6

2 0 0
                                    

     Ye Na pulang bersama dengan Eun Hwa. Di depan rumah, dia membuka loker yang di dalamnya telah tersimpan sebuah cake bertuliskan, "Selamat ulang tahun, meski terlambat. Maaf ibu lupa" dari Ibu.

Eun Hwa bertanya, "Dari siapa itu?"

    Ye Na menjawab dengan mata yang berkaca-kaca, "Bibi Geum Ni berusaha sekuat tenaga untuk ibuku. Ayo masuk ke dalam"

    Dalam bungkusannya terselip sebuah undangan acara, bernama "Pameran Seol Young Won". Eun Hwa bertanya, "Apakah kau akan datang kesana?"

    Namun Ye Na tak memberikan jawaban, kemudian Eun Hwa bertanya lagi, "Kapan kamu akan berhenti memberikan alamatku pada ibumu? Kamu bahkan tidak memikirkan akan masuk kuliah?"

"Aku telah mengirimkan pesan padanya" kata Ye Na

"Kamu masih menganggap dirimu sebagai anaknya?" tanya Eun Hwa

"Kamu sendiri?" kata Ye Na

"Cobalah bersikap normal. Terima uang ibumu dan kunjungilah ayahmu" ucap Eun Hwa sambil menyalakan lilin yang berada di atas cake dan mematikan lampu.

"Tidak mau. Aku sangat senang karena aku tidak membutuhkan bantuan mereka lagi" kata Ye Na sambil membereskan beberapa kertas di atas meja.

    Ye Na kemudian meminta Eun Hwa untuk berdoa sambil meniup salah satu lilin
"Aku mau pacar yang selalu mengalah untuk ku" ucap Eun Hwa

     Sementara Ye Na, hanya meniup lilinnya sambil memejamkan mata, "Kamu harus mengucapkan doamu" ujar Eun Hwa

"Hanya doa rahasia yang terwujud" jawab Ye Na

"Kalau begitu bagaimana dengan ku? Lakukan lagi" ucap Eun Hwa sambil merengek sedangkan Ye Na hanya tertawa melihat Eun Hwa

💋💋💋

    Jungkook menemui ayahnya, yang langsung memberitahunya bahwa apartemen barunya akan siap dalam waktu sepekan.

"Aku tidak mau kuliah di tempat yang Ayah mau" tegas Jungkook

"Lihat dan bacalah ini" ujar Pak Suga , sembari menyodorkan berkas tes DNA yang menunjukkan hasil bahwa Jungkook ternyata bukanlah putra kandungnya

"Medis membuktikan kamu bukan anakku." ucap Pak Suga

"Begini cara Ayah mengancamku sekarang?" tanya Jungkook sambil tertawa miris

"Kamu bahkan tidak tumbuh sesuai harapanku. Aku tidak berharap kamu berubah. Pergilah dan hidup dengan tenang." ucap Pak Suga datar

"Sejak kapan Ayah tahu? Selama ini Ayah sudah tahu, tapi diam saja dan terus membenciku dalam hati." tanya Jungkook

    Pak Suga berdiri lalu menghadap ke Jungkook

"Orang akan mengira aku memaksa anak manja menjadi mandiri. Kuliah atau tidak, aku tidak peduli. Aku akan memastikan biaya hidupmu cukup. Saat sekretarisku telepon, munculah tanpa banyak bertanya. Itu syaratku. Ini adalah rahasia kita berdua. Kamu tidak perlu khawatir lagi. Aku beri waktu kamu seminggu. Terakhir, jika ada pertanyaan, ajukanlah kepada mendiang ibumu." ucap Pak Suga dingin

"Ayah tidak perlu menunggu seminggu." balas Jungkook sambil tertawa sidin dan pergi ke kamarnya

"Baguslah." ucap Pak Suga datar.

                          💋💋💋

    Jungkook masuk kamar, sejenak ia diam dan memperhatikan beberapa foto kenangan bersama dengan almarhum ibunya.

    Kemudian, ia berjalan menuju halte bus. Kebetulan, ia duduk disamping Ye Na yang sedang asyik menggambar.
Jungkook tak mengatakan apa pun, ia duduk dan mengeluarkan berkas tes DNA, lalu melipatnya menjadi pesawat terbang.

Flashback

Ibunya Jungkook tengah dirawat di Rumah sakit dan ia menerima surat gugatan cerai. Jungkook datang dan bertanya, "Ibu sedang apa?"

Tak berkata jujur, ibunya malah menyembunyikan surat itu dengan melipatnya menjadi pesawat, "Ibu hanya membuat pesawat kertas. Ibu pernah mengajarimu caranya waktu kamu kecil. Saat kamu cemas, takut, atau memiliki keinginan, buatlah pesawat kertas dan terbangkan ke udara. Dengan begitu, semua kecemasan dan ketakutanmu akan sirna dan semua harapanmu akan terwujud." ucap Ibunya sambil tersenyum, sedangkan Jungkook hanya menggangguk.

Flashback end

    Jungkook menerbangkan pesawat kertasnya, dan terjatuh tepat dihadapan Ye Na.
Ketika Ye Na ingin mengembalikannya, Jungkook buru-buru naik bus. Tapi ternyata, ia lupa membawa dompet. Niatnya akan turun lagi, tapi dengan sukarela Ye Na membayarkan ongkos bus nya.

    Tak tau terima kasih, Jungkook tak mengatakan apa pun dan langsung duduk begitu saja. Ye Na menghampirinya, untuk mengembalikan pesawat kertasnya, "Hei. Ini milikmu" ucap Ye Na sambil menyodorkan pesawat kertas milik Jungkook.

"Simpan saja" balas Jungkook datar.

"Ini sampah, ya?" ucap Ye Na sambil menganggukkan kepala.

"Itu wasiatku" balas Jungkook

    Ye Na lalu menggenggam tangan Jungkook dengan hati-hati, lalu berkata "Itu bukan hal yang baik. Jika kamu butuh bantuan, katakan apa yang bisa..."

"Aku tidak akan mati. Tapi tolong aku. Jangan buka ini. Tolong buang itu untuk ku dalam beberapa bulan" ucap Jungkook memotong omongan Ye Na

    Ye Na tak berkomentar apa pun. Ia langsung duduk di kursi yang bersebrangan dengan Jungkook.

💋💋💋

Holla gaes, aku kambek lagi nih setelah lama tidak update mwehehe.

Semoga kalian masih tetap suka ya sama ceritanya❣️

Permainan Cinta Yang Berbahaya {Jungkook}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang