November, 2018.
Kamu kembali menghilang layaknya ditelan bumi, mungkin sudah tiga minggu setelah kejadian festival itu kita tak pernah bertemu. Hanya dengan pesan saja.
Bahkan setiap aku ingin video call denganmu saja selalu ada alasan yang kamu buat. Aku benar - benar bingung.
Hingga teman ku, Taehyun. Mengabariku kamu sedang asik berdua dengan lelaki yang entah aku tidak tau siapa itu.
Aku benar - benar marah, dan cemburu. Aku langsung menemui mu di cafe pertama kali kita bertemu.
Kamu dengan lelaki itu sedang asik bercandu gurau, kamu tersenyum dengan manis kepada lelaki itu. Sungguh aku sangat benci kenyataan jika aku harua membagi senyum manismu dengan lelaki lain.
" Soobin. Ah ternyata kamu disini. "
Kamu terkejut dan menatapku takut, aku melirik kenganmu yang masih dipegang oleh lelaki itu. Aku benar - benar marah.
" Jeh, mudah sekali kamu dipegang dengan laki - laki lain? Ah apa saya mengganggu urusan kalian? Oh kalau begitu maaf. Silahkan lanjutkan kembali. "
Kamu memanggilku dan mengejarku, tapi aku tak berniat untuk melirikmu atau sekedar melihat kebelakang. Aku saat itu benar - benar terbakar api cemburu yang bodoh. Kali itu aku bodoh, membiarkan permataku menitihkan air matanya.
Seperti orang yang sedang kesetanan, aku mengendarai motorku dengan kecepatan yang tinggi. Hingga aku tak sadar ada mobil yang mengarah padaku.
' Brak ! '
Kecelakaan itu tak bisa ku hindari, aku hanya bisa melihat orang - orang yang datang melihatku. Ah dan bayangan seorang pemuda manis yang menangis memanggil namaku.
Ya, permataku. Choi Soobin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘼 𝙡𝙚𝙩𝙩𝙚𝙧 𝙩𝙤 𝙖𝙣𝙜𝙚𝙡.
FanfictionBukankah kamu sudah berjanji untuk bersama hingga beratus tahun kemudian? kamu memang pembohong yang unggul, bagaimana hari - hari ku tanpa dirimu kini? Aku tahu kamu tak akan pernah membaca ini, tapi kamu melihatnya disana , kan? - Sad oc! Yeonb...