Chapter 08

368 16 2
                                    

"Kau masih ingin pulang kerumah itu?" Tanya Taehyung.

Jimin tak bisa menjawabnya, Jimin hanya bingung. Jika ia tak pulang, ia takut kedua Kakaknya akan bilang hal macam-macam kepada sang Papa yang pada akhirnya ia akan kembali lagi, dan saat ia kembali, Jimin pastikan mereka pasti akan menyiksanya lebih daripada ini.

"Bagaimana jika kau tinggal disini bersamaku? Kau lebih aman disini dibanding bersama mereka."

"Kak Yoon mengetahui rumahmu, Tae."

"Um--kalau begitu, sewa rumah atau apartemen? Nanti aku yang bantu."

"Aku tak tahu, apa aku bisa lepas dari mereka, Tae."

"Bisa, aku disini untukmu." Ucap Taehyung seraya meraih tangan Jimin.

Sungguh dulunya Jimin berharap Taehyung adalah kekasihnya, karna ia tahu Taehyung bisa menerimanya apa adanya, namun Jimin sungguh tak ingin merusak persahabatan yang sudah lama terjalin ini. Tentang Suga pun, Jimin kini tak tahu, setelah kejadian siang tadi, jangankan menelpon, mengirim pesan pun Suga tak lagi, mungkin ia kecewa, begitu pikir Jimin.

Tak lama, ponsel Jimin berdering menandakan sebuah pesan masuk. Jimin menatap Taehyung penuh khawatir, pesan masuk dari Kakaknya, Yoongi, yang mengatakan jika ia telah berada diluar rumah Taehyung sekarang untuk menjemputnya.

"Ayo keluar, aku temani." Ucap Taehyung teramat yakin membawa Jimin dalam genggamannya.

Mereka keluar dengan Jimin dibelakang punggung Taehyung, Yoongi yang terlihat geram pun langsung memukul Taehyung begitu kuat hingga Taehyung terjatuh ke lantai saat ia bahkan belum sempat mengatakan satu katapun.

"Jangan pernah ikut campur urusan keluargaku lagi, brengsek."

Peringat Yoongi terlampau tak terdeteksi. Yoongi menarik lengan Jimin dan membawanya pergi dari sana dengan paksa, Jimin bisa melihat Taehyung bahkan tak bisa bangun lagi sekadar untuk Menolongnya.

Jimin khawatir.

***

Sedari tadi Jimin mencoba menghubungi Taehyung ataupun Suga, namun tak ada jawaban dari mereka berdua. Jimin mengerti jika Suga marah padanya, namun Taehyung? Apa ia marah karna semalam Yoongi memukulnya?

Jimin tak sekolah hari ini, ia telat bangun pagi, diliriknya jam di dinding. Sebentar lagi waktunya Yoongi pulang sekolah. Jimin bergidik ngeri membayangkan jika akan berdua saja dengan Yoongi di dalam rumah. Namun, Jimin mencoba bersikap biasa.

Bukankah Jimin ingin semuanya kembali seperti semula?

Jimin membalik halaman majalah dengan bosan. Semua pekerjaan rumah sudah selesai ia kerjakan. Bahkan mencuci seprai dikamar Seokjin dan Yoongi. Seharian dirumah sendirian benar-benar membosankan. Biasanya jika libur Taehyung akan menemani Jimin di rumah. Namun, sekarang Jimin tak bisa mengharapkannya lagi.

Terdengar suara deru mesin mobil berhenti di depan rumah. Tak lama kemudian, batang hidung Yoongi terlihat, mukanya terlihat murung, ekspresinya tak terbaca.

Apa yang terjadi?

Yoongi langsung menuju kamarnya begitu masuk rumah, mandi selama beberapa menit kemudian turun kebawah untuk makan. Tidak ada pembicaraan di antara mereka. Jimin lebih memilih diam, tak ingin terlibat pembicaraan dengan bajingan gila tersebut.

Setelah selesai makan, Yoongi kembali ke kamarnya. Diam-diam Jimin merasa lega, namun juga terselip rasa khawatir. Tidak biasanya Yoongi seperti ini. Biasanya Yoongi akan menyuruhnya melakukan beberapa pekerjaan yang melelahkan, sedang untuk kali ini tidak.

Jimin mengambil ponselnya, kembali mencoba menghubungi nomor Taehyung. Terdengar nada sambung, namun Taehyung tak mengangkatnya, begitupun Suga.

Jimin penasaran, apakah mereka bersenang-senang saat Jimin tidak sekolah.

Seokjin masuk diikuti Namjoon dari belakang, Jimin tak mendengar suara mobil Namjoon sedari tadi, ah--Jimin terlalu memikirkan Taehyung.

"Ini untukmu," Ujar Seokjin seraya melemparkan sebuah tas belanja pada Jimin. "Pakai nanti malam, teman-temanku akan datang. Dan ya, kau tak perlu masak, yang kau harus lakukan hanya dandan yang cantik."

"Ingat, yang cantik, dan--menarik," Sambung Namjoon.

Jimin mendengar semua perkataan mereka berdua, namun Jimin tak dapat mencerna ucapannya.

Apa maksudnya? <>

Hölle (YOONMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang