Mungkin kau tahu,aku sangat merindukanMu.Aku ingin berada dalam dekapanMu.Dekapan hangat bak seorang ibu pada anaknya.Aku ingin bersamaMu.Raga letih,pun jiwa tak bisa menerima.
Anganku tetap ingin bersama.Dengarlah lantunan melodiku,wahai Engkau sang maha bijaksana.Aku tak bisa berkata-kata.Pun tak pandai membela diri sendiri.Aku bersujud disepertiga malam,rinai airmata turun tanpa perintah.
Hanya lantunan melodi bertinta hitam,
Yang kubaca sebagai obat sesak diri.Sebagai tanda pelampiasan, pemberontakkan,pada sikap dunia yang kejam terhadap diri.Bukankah kita terlahir hanya untuk kembali?.Kita pergi hanya untuk berpulang?.Dan kita pamit hanya untuk kembali datang?.Lantas,jika itu benar izinkanku berada dalam dekapanMu.Mencurahkan segala kelelahan serta kelemahanku didunia.Tuhan,aku ingin pulang.
Lampung,20 Juli 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejenak Menyapa
PoetryHidupku yang nista dan penuh nestapa mengharapkan hadirnya dirimu yang akupun tau kau tak pernah peduli hal itu