Part 7 Kehilangan

4 1 0
                                    

Jarak ... Ia yang tak kasar mata tetapi membekas.

Akan ada saatnya kita menjadi bodoh amat, setelah begitu peduli

____________

Suasana riuh mengacaukan ruang make up Hana, ia terus dikaitkan dengan segala masalah keluarganya, mulai dari korupsi Ayahnya, perselingkuhan ibu tiri hingga masalah gono-gini dengan saudara tiri. Ia terus menjadi kambing hitam.

Selama ini pun Hana terus memasang benteng pertahanan di depan banyak orang. Apabila telah sendiri, hanya Arhis yang ia butuhkan.

Hari berganti begitu cepat, dari mengubah image dikhalayak publik menjadi wanita dewasa banyak tawaran berdatangan. Ia memang sangat membutuhkan karena utang ayahnya.

Pekerjaan membuat ia terlena, menumpuk segala rindu pada Arhis, Namum lagi-lagi hanya kecewa yang sering ia temui.

Jika ada kesempatan ia berkunjung di apartement yanh diberikan arhis 2 tahun lalu. Yang menemani panas dan dinginnya suhu.

“Arhis. Kamu apa kabar?” tanya Hana lirih pada foto mereka di ruang tengah. Semenjak di tinggalkan apartemen ini tak berubah sedikit pun. Ruangnyya semakin pengap, karena tak dibersihkan.

“Pangeran Ar sangat tidak suka ada debu.” dilihatnya sekeliling, hanya ada kenangan mereka berdua di sini.

“Hey, Debu. Sebaiknya kalian pergi. Jika pangeran Ar datang, mampus lah kalian,” ocehnya pada ruang kosong.

Ia kemudian duduk di sofa, menundukkan dirinya dan menangis seseguhan. Kini, Arhis tak akan lagi membujuk dirinya. Lelaki itu telah pergi.

“Ar, aku kangen.”

Sahabat, yang selalu ada. Sekali menghilang sungguh sakit terasa.

__________
Lama gak update 🙊 Jangan lupa vote dan koment ya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kilometer Tak BerujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang