Tamat

11.4K 306 42
                                        

"setiap hari, satu persatu anak di desa ini tumbang, mereka sakit, namun bukan sembarang sakit, awalnya tidak ada yg curiga apa yg terjadi, sampai, guruku, mencium ada yg tidak beres, karena semua anak memiliki gejala yg sama, muntah darah!!" ucap mbah Por, Lastri hanya diam saja

"bayangkan, setiap malam, di setiap rumah, terdengar rintihan rasa sakit yang sama, semacam balak/bencana yg dibuat oleh seseorang, disanalah akhirnya guruku mengatakannya, anak-anak di desa ini, terkena kembang bayang"

"kembang bayang"sahut Ruslan tidak percaya apa yg ia dengar

"setiap anak itu keluar dari bayang/tempat tidur, mereka akan langsung mati, tapi bila dikembalikan ke tempat tidurnya, anak itu hidup lagi, hal itu terjadi sampai 7 kali, bila tetap di paksa keluar dari tempat tidur, mereka mati untuk selamanya. warga desa mulai cemas"

"masalahnya, anak-anak itu selama di atas bayang, mereka seperti di siksa, kulitnya menjadi lembek, kuku jarinya mengelupas, mata mereka merah dan tidak bisa tidur, mereka terus merintih, saat itu, warga desa akhirnya mulai melakukan pertemuan, saat itulah, guruku mengatakannya"

"disana, guruku mengatakannya bahwa ini semua perbuatan dari Candramaya, untuk menghilangkan ini semua tidak akan mudah, karena semua ini berurusan dengan nyawa, namun, guruku berpesan, ia akan bertapa sebentar, mencari cara agar wanita itu tidak berbuat lebih jauh"

"warga sangat kesal, mereka sudah bersiap akan membakar Candramaya, namun, guruku melarangnya, yg mereka hadapi sudah bukan manusia lagi, untuk itu, Lastri di beri tugas untuk menjadi anak angkatnya, meredakan bencana yg sudah ia buat" mbah Por menatap Lastri, "namun.."

"Lastri tidak tahu dimana seharusnya dia berpihak!! GOBLOK!!" mbah Por tampak kesal "warga yg sudah tidak sanggup, akhirnya mendatangi rumah itu, mereka membawa pedang, celurit, parang sampai obor, saat itu, desa sangat mencekam!! sialnya, wanita itu sudah menunggu depan rumah"

"seperti orang sinting, Candramaya justru tertawa terbahak-bahak melihat warga desa!! ia berbicara bahwa bila ia tidak punya anak maka semua orang di desa ini tidak pantas juga punya anak!! tidak hanya itu, Candramaya mengatakan ia sudah kesal menjadi bahan pergunjingan warga!!"

"tanpa banyak bicara, warga menangkapnya, menggorok lehernya, bahkan setelah ia mati, kepalanya terus di pukul oleh tongkat oleh warga beramai-ramai, sebelum akhirnya ditinggalkan begitu saja di depan rumahnya" mbah Por kembali menatap Lastri, "aku masih bisa mencium aroma darah"

mbah Por kemudian sedikit tertawa, ia menatap Ruslan dan Agus, "Lucunya!! keesokan pagi, warga melihat Candramaya dan Lastri berjalan-jalan, belanja di pasar, mengambil semua yg dia inginkan tanpa membayar sepersenpun, sementara warga menatap kebingungan, ketakutan menyebar"

"maghrib, Warga berkumpul lagi, lantas kemudian bergegas ke rumah Candramaya, kali ini, ia di seret sementara badannya di ikat di atas jerami, ia di bakar hidup-hidup, teriakan melengking Candramaya terdengar hingga membuat merinding, setelah itu, badannya yg melepuh dikubur"

"subuh buta, pak RT mendengar seseorang mengetuk pintu, ketika ia membukanya, Candramaya datang, menyeringai, lalu masuk ke kamar anaknya, ia menyeret anak pak RT, membiarkannya mati di depan pak RT dan bu RT yg tampak shock, warga tidak berani lagi mendekati rumah itu"

"setiap hari, warga memohon pada Lastri saat ia datang menagih beras pada setiap rumah untuk Candramaya agar mencabut kutukannya, namun, Lastri tidak bisa berjanji, ia takut ibu angkatnya akan melakukan hal buruk kepadanya, hanya Lastri dan aku yg gak kena kutukan itu!!"

mbah Por kemudian melihat wanita itu,"lalu dia datang bersama majikannya Anggodo!! malam itu juga, dia meminta semua warga menutup pintu dan menyajikan bubur di depan rumah, Anggodo dan wanita itu menuju rumah Candramaya atas permintaan guruku yg sudah tewas di habisi lebih dulu"

Lemah Layat ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang