Di sekolah, seperti biasa Axa sedang membaca buku dia merasa terganggu karena perban yang membalut kedua tangannya itu akibat dari kejadian kemarin tiba-tiba Bara berada di hadapannya sehingga membuatnya kaget
"Uwah! Kau membuatku kaget saja"
"Maaf, Axa. Tanganmu masih di perban, ya"
"Iya, tetap saja terganggu aku ingin segera melepaskan perban ini dari tanganku"
"Axa, kau sudah menjadi penulis terkenal, ya"
"Eh, dari mana kau tahu?"
"Aku tidak sengaja melihat novel di kamarmu"
"Jangan-jangan, salah satu novelku yang sudah di bukukan" dengan ekspresi OOC karena mengetahui karyanya di lihat oleh Bara
"Biasa aja kali jangan seperti itu ekspresinya" ucap Bara dengan nada sewot.
"Kau juga sewot mulu"
"Iya, iya"
"Aku mau ke kelas dulu nanti istirahat kita ketemu lagi"
"Ok"
Lalu Axa segera menuju ke kelasnya, seperti biasa Bara berkeliling sambil mengenang masa lalunya
Flashback on.
"Bara, kau sedang membaca buku apa?"
"Aku sedang membaca novel"
"Wah, kau mau membaca novel ini, novel dari penulis favoritku AX Stories"
"Hn, aku berharap bisa bertemu dengannya"
"Bara bagaimana dengan kemoterapimu?"
"Hn, aku masih harus menjalani rawat jalan"
"Bara, aku akan izin selama beberapa hari"
"Memangnya kenapa?" tanya Bara
"Aku tidak bisa menjelaskannya padamu"
Flashback off.
"Anna, aku merindukanmu......" lirih Bara
Di kelas, seperti biasa Axa sedang memperhatikan materi yang di sampaikan oleh guru.
Skip.
Saat itu jam istirahat sepertinya Axa sedikit kesulitan untuk makan karena tangannya masih di perban
"Axa, boleh tidak aku menyuapimu?" tanya Karin
"Kalau soal itu......." ucap Axa dengan ekspresi gugup dan wajah yang memerah
"Sudahlah jangan gugup seperti itu"
Akhirnya Karin pun menyuapi makanan punya Axa wajah gadis itu terlihat sangat cantik kalau dia tersenyum
"Kau sangat cantik ketika kau tersenyum"
"Eh......terima kasih....."
"Karin bagaimana kalau kita ke cafenya Rico?"
"Ke cafe Rico?!"
"Hn, soalnya aku mau refreshing oh iya aku punya sesuatu pasti kau akan terkejut"
"Apa itu?" tanya Karin
'Pasti novel terbaru buatannya dengan tanda tangannya di bukunya'
"Kalau kau mau novel aku punya khusus untukmu" ucap Axa
"Kenapa kau tahu apa yang aku pikirkan?"
"Kau lupa kalau aku ini memiliki indra keenam"
"Aku lupa, maaf Axa. Kau masih sering mengobrol dengan Bara"
KAMU SEDANG MEMBACA
[Remake] Sixth Sense: Axa's Indigo
ParanormalCover by: @Ryda_Riz Menjadi seorang indigo itu tidak mudah apalagi harus berurusan dengan hal-hal di luar nalar. Axa Pratama, seorang pemuda yang memiliki Indra keenam sejak dia berusia 6 tahun. Penasaran ikuti ceritanya. note: Cerita ini merupakan...