|R&R| 6.Asing

24 2 0
                                    

"Nona akhir akhir ini banyak fotografer yang tidak jujur, tapi kali ini saya punya satu teman dan dia kebetulan bosnya dia juga menawarkan diri untuk menjadi fotografer anda nona" Ucap laki laki berperawakan tinggi itu.

"Baiklah kita coba siapa namanya?"

"Namanya Esa nona Dhania" Jawabnya.

"Ajak dia untuk kesini dan tanda tangani kontrak kerjanya saya tunggu jam 10 pagi diruangan saya james"

"Baik nona"

Reya mengangguk lantas menyuruh tangan kanannya itu untuk pergi dengan isyarat tangannya. Tak lama pintu kembali terbuka menampilkan sosok yang menyebalkan.

"Bisa ketuk pintu dulu gak bapak?! Main nyelonong aja sih Ji!" Ucap Reya kesal.

"Lah ini ruangan gue juga kali" Jawab Aji santai.

"Lah ruangan lo dimananya coba?"

"Lo kan adik gue jadi secara gak langsung ini juga ruangan gue"

"Semerdeka lo aja deh Ji"

"Lo gak sopan banget sih, panggil gue pake embel embel kakak kek abang kek atau apa gitu biar orang tau lo itu adek gue pea!"

"Yaudah gue panggilnya aa Aji cakep kan tuh?"

"Yaelah buset aa lagi kek kabayan gue"

"Ada miripnya lo sama kabayan mau tau apa?"

"Apa?"

"Sama sama bego ahahahahaha"

"Sialan"

Aji merutuki adiknya ini yang menyebalkan minta ampun.

Sedikit penjelasan beberapa tahun kemarin banyak yang berubah, mulai dari mamanya yang menikah lagi dan ternyata dengan papanya Aji. Reya awalnya tak setuju namun saat tahu bahwa Aji adalah kakaknya akhirnya ia menyetujui.

"Aa bisa keluar gak? Gue mau tidur nih ngantuk"

"Lo bisa gak sih jangan panggil gue aa? Geli sumpah"

"Yaudah panggil mas aja?"

"Abang dek abang oke?"

"Aa atau mas pilihannya cuman dua"

"Arghh semerdeka lo aja deh gue pusing" Ucapnya sambil keluar untuk mendinginkan otaknya.

Reya terkekeh sebenarnya ia bisa saja memanggil Aji dengan sebutan abang hanya saja ia suka membuat kesal kakaknya itu.

Drtt drtt

Handphone nya berdering nyaring, Reya pun mengangkat panggilan itu.

"Halo bestie ada apa?"

"Sibuk banget sih lo baru ngangkat telfon gue ish"

"Lis lo tau kan gue baru sekarang sekarang ada waktu kemarin kemarin gue sibuk keluar kota buat manggung dan sebagainya"

"Yaa gue tau tapi lo bawain gue sesuatu kan?"

"Lo nelpon gue cuman mau nagih oleh oleh gak seru amat lo"

"Hehe canda bebsku hangout ayo ih"

"Nanti gue liat jadwal kosong yaa, lo juga kuliah yang bener"

"Ah males gue dosennya gila parah mau ngebunuh gue perlahan kali yaa ngasih makalah kok banyak banget"

"Syukur dong gue gak kuliah"

"Lo enak gak kuliah tapi sukses karena ada bakat, lah gue bakat apaan neriakin tetangga sebelah sih iya?!"

Reya terkekeh mendengar ucapan sahabatnya itu, yaa itu Lista lebih tepatnya Callista Maharani gadis yang selama ini selalu membantu Reya. Mendukung apapun keputusan yang Reya ambil selain Davin dan Aji.

Rean&Reya (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang