Saat itu masih jam 03:00 dini hari, ketika itu Axa hendak pergi ke kamar mandi di balik jendela kamarnya dia tidak sengaja melihat ada sesosok hantu wanita yang berpakaian serba hitam dia memiliki kuku yang cukup panjang dan tajam wajah dari hantu itu sudah rusak dan berlumuran darah.
(Menurutku cocok, soalnya cari gambar ini itu harus siap mental)
Dia merasakan aura yang jahat dari hantu itu wajahnya begitu pucat dia pun berusaha untuk tidak memperdulikannya walaupun ada perasaan yang tidak enak melanda dirinya ketika hampir menuju ke sampai tiba-tiba hantu itu muncul di hadapannya dia begitu terkejut sampai tubuhnya tidak bisa bergerak seketika hantu itu menyerangnya ke arahnya
"Arghhh!!!!!"
Tiba-tiba paman dan kedua sepupunya terbangun karena seperti mendengar sebuah suara teriakan mereka segera mengikuti asal suara itu dan betapa terkejutnya melihat Axa dalam keadaan terkapar di lantai dengan luka cakaran di lengannya
"Axa!!!"
"Kirana, ayah kita harus cepat membawa Axa, ke rumah sakit lukanya cukup parah"
"Kita harus menghentikan pendarahannya, Kak Sandy"
Sandy pun menghentikan pendarahan pada luka di lengan Axa dengan kain setelah itu mereka segera membawanya ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Axa mendapatkan pertolongan medis mereka masih menunggu di ruang UGD dan khawatir dengan kondisinya
"Kenapa Axa bisa seperti ini?"
"Aku tidak tega melihat dia sampai seperti ini.....hiks.....hiks...."
"Kirana tenanglah aku yakin Axa akan baik-baik saja"
Lalu dokter keluar dari ruang UGD mereka segera menemuinya
"Dokter bagaimana keadaan Axa?"
"Lukanya tidak terlalu hanya saja kondisi tubuhnya masih lemah, dia harus menjalani rawat inap selama 5 hari disini kalau begitu aku permisi"
"Terima kasih, dokter"
Axa pun segera di pindahkan ke ruang rawat inap, mereka segera ke tempat dia di rawat wajah pemuda itu masih pucat pasi dan dalam keadaan masih belum siuman.
"Axa, kenapa kau harus mengalami hal seperti ini?" ucap Kirana yang tidak sanggup melihat kondisi sepupunya
"Jangan sedih aku yakin dia akan baik-baik saja dia itu orang yang kuat"
"Axa......" lirih Kirana
Siang harinya, Axa baru saja siuman dan dia berada di sebuah ruangan serba putih sepertinya dia berada di ruang rawat inap di rumah sakit lalu melihat Kirana tempat tidurnya di sampingnya
"Kirana......" lirih Axa
"Axa kau sudah siuman, syukurlah aku sempat khawatir dengan kondisimu"
"Kirana aku mau pulang, aku tidak suka disini"
"Axa, dokter bilang kau harus di rawat inap jadi untuk sementara kau tidak izinkan pulang"
"Baiklah, Kirana" ucap Axa dengan nada dinginnya
"Aku mau membeli makanan dulu, nanti juga kesini lagi"
"Baiklah"
Kirana pun keluar dari ruangan tempat Axa di rawat, dia pun mengambil buku di meja tempat tidurnya dia lebih suka baca buku ketika sedang sendirian
Cuaca yang indah sekali
Aku berharap bisa beraktifitas seperti biasa lagi.
Sesekali pemuda itu membaca pikiran orang di sekitarnya baginya itu sudah hal yang biasa baginya, menjadi seorang indigo itu memang sulit namun dia harus menjalani hidupnya mungkin ini adalah takdir yang sudah di rencanakan oleh tuhan untuknya.
5 hari telah berlalu, Axa sudah di perbolehkan pulang dia akhirnya bisa berkumpul dengan keluarganya, sesampainya di rumah dia pun ke kamarnya untuk membaca buku lalu muncul sesosok hantu seperti seorang anak kecil dan terdapat luka di beberapa bagian tubuhnya
"Diend, kau pasti kesepian"
"Axa memangnya kenapa?" tanya hantu bernama Diend
"Seperti biasa di rawat di rumah sakit, tapi kondisiku sudah membaik sekarang"
"Axa, 10 tahun telah berlalu dulu kau masih 6 tahun dan sekarang kau sudah berbeda suaramu terlihat berat dan kau juga terlihat tinggi"
"Diend, bagaimana pun aku tetaplah aku mungkin kita sudah jarang bermain seperti dulu tapi aku akan selalu mengobrol denganmu"
"Terima kasih, Axa kau sudah mau menjadi temanku"
"Dulu awalnya aku takut melihatmu tapi sekarang aku sudah mulai terbiasa, apakah kau masih mengganggu Kirana lagi?" tanya Axa
"Sudah tidak lagi"
"Syukurlah"
Tiba-tiba Axa mendapat penglihatan melalui kacamata indigonya dia melihat ada seorang gadis berpakaian seragam SMA di serang oleh seorang preman yang terkena pengaruh flakka akibatnya wajahnya berubah menjadi pucat
"Axa kau mendapat penglihatan lagi" ucap Diend yang khawatir melihat wajah Axa yang berubah menjadi pucat
"Kurasa begitu......"
"Axa, jangan memaksakan kondisimu nanti kau sakit lagi"
"Iya, Diend. Aku mau nulis novel dulu"
Lalu Axa segera ke meja belajarnya dan menyalakan laptopnya, sebenarnya selain baca buku Axa memiliki hobi menulis terutama novel bergenre misteri dan fantasi dia juga pernah menerbitkan novelnya dengan nama pena AX Stories. Karyanya banyak di publish di blog pribadinya.
Malam pun tiba, Axa makan malam bersama dengan paman, Sandy dan Kirana. Selesai makan malam dia pergi ke kamarnya untuk mengerjakan tugas sekolahnya, di pikirannya dia masih memikirkan tentang penglihatan yang di alaminya
"Aku masih memikirkannya sampai sekarang, aku berharap semuanya baik-baik saja"
Karena tidak konsen dia pun pergi ke tidur seperti biasa Diend berada di sudut kamarnya dia melihat Axa tertidur lelap
"Axa kau akan selamanya menjadi sahabatku"
To be Continue.
Hai semuanya gimana seru tidak? Jangan lupa vote dan commentnya.
Sampai jumpa di chapter selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Remake] Sixth Sense: Axa's Indigo
ParanormaleCover by: @Ryda_Riz Menjadi seorang indigo itu tidak mudah apalagi harus berurusan dengan hal-hal di luar nalar. Axa Pratama, seorang pemuda yang memiliki Indra keenam sejak dia berusia 6 tahun. Penasaran ikuti ceritanya. note: Cerita ini merupakan...