Sejak Lita menginjakkan kaki di kelas 1 SMP, ia bertemu dengan Shean. Orang yang super cuek, namun diam-diam perhatian dengan Lita.
Hingga suatu hari, dimana Shean memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya, dan beruntungnya dia, karena perasaannyapun terbalas. Ia sangat menjaga Lita dan menyayangi Lita. Hari-hari Lita berjalan dengan baik. Ia sangat bahagia memiliki kekasih seperti Shean.
Beberapa bulan setelah mereka berpacaran, Shean mendapat kabar bahwa ayah Lita meninggal dunia karena penyakit jantung koroner.
Hal itu membuat Lita stress dan depresi. Sikap Lita berubah 180° dari aslinya. Ia bermain di club malam, sering mabok, sering mengonsumsi alkohol. Namun, Shean tetap menjaga Lita dengan baik, ia selalu sabar menghadapi sikap Lita yang mulai berubah.
Ia tahu, Lita berubah seperti itu karena kepergian ayahnya. Karena hanya ayahnya lah yang bisa menafkahi keluarga kecilnya dan Lita begitu menyayanginya. Lita berpikir jika hidupnya tidak akan berguna lagi, dan ia ingin menyusul ayahnya.
Shean yang selalu melarang Lita ketika dirinya ingin mengakhiri hidupnya, kini harus pergi meninggalkan kota kelahirannya. Ia terpaksa harus melanjutkan sekolah di London bersama sahabat dekatnya, Arkan. Lita memutuskan hubungannya dengan Shean, karena Lita ingin hidup sendiri dalam kegelapan. Shean menyetujuinya, karena itu semua juga demi kebaikan Lita. Tetapi, walaupun ia pergi dan sudah tidak ada hubungan dengan Lita, ia tetap mengawasi Lita dan menjaganya dengan baik.
Ia meminta seseorang menjadi suruhannya untuk mengawasi keberadaan Lita setiap waktu. Hingga saat Lita masuk SMA, ia telah menemukan orang yang ia cintai. Orang itu adalah Yoga. Ia bisa merubah keadaan Lita seperti semula. Shean sangat bersyukur, walaupun ia masih menyayangi dan mencintai Lita, tetapi sepertinya Lita lebih bahagia jika bersama Yoga.
Suatu hari, Shean mendapatkan informasi mengenai kondisi Lita, ia memiliki penyakit seperti ayahnya, jantung koroner. Shean sangat terkejut. Tapi, ia bisa tenang karena ada Yoga yang selalu ada disamping Lita. Orang suruhan Shean menginformasikan juga tentang permintaan ibu Lita kepada Yoga.
"Nak, ibu boleh bertanya sesuatu?" Tanya ibu Lita.
"Boleh, ada apa bu?" Ujar Yoga.
"Apa kamu punya perasaan ke Lita?" Tanyanya.
Deg
"Memangnya ada apa bu? Saya belum bisa menjawabnya, maaf."
"Sebenernya ada yang ingin ibu sampaikan ke kamu, walaupun Lita melarang ibu untuk menyampaikan hal ini ke kamu."
"Iya, bu silahkan."
"Jadi gini nak, 5 tahun lalu, saat Lita menginjak kelas 7, ayah Lita meninggal karena penyakit jantung koroner. Lita sangat terpuruk akan kenyataan itu. Karena hanya ayahnya lah yang bisa dia harapkan untuk menafkahi ibu dan Lita. Hingga beberapa hari setelah itu, ibu mendapat kabar bahwa Lita sering merokok dan mabuk di club. Ibu tidak bisa melarang Lita, karena ibu tahu keadaan Lita yang sangat terpukul karena ayahnya meninggal dan membuatnya stress. Ibu tidak bisa berbuat apa-apa nak. Ibu pernah melarang Lita untuk merokok dan mabuk, tapi Lita malah pergi dan tak pulang kerumah beberapa hari. Setelah 3 tahun keadaan Lita seperti itu, ibu berharap ketika masuk SMA, ia bisa menemukan seseorang yang bisa membuatnya berubah, dan ternyata benar, kamu nak Yoga, kamu bisa merubah keadaan Lita. Hari-hari Lita berjalan seperti semula sebelum ayahnya meninggal. Suatu hari sepulang sekolah, saya mendapati Lita yang sedang memegang dadanya, wajahnya yang pucat dan tubuhnya yang tidak berdaya, Lita keringat dingin, mual-mual dan sesak napas. Lalu ibu membawanya ke dokter. Dokter mengatakan bahwa Lita menderita penyakit jantung koroner yang sudah parah. Beliau bilang, selain penyakit itu keturunan dari ayahnya, ia juga bilang bahwa penyakit itu tumbuh karena ia sering mengonsumsi alkohol dan merokok, dan juga mengalami depresi atau stress. Ibu sangat terkejut mendengarnya, begitu juga Lita. Namun, kamu bisa membuat Lita selalu tersenyum bagaimanapun kondisinya." Ujar ibu Lita.
Yoga sangat terkejut mendengar cerita dari ibu Lita. Namun, ia bingung harus menjawab bagaimana. Jujur, ia belum mempunyai perasaan apapun ke Lita. Selain rasa sayang sebagai teman.
"Lalu saya harus bagaimana bu?"
"Jika boleh saya meminta tolong pada nak Yoga, saya ingin nak Yoga selalu menjaga Lita dimanapun dan kapanpun. Ibu tau, mungkin nak Yoga belum punya perasaan ke Lita. Tapi, ibu ingin melihat Lita bahagia sebelum ia pergi meninggalkan dunia."
"Ibu jangan bicara seperti itu, Lita akan sembuh. Saya akan menjaga dan merawat Lita sebisa saya."
"Baiklah nak, ibu sangat berterima kasih."
"Iya bu, sama-sama."
Sekarang, Shean benar-benar mempercayai Yoga untuk menjaga Lita.
Yoga
Atau Shean?
Maaf jika banyak kesalahan pengetikan dan maaf juga kalo chapter ini terlalu pendek.
Jangan lupa vote dan comment ya❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Permintaan Terakhir
Teen Fiction"Gue minta, lo putusin Lita, dan lo pacaran sama Sheila" Kata-kata itu terus terngiang dikepala Yoga. Ia yang bingung harus mengabulkan permintaan sahabatnya, atau tetap bersama kekasihnya yang usianya tidak lama lagi?