|R&R| 3. Hadiah dari Rean

40 6 0
                                    

Reya menyampirkan tas di punggungnya dan berjalan keluar apartemen memakai sepatunya. Tak lupa ia menguncinya. Ia menaiki lift untuk menuju lantai dasar saat tiba disana ia terbengong karena ia melihat sosok laki laki sedang menunggu dengan motornya.

"Selamat pagi teman baru tapi udah lama" Ucapnya sambil mengedipkan matanya sebelah. Reya meringis melihat kegenitan Rean.

"Ngapain lo ngedip ngedip gitu? Mata lo katarak?" Tanya Reya sambil memicingkan matanya. Rean memutar bola matanya malas dan menatap Reya lekat.

"Re plis deh ini baru awal jangan bikin gue badmood duluan oke?" Ucap Rean memperingati.

"Yeuu siapa juga yang gitu?, lagian lo ngapain disini?" Tanya Reya sambil menatap sekelilingnya.

"Gue mau jemput lo lah sebagai teman yang baik gue bakal anter jemput lo oke, ayo naik keburu siang" Ucap Rean sambil menyalakan mesin motornya.

Terdengar suara deruman motor, namun bukan motor Rean melainkan motor seseorang yang juga datang untuk menjemput Reya.

"Davin?" Gumam Reya saat melihat Davin berhenti didepannya sambil membuka helm.

"Lo berangkat sama Rean?" Tanya Davin. Sedangkan Rean mendelik tak suka pada Davin.

"Emang kenapa kalo dia bareng gue? Masalah buat lo?" Ucap Rean jutek.

"Gak masalah aneh aja gitu, kalian kan saling benci yakali mau jalan bareng, mending sama gue aja ayo Re" Ucap Davin sambil memberikan helm satunya pada Reya. Namun langsung ditepis kasar oleh Rean.

"Gue peringatin sama lo Dav! Lo itu cuman orang baru yang gak tau apa apa sama hubungan gue sama Reya paham lo sampe sini?!" Ucap Rean penuh penekanan. Bukannya takut Davin malah tertawa receh.

"Hubungan lo berdua gak lebih dari dua orang yang saling benci bukan? Terus gak sengaja ortu lo kenal Reya dan berakhir lah kayak gini? Right?" Jawab Davin sambil mengerlingkan matanya.

Rean terkekeh lantas menatap Davin tajam.

"Reya itu...." Ucapan Rean tergantung membuat senyum sinis tercetak jelas di bibir Davin.

"Ah udahlah gak jelas tau gak lo, ayo Re keburu siang ini" Ucap Davin sambil menarik Reya naik ke motornya. Reya tak melawan ia tetap mengikuti Davin.

Mereka pun pergi meninggalkan Rean yang kini mematung. Setelah sadar ia menatap jalan yang dilewati oleh motor Davin dan Reya pergi. Menatapnya dengan tatapan kosong dan mulai melajukan motornya juga.

"Ini bakal sulit" Gumamnya.

•••

"Kenapa muka lo kusut begitu Re?" Tanya Lista saat Reya mendudukkan bokongnya di kursi sebelahnya.

"Gak apa apa kok" Jawab Reya sambil menelungkupkan kepalanya dilipatan tangannya.

Lista tahu ada yang tidak beres dengan Reya tapi ia berusaha memahami dan membiarkan Reya menenangkan pikirannya dulu.

Lista menatap Rean yang masuk ke kelas, ia pun mendekat kesana untuk sekedar basa basi, ia rindu kedekatannya dulu.

"Reann!!" Teriak Lista mengagetkan Rean, Rean pun menatap Lista kesal.

"Apaan sih berisik banget lo" Jawab Rean kesal.

"Hangout bareng lagi yuk? Udah lama gak jalan bareng, nanti gue ajakin Reya"

Rean menimang sebentar apa yang diucapkan Lista. Hingga akhirnya ia menyetujui. Membuat Lista senang. Ia pun berlari ke tempat duduknya lagi memberitahukan acaranya ini pada Reya.

Rean&Reya (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang