Cukup memperhatikanmu dan melindungimu dari jarak yang takkan mungkin kau ketahui.
-Yigit Közan-
Mata tajam yang berfokus hanya pada kertas-kertas yang terpampang di hadapannya, membuat diri pria itu seperti takkan mungkin bisa dijangakau oleh wanita manapun. Siratan matanya telah memancarkan aura dingin yang membuat siapapun enggan mengganggunya.
"Elif, sini kamu masuk keruangan saya" perintahnya " Emredersiniz efendim¹" jawab elif dan setelah mendengar jawaban elif, pria itu pun langsung mematikan telepon yang iya genggam.
Tok tok tok
"Afiyet olsun²" ucapnya singkat dan tegas "kalau boleh saya tau, ada yang bisa saya bantu efendim?" tanya elif selaku sekretaris, namun pertanyaannya di balas tatapan sinis oleh sang bos yang membuat bulu kuduknya berdiri seketika.
Brakk
Berkas-berkas yang berawal dari genggaman pria yang tak lain ialah Yigit Közan kini berhamburan dia atas meja kerjanya yang semakin memojokkan sang sekretarisnya "apa-apaan itu semua, laporan keuangan yang kamu berikan kepada saya, mengapa banyak sekali kejanggalan??!!Saya kan selalu tekankan kepada kamu!! tolong beritahu bagian keuangan untuk selalu transparansi mengenai pengeluaran atau pemasukan dana dari kantor haahh..apa itu yang disebut transparansi?!!" tanya dengan nada tinggi " Ha..hayır, efendim³"jawab elif gugup "kalau begitu perintah kan mereka buat laporan yang baru hari ini juga"perintahnya yang di jawab anggukan oleh elif "Emredersiniz efendim, kalau begitu saya permisi terlebih dahulu"
****
Yigit pun memijit-mijit jidatnya yang berkerut, setelah itu ia melirik sebuah foto yang dihiasi frame diatas meja kerjanya sembari tersenyum seketika ia melihat foto tersebut"kamu selalu bisa menularkan senyummu terhadapku" ucapnya seolah-olah sedang berbicara dengan seseorang di foto tersebut.Yigit pun bangkit dari kursi kerjanya, ia melangkah untuk keluar ruangan dengan tegapnya.
Tap tap tap
Langkah kakinya begitu jelas terdengar, saat ia menarik pintu ruangan tersebut, sekretarisnya langsung bangkit dari duduknya dan membungkuk kan badannya yang memberikan salam kepada yigit. Namun, yigit tidak meliriknya bahkan seperkian detik pun.
Ting
Pintu lift pun terbuka, tanpa aba-aba ia langsung berjalan menuju parkiran mobilnya.
Tittitt
Ia pun membuka pintu mobil dan menutup kembali pintunya.
Yigit mengendarai mobil, namun tiba-tiba ada panggilan masuk "Halo, efendim saya ingin melaporkan bahwasanya nona hari ini baik-baik saja ia selalu aman sampai di kampusnya" "baiklah selalu pantau dia, dimana pun ia berada. Dan jangan sampai kalian lalai dalam tugas kalian!!kalau sampai ada sesuatu terjadi terhadapnya kalian orang pertama yang saya lenyapkan!! " tegasnya "Em..emredersiniz efendim"ucap anak buah yigit dengan gugup.
****
Pemandangan yang sangat indah seperti biasanya menemani sore hari yigit dengan damai, yigit selalu menyempatkan diri untuk menenangkan pikirannya di atas kapal pesiar pribadi miliknya yakni di atas laut bhosporus yang dan memukau bagi mata yang memandang ciptaan tuhan yang terhampar dengan begitu sempurnanya tanpa celah.Yigit pun teringat akan ucapan seseorang di masa lampau "abıcım, pemandangan di atas kapal ini indah sekali ya, aku berharap kita berdua bisa selalu melihat pemandangan ini bersama-sama ". Karena alasan inilah yang membuat yigit selalu menyempatkan diri untuk datang ke tempat ini, dimana agar ia dapat selalu merasakan kehadiran gadis remaja yang sangat manja itu, kini telah berubah menjadi gadis mandiri.
Yigit selalu merindukan sosok gadis manjanya yang dulu selalu menempel pada dirinya meskipun di awal pertemuan yigit selalu cuek kepada gadis itu. Namun entah bagaimana yigit muda bisa berubah yang semula cuek menjadi hangat dan perhatian terhadap gadis tersebut.
Teringat akan hal itu yigit pun tersenyum sekilas dan bermonolog "aku merindukanmu gadis manja" sembari memasang ekspresi sendu di sorot matanya yang semula berbinar-binar ketika mengingat masa lalu.
İa masih tidk ingin meninggalkan laut bhosporus ini dan memerintahkan anak buahnya untuk tetap melanjutkan perjalanan mengelilingi laut bhosporus tersebut sembari menikmati semilir angin laut yang menerpa wajahnya.
"Cukup memperhatikanmu dan melindungimu dari jarak yang takkan mungkin kau ketahui" ucapnya sendu sembari melihat foto seorang wanita yang berada dilayar ponselnya yang kini sudah bukan remaja lagi, namun gadis yang sudah beranjak dewasa dengan senyuman yang memukau siapapun yang melihatnya.
______________________________________
1: baik, pak
2: silahkan
3: tidak, pakMaaf ya teman-teman kalau author tuh lama updatenya terus cuman sedikit . Buat chapter selanjutnya author akan publis lebih cepat lagi dan lebih banyak lagi deh.
Jangan lupa beri dukungannya yakk dengan VOTE, COMENT AND FOLOW
SUPAYA LEBİH SEMANGAT NULİS CERİTANYA NİH
LOVE U ALL🧡🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
Paint of Love
RomanceSemua hal yang kita anggap itu tidaklah mungkin, kenyataannya mungkin saja bisa terjadi karena kita tidak tau bagaimana takdir akan membawamu ke penghujung kisahmu. Dan bukankah hati tempat bermuaranya rasa?! apakah salah jika kita memiliki rasa kep...