Chapter 5, " Teringat masa lalu"

3.3K 306 29
                                    

"El lu! Astagfirullah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"El lu! Astagfirullah. Gua hampir jatuhin mata gua lihat mantan suami lu di depan mata gua tau, Lu kenapa sih gak cerita dari awal kalau Eriol tinggal sebelahan sama lu?" ujar Monik pada sahabatnya yang sedang menikmati teh hangatnya.

Dengan santai El beralih ke laptopnya mengabaikan monik. Sore yang indah ini El sedang melanjutkan novelnya, duduk bersantai di depan rumah menikmati sejuknya angin bali. Tapi sahabatnya Monik ratu segala ratu nyinyir merusak suasana hatinya.

"Ishhh.... Lu! Jawab El. Jangan-jangan lu sama Eriol-"

"Berisik deh lu mo, gua harus selesain ni cerita gua. Tutup mulut lu kenapa sih." potong El.

"Ngaku deh lu, lu masih- emmm"

"Bwahaha...hahaha."

El terkekeh setelah berhasil menyumpel mulut Monik dengan roti isi.

"Sialan lu mo.." makinya setelah menelan Roti isinya.

"Makanya jangan ganggu gua"

"Ya jawab makanya, ngaku lu El! Lu pindah kesini karena lu tahu Eriol tinggal di sebelah lu kan." desak Monik sangat ingin tahu.

"Isshh otak lu mah negatifan, enak aja gua bahkan baru tahu beberapa hari yang lalu tetangga gua dia. Jangan mikir macem-macem deh lu mo, kasian otak lu banyak dosanya. Haha..., aduh sakit begok."El mengusap kepalanya karena di toyor Monik.

"Terus lu mau tetep tinggal disini?"

El mengerenyit pada sahabat anehnya ini. "Ya emang kenapa kalau gua mau tinggal disini?"

"Lu gak risih apa tetanggaan sama dia, emang lu gak sakit hati karena perlakuan dia di masa lalu."

El tanpa ragu menggeleng, "Serius lu El, lu gak sakit hati apa? Lu terus diabaikan karena kekasih sialanya itu, si Shifa yang sok lembut padahal hatinya burikan."

El kini sedikit ragu menggeleng karena mendengar nama Shifa, Memang ia dulu tersakiti dengan Eriol yang selalu mengabaikannya. Tapi dia memaklumi, karena Shifa datang lebih cepat darinya di kehidupan Eriol. Ia sadar dan tahu pasti Eriol mencintai gadis yang setahun lebih muda darinya itu.

Perkataan Monik membuat El teringat masa lalu pernikahanya yang malang. Padahal ia hanya berniat menikah sekali dalam seumur hidupnya. Mungkin seharusnya dulu ia harus lebih berjuang menolak perjodohan itu.

Flashback On

"Heh... Kamu! Kenapa kamu menerima perjodohan ini. Asal kamu tahu aku tidak tertarik apalagi menyukai mu. Aku sudah punya pacar yang lebih cantik dari mu!" ujar Eriol penuh penekanan.

Eriol menyeret El meninggalkan makan malam orang tua mereka yang dilaksanakan di rumah Eriol. Makan malam itu sengaja di adakan sekaligus untuk membicarakan perjodohan antara Arielin dan Eriol.

El sangat jengkel dengan perkataan Eriol, kenapa pria itu harus bicara sekejam itu. Padahal awalnya ia mengagumi Eriol karena ia mengambil jurusan Arsitektur di tempat kuliahnya. El tahu karena Eriol adalah senior di tempat kuliahnya walaupun dengan jurusan berbeda. El tahu banyak tentang Eriol termasuk kekasihnya yang bernama Shifa, itu karena Eriol dan Shifa sangat popular di kampus karena kejeniusan otak mereka. Dibandingkan dengan Shifa El cukup tahu diri.

When We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang