Part 4 Merayakan

4 3 0
                                    

Lagi, jika hati telah terpaut susah untuk dikendalikan.

~~~
Wanita zaman sekarang tanpa make up mungkin terlihat aneh, tetapi bagi Reihana ketika ia memakai make up maka dirinya terlihat aneh.

Apalagi Arhis sedari tadi tersenyum aneh, jika Hana melihatnya ia berpura - pura memasang wajah bootmoster andalan.

“Apa aku terlihat aneh bagimu? Ah ... Aku saja merasa aneh memakai gaun merah maron ini. Mengapa juga aku harus memakai gaun ini? Semua ini karena kamu,” keluhnya menunjuk - nunjuk Arhis yang sedang menyetir.

Arhis hanya tersenyum melirik Hana kemudian kembali fokus pada kemudinya.

***
Pergelaran meriah acara ulang tahun perusahan tekhnologi terbesar di Indonesia ke-25 menjadi ajang yang tak terlupakan bagi setiap insan yang hadir.

Arhis sebagai pewaris tunggal menjadi sorotan utama, bersandingan dengan Reihana model top saat ini memasuki gedung acara itu. Mereka menjadi perbincangan karena keserasian mereka dalam berbusana maupun rupawan.

“Halo Sayang. Apa kabar?” kecup Mama Arhis di dahi Hana.

“Baik tante.” Reihana kemudian menyalami Ayah Arhis. Begitupun sebaliknya Arhis.

Acara dimulai dengan meriah diisi oleh artis papan atas. Hingga pada acara inti Arhis berdiri, mengetuk gelas yang ia pegang.  Mengalihkan pandangan segala tamu undangan pun kedua orang tuanya.

“Selamat malam semua. Terima kasih telah hadir dalam acara ulang tahun ini. Sebelum itu, saya ingin mengumumkan hal penting. Saya telah memiliki kekasih.”

Kemudian Arhis berjalan ke arah Hana dan merangkul pinggangnya. Sepersekian detik banyak yang speacles  sebelum mereka kembali sadar Arhis telah mengecup pipi Hana.

Hana dibuat bingung dengan semua itu, tetapi melihat senyum jahil Arhis kini ia mengerti syarat lelaki itu. Dalam hati ia terus mengumpat. Bagaimana ini? Bisa - bisa karirnya yang baru ia bangun terhenti seketika karena skandal dengan anak konglomerat walaupun dirinya juga seperti itu.

Mereka tersadar setelah kerumunan wartawan pencari berita memotret moment langkah itu berulang kali. Kini semua headline hanya tentang mereka. Segala gosip yang beredar karena kedekatan mereka mulai terangkat satu per satu. Tetapi orang terdekatnya tau mereka berdua tidak mungkin seperti itu.

“Apa yang kau lakukan Arhis? Kau gila!” hardik Ayahnya di hadapan keluarga besar Arhis pun depan Hana.

“Sudah aku katakan Ayah, aku tidak ingin menikah karena dijodohkan. Aku punya pilihan sendiri,” ucapnya berusaha meyakinkan.

“Tetapi Hana bukan pilihanmu. Kalian berdua hanya sahabat.” Ayah Arhis mulai mendekati Hana yang duduk di sofa samping Arhis seraya memegang tangannya dan berkata.“Om tau, kau hanya jadi bahan untuk candaan Arhis. Maafkan anak Om ya.”

Arhis sungguh ingin menjelaskan tetapi Ayahnya memotong dan menyuruh supir mengantar Hana pulang, bisa bahaya jika mereka terlihat oleh wartawan lagi.

💦💦💦💦💦
Vote dan komennya jangan lupa

Kilometer Tak BerujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang