat rio terperanjat kaget , tersadar dari lamunan nya,
.
"Haisshh , kamjagiya" kaget rio seraya mengelus dadanya , membuat mommy terkekeh melihat itu,
.
"Kemana saja kau manoban, jam segini baru pulang" ujar daddy tegas
.
"Ayolah dadd,, aku sudah dewasa ,, aku tadi mampir sebentar ke rumah jennie" ujar rio seraya menghampiri mereka berdua ke ruang tamu,
.
"Iya kau sudah dewasa,, tapi kau harus tau kau masih anak kecil dimata kami , arasso" ujar daddy ,
.
"Nee,, arasso , aku masih bayi di mata kalian , " ujar rio seraya mendudukan bokong nya di sofa dekat mommy dan bergelayut manja disana,
.
"Lihatlah , bagaimana kau akan dewasa , jika selalu manja pada mommy hemm" ujar daddy seraya memukul pelan kepala rio dengan gulungan kertas yang ada di samping nya,
.
"Sudah sudah,, kalian berdua seperti anak2 saja, " ujar mommy menengahi pertengkaran bocah tua ini,
.
"Eemm, , jennie tidak berbuat sesuatu kan terhadapmu " ujar mommy dengan tatapan mengintimidasi kearah rio,
.
"M-aksud mommy , berbuat sesuatu seperti apa", ujar rio gugup, tak tau kenapa ia merasa gugup saat ini,
.
"Kenapa kau tersenyum senyum sendiri seperti orang gila saja,, apa yang kalian lakukan emm" ujar mommy dengan tatapan yang sama , membuat tio semakin gugup , sementara daddy hanya bisa menahan tawanya melihat wajah rio yang sudah pucat karena gugup , entahlah apa ini karena menyangkut jennie hingga ia merasa gugup,
.
"K-kita tidak melakukan apapun mommy suwerr" ujar rio seraya mengangkat dua jari telunjuk dan tengah,
.
"Lantas kenapa kau gugup begitu pabo" ujar mommy seraya memukul ringan bahu rio ,
.
"K-kita hanya be-berciuman" ungkapnya jujur dengan gugup dan wajah memerah lantas beranjak dari duduknya dan berlalu menuju kamarnya, membuat daddy dan mommy tertawa, ternyata anak mereka sudah dewasa , sudah berani berciuman, aigoo,
.
"Dadd,, apa daddy tega memisahkan mereka" ujar mommy menghela nafas panjang, memikirkan nasib anak nya nanti jika tau daddy nya akan menjodohkan nya dengan anak sahabat nya, yaitu tzuyu,
.
"Jujur, mommy tidak akan tega melihat jennie maupun rio terluka nantinya" ujar mommy lagi seraya mendekat ke sisi daddy yang sibuk dengan lapetop nya,
.
Daddy menegakan tubuhnya , meresapi kata demi kata yang istrinya ucapkan ,, sungguh ia juga tidak akan pernah tega melihat anak nya terluka, meski rio bukan anak kandung nya , ia sangat menyayangi rio seperti ia menyayangi LIAM,
.
Di sesap nya kopi yang sudah terasa dingin , tatapan nya lurus kedepan memikirkan apa yang akan ia lakukan nanti , ada sesuatu yang mengganjal di hatinya saat ini,
.
"Mommy sudah tau kan masalah nya" mommy mengangguk , "ini juga demi keselamatan jennie dan rio" ujar daddy lagi, mau tak mau , rela tak rela, sekarang mereka harus melakukan hal itu, dengan satu alasan , yaitu demi keselamatan rio dan jennie, biar bagaimana pun daddy harus melakukan sesuatu agar keluarga nya terhindar dari zona bahaya, dan ia selalu berharap agar rencana nya berhasil ,
.
.
FLASHBACK
.
Saat pertama jennie mengunjungi rumah keluarga manoban , ia merasa awal sambutan daddy terhadapnya sangatlah ramah dan hangat , lalu beberapa saat setelah daddy menerima telfon ia berfikiran bahwa daddy tidak terlalu menyukainya , karena sikapnya yang dingin dan cuek membuat jennie merasa minder,,
.
Itu karena ia menerima telfon dari seseorang yang mengancam akan menghancurkan hidup rio dan jennie jika membiarkan mereka bersama,
.
.
"Daddy mau kemana,, kenapa buru2 , tidak enak dengan jennie , dia baru saja datang" ujar mommy karena melihat daddy terburu buru akan meninggalkan rumah setelah menerima telfon,
.
Ada perasaan tak enak dalam hatinya, takut suaminya kenapa2,
.
"Mom,, daddy harus pergi sekarang,, tolong jaga rio dan jennie , jangan biarkan jennie pulang sendiri arasso" ujar daddy seraya memakai jas yang tergantung di sudut kamar dengan terburu buru,
.
"Ada apa daddy,, jangan membuat mommy khawatir , seperti ini" ujar mommy dengan kekhawatiran nya ,,
.
"Nanti kalau daddy pulang akan daddy ceritakan ,, daddy pergi dulu " ujar daddy seraya mengecup kilas kening mommy , lantas keluar dari kediaman nya ,
.
.
.
"Apa mau mu,, kenapa kau tiba2 datang, dan mengancam ku seperti itu" tuan sam sudah berada di sebuah caffe , menemui seseorang yang mengancam nya tadi lewat telefon,,
.
"Tenang lah tuan sam ,, aku akan membiarkan keluargamu aman , dengan satu cara ,, yaitu PISAHKAN JENNIE DARI ANAKMU ,, uppss , sory yang benar adalah ANAK ANGKATMU, " ujar pria bertubuh jangkung dengan penuh penekanan ,
.
"Siapa kau,, bagaimana kau bisa tau limario bukan anak kandungku" ujar daddy pelan dengan penuh amarah yang ia pendam , karena posisi mereka saat ini bukanlah tempat yang tepat untuk membicarakan hal sensitif seperti ini,
.
"Uppss,, tenanglah tuan ,, kenalkan nama saya Kim jongin,, atau anda bisa memanggil saya KAI saja" ujar pria itu dengan smirk dan mimik wajah yang membuat siapa saja kesal melihat nya ,,
(pen nampol ajah gitu,--author 😆)
.
"Ingat kata2 ku tadi ,, pisahkan mereka dengan cara apapun, atau aku akan menghancurkan masadepan jennie dan ANAK ANGKATMU ITU,, "ujar kai dengan penuh, penekanan lalu berjalan pergi meninggalkan daddy yang mematung ,
.
Hatinya resah fikiran nya gelisah ,, apa yang akan ia lakukan setelah ini, ia meraup wajahnya prustasi , ia ingin melihat anak nya bahagia namun kenyataan nya tak semudah yang ia bayangkan ,
.
Sungguh ia tak sanggup jika harus melihat keluarga nya hancur, ia takut limario akan membencinya jika harus memisahkanya dengan jennie ,
.
.
Di saat kegelisahan itu menyerang hati dan fikiran nya , sebuah tangan menepuk bahu nya dari arah belakang, ia kaget dan langsung menoleh kearah dimana ada seorang pria tampan tersenyum padanya,
.
"Boleh saya duduk di sini paman" ujar pria itu lantas tuan sam pun mengangguk "ohh silahkan" mempersilahkan pria itu duduk,
.
Ia pun heran kenapa pria itu ingin duduk disini, sedangkan masih banyak tempat lain yang kosong ,
.
"Perkenalkan nama ku KIM TAEHYUNG,, aku pemilik caffe ini , dan aku melihat paman bersama seorang pria tadi ,, apa dia bicara sesuatu hingga membuat paman frustasi seperti ini,,?" Ujar taehyung dengan nada sopan,
.
"Eohh,, bagaimana kau tau masalah saya,, jangan bilang kau menguntit apa yang kami bicarakan" ujar tuan sam dengan nada sinis , lantas menyesap minuman yang beberapa saat lalu ia pesan,
.

pacarku galak  [jenlisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang