Duka

173 121 165
                                    

Suara bell rumah Monic berbunyi begitu nyaring. Monic sudah menduganya bahwa itu adalah Kalla. Sehingga Monic langsung berlari dari kamar menuruni tangga untuk menyambut kedatangan sahabatnya itu.

"Assalamuaiakum..Monic" Serunya dari luar rumah Monic

"Waalaikumsalam,"sambut Monic dengan membukakan pintu

Kala berkata,"sumpah sepi banget"memutar bola matanya keseluruh sudut ruangan rumah MONIC

"iya, soalnya Pak Bagas sama Bibi dah pulang tadi"

"Om sama Tante, keluar kota sejak kapan Mon?" kata Kalla sambik duduk di sofa empuk dekat dapur, mengeluarkan buku fisika dan ponsel dari tasnya

"2 hari yang lalu, tapi udah lagi otw kesini kok"

"Ohh, Monic temen dateng bukanya ambilin minum kek" sindir Kalla kepada Monic.

"Heleh ambil aja sendiri gih" jawab Monic yang sedang rebahan bermalas-malasan di sofa sebelah Kalla duduk.

"Hemm,Okay" beranjak menuju dapur yang tak jauh dari tempat ia duduk. Dan berkata lgi "Kayanya dapur berantakan banget emangnya Monic habis ngapain sih?" teriaknya

"Ohh itu, Monic tadi iseng pengen coba bikin kue. Tapi udah males duluan, gara-gara baru buka tepung terigu. Ehh tumpah semua" Jelas Monic santai

"Astagfirullah, setidaknya beresin lagi kek. Kalau kayak gini malah tambah repot, kasian ya si Bibi punya majikan kaya Monic" Seraya mengambil sapu dan menyapu tumpahan terigu itu.

"Haduhhh.. Kalla, ngapain di sapuin sih? Kan Monic jadi enak, ehe" begitu kata Monic sambil mengintip Kalla yang ada di dapur

"Dasar pemalas"

"Enak aja! Monic sebenernya rajin tau, tapi sekarang lagi males aja gitu" Elak Monic

Brrtt

"Astagfirullah, Monicolla Benlivoi. Handphone bisa smpe ke dapur, nanti kalau masuk tong sampah, atau masuk ke frezeer gimana?" Lagi-lagi teriakaan Kalla membuat Monica geram

"Namanya juga lupa, maklumin lah" Kata Monic berjalan ke dapur dan mengambil ponselnya, mengecek nontifikasi

Ferdinan : Mon, lu dh smpe rmh?

"Siapa Mon?" tanya Kalla kepadanya

"Ferdi masa ? tumben bener coba? Ngomong ge jarang Monic sama dia" Respon Monic dengan menunjukan muka tidak percaya

"Tuh kaan, bener hilang satu tumbuh seribu" ledek Kalla kepadanya

"Bales ga La?" tanya Monic kepada Kalla

"Terserah Monic aja lah, Kalla mau ngerjain PR"

Monic : Slh krm y?

Ferdinan : Kaga

Monic : Aneh si lu, sumpah

Ferdinan : Lah aneh dr mana? orang w nnya bnr ini

"Udah.. jangan kecanduan hp, ayo Mon kerjain pr nya biar cepet kelar. Jadi kita bisa nonton film"

"iyaa.. Kalla, ya ampun bawel banget"

Baru saja Monic menyentuh pulpen, ponselnya kempali berbunyi

"Apa lagi sih?" decak Monic kesal

Monica kembali melihat layar ponselnya. Nomor yang tidak dikenal tercantum dilayarnya. Tak tahu kenapa setelah melihat panggilan itu perasaan Monic menjadi tidak enak.

"Siapa lagi Mon?" sahabatnya lagi-lagi

"Gak tau, Monic gak kenal nomornya. Tapi angkat aja ah, siapa tahu penting" kata Monic penasaran

Linear JARAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang