Chapter 09

335 16 3
                                    

Jimin mematut dirinya di depan cermin.

Sepasang baju yang dibelikan Seokjin begitu seksi. Baju tanpa lengan yang lebih terlihat seperti tank top dengan bagian dada yang rendah membuat dadanya terekspos dengan bebas, lalu rok macam ini, bahkan bokong Jimin pun hampir tak tertutup karnanya, membungkuk sedikit saja semua orang bisa melihat celana dalamnya.

Setelah selesai akan semuanya, Jimin keluar dari kamar untuk menunjukkan hal macam apa ini kepada Seokjin, kakaknya.

"Kau yakin Park Chanyeol itu akan datang?" Tanya Seokjin, Jimin bahkan menghentikan langkahnya sebentar untuk mendengar dengan jelas percakapan sang Kakak di sofa ruang tengah.

"Iya, sayang. Kalau urusan perempuan ia tak pernah absen, apalagi sepertinya ia tertarik saat aku cerita tentang Jimin kepadanya, ia bahkan sudah booking dua malam bersama Jimin."

Saat itu juga detak jantung Jimin rasanya berhenti. Jadi, mereka akan menjual Jimin?

Jimin sungguh tak menyangka mereka akan kembali berbuat hal sekeji itu, air matanya menetes diam-diam Jimin kembali ke kamarnya, ia mengunci pintunya dengan rapat, dan mengunci semua jendela.

Pikirannya tertuju pada Taehyung.

Apa yang dilakukannya sekarang?

Apa ia memikirkanku?

Saat ini Jimin begitu membutuhkannya, Jimin mencoba menghubunginya, namun hasilnya tetap nihil, sekarang yang ia bisa lakukan hanyalah memanjatkan doa berharap mereka tak bisa mendobrak pintu kamar Jimin.

***

"Jim? Keluar sekarang, temanku telah datang." Seru Seokjin seraya mengetuk pintu kamar Jimin, sedang Jimin memilih untuk tetap bungkam. "Jim? Kau sedang apa? Jawab aku, kau belum selesai berhias?" Jimin tetap diam. "Kau ingin aku mendobrak pintumu?" Ancam Seokjin.

Lama pertanyaannya menggantung, Jimin tambah mengeratkan selimut ditubuhnya.

BRAK

"Kau tak mendengar saat aku memamggilmu?" Jimin bergetar, Seokjin dan Namjoon kini tengah berdiri di depan sana, di depan pintu kamarnya. "Keluar sekarang!"

"Kak--aku tak mau," Rengek Jimin.

"Ingin pakai cara paksa?"

Tanpa babibu, Namjoon mendekat kearah Jimin dan menggendongnya keluar seperti membawa sebuah karung beras selagi Jimin tak henti-hentinya memberontak seakan tak peduli dengan rok yang telah tersingkap sedari tadi.

"Dia nakal sih, tak mudah menurut, tapi ku yakin kau pasti bisa mengatasinya," Ucap Namjoon mengoper Jimin ke dalam gendongan seorang lelaki asing dihadapannya.

"Semua bisa diatasi Joon."

Jimin tak dapat melakukan hal banyak lagi, selain menangis di dalam pelukan setan malam ini. <>

Hölle (YOONMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang