Entah di hari dan bulan keberapa lagi disaat tahun lalu.
Kita sudah mulai dekat, entah itu dalam chat atau bertemu. Sepanjang hari kamu mulai mengisi pikiranku, bagaimana kamu tertawa, bagaimana kamu tersenyum, itu sangat indah.
Pada akhirnya aku mengajak mu bertemu, ingin mengungkapkan perasaanku padamu. Aku sangat gugup, dan takut.
Dengan langkah ragu aku mengajakmu bertemu di toko kue pertama kali aku tahu namamu.
Kamu menyapaku dan tersenyum manis, dengan balutan jas putih khas pakaian doktermu itu. Sungguh, aku sudah berulang kali mungkin mengatakan ini, kamu tampak sangat cantik dan manis dengan apa yang kamu kenakan.
Kamu tersenyum malu, tampak semburat merah hadir di pipimu. Aku selalu mengingat bagaimana saat kamu tersipu malu.
Aku mengajak mu berjalan - jalan ditaman, dan memintamu untuk menunggu di salah satu bangku taman. Lantas aku pergi membeli rangkai bunga yang sudah sedari tadi aku siapkan dan ku titipi kepada Hyunjin.
Sepertinya aku selalu berterima kasih kepada nya, yang telah membuat kita bersama.Aku menghampirimu, dan memberimu bunga itu. Kamu tampak sangat terkejut, orang - orang disekitar sana juga telah memperhatikan kita.
" Soobin, aku tau ini terlalu cepat. Aku cuma ingin mmengatakannya, aku suka— ah tidak! Aku jatuh cinta padamu. Lelaki ini, Choi Yeonjun. Telah telak kalah untuk tidak mencintai Choi Soobin- "
Aku menjeda ucapan ku untuk melihat responmu, kamu tampak sangat terkejut. Terlebih lagi pipimu yang memerah malu bagai bunga sakura.
" Bin, aku serius dengan ucapanku. Maukah kamu mendampingiku selalu? Hingga akhir hayat? "
Kamu memelukku erat, menyembunyikan wajahmu di dadaku. Kamu mengangguk tanda menerima pernyataanku.
Itu hari yang tak pernah ku lupakan. Manis tak ada dua nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘼 𝙡𝙚𝙩𝙩𝙚𝙧 𝙩𝙤 𝙖𝙣𝙜𝙚𝙡.
FanfictionBukankah kamu sudah berjanji untuk bersama hingga beratus tahun kemudian? kamu memang pembohong yang unggul, bagaimana hari - hari ku tanpa dirimu kini? Aku tahu kamu tak akan pernah membaca ini, tapi kamu melihatnya disana , kan? - Sad oc! Yeonb...