Perjodohan yang membuat ku terjebak dalam pernikahan ini. Pernikahan yang seharusnya di isi oleh komitmen bukan penghianatan. Diisi denga kasih sayang bukan hanya sekedar abaian. Diisi dengan kebahagiaan bukan rasa sesak di dada yang begitu menyakit...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ting Tong...
Ting Tong...
"Aduh siapa sih, ganggu orang tidur deh.. Bodo ah." gerutunya masih dalam mata terpejam. El pun kembali menikmati bantal empuknya.
Ting Tong....
Bel berbunyi untuk ketiga kalinya, sayangnya sang pemilik rumah lebih memilih melanjutkan tidurnya.
Ting Tong...
"Ya Ampun..." gerutunya.
Bukannya bangun El malah menarik selimut tebal putihnya hingga menutupi seluruh tubuhnya. Wanita itu terlalu nyaman bergelung dibawah selimut. Ia tak ingin meninggalkan kenyamanan empuknya kasur dan hangatnya selimut yang baru ia dapat 2 jam lalu.
Sedangkan sang tamu yang berdiri di depan pintu rumahnya mendengus kesal karena tak kunjung dibukakan pintu. Dengan kesal ia memencet bel berulang kali, berniatan pemilik rumah terganggu dan keluar membukakan pintu untuknya.
Ting Tong......
Ting Tong......
Ting Tong......
Ting Tong......
Ting Tong......
"Sialan, siapa sih." maki El geram karena telingannya merasa terusik. Reflek ia bangun melempar bantalnya ke segala penjuru berharap bisa mengenai si tamu tidak tahu diri.
Ting Tong.....
"Ya ampun setan tu tamu." kesalnya turun dari ranjang, setelah mencepol rambutnya asal ia segera berlari menuju lantai satu.
Ting Tong......
Ting Tong......
"Woy sabar woy! Kurang kerjaan amat sih. Gak tahu waktu apa, gila bertamu tengah malam. Lagian gak di bukain pintu kok nyolot pakai maksa sih." gerutunya sampai di depan pintu.
Ting Tong......
Ceklek..
"Woy pakak, sab-"
Deg..
El membulatkan matanya sangat lebar, mulutnya hampir jatuh karena menganga. Sekarang ia seperti orang cengo melihat siapa tamunya.
'Oh my ex-husband? Gila ni mantan, ngapain coba ganggu malam-malam' batinya.
"Biasa aja kalik El. Tutup tu mulut, kemasukan laler tu nanti." ujar Eriol dengan wajah datarnya tanpa merasa bersalah karena bertamu tengah malam.
El mengerjabkan matanya kesal mendengar ucapan Eriol, ia mendengus kesal pada tamu tengah malamnya itu. "Ngapain kesini? Gak punyaa jam? Ini jam setengah 12 Eriol. Pakai mencet bel sejuta kali lagi. Ganggu tahu! Kuping ku mau pecah gara-gara kamu."
Eriol mendengus karena kena omel mantan istrinya itu. "Aku tahu gak usah di kasih tahu. Aku kesini karena listrik di rumah ku mati, baru besok di perbaiki kata orang pln."