Hancur ya itu yang sedang Jeonghan rasakan sebuah perasaan yang mengingatkannya dengan cinta monyet yang hampir merenggut orang yang ia sayangi.
"Kenapa aku harus mengingat kembali semua masa lalu ini"
Sehun orang yang kembali ke kehidupannya sekarang hanya untuk mengingatkan cerita masa lalu yang sudah ia lupakan.
"Tuhan apa salahku kenapa kau harus mengingtkanku kepada luka dimaslaluku" ucap Jeonghan sambil mengacak-acak rambutnya
Tanpa ia meneteskan air mata yang sudah lama ia lupakan. Kenangan yang begitu pahit kembali ia ingat kenangan gila yang pernah ia alami dan kenangan dimana ia menangisi orang yang ia sayangi harus pergi meninggalkannya.
Jeonghan sedari tadi hanya duduk di pojokan kamar yang berantakan semua benda yang berada di dalam kamarnya berjatuhan. Ia begitu frustasi ketika ia harus mengingatnya kembali.
Sudah lebih dari 10 jam namun hanya menangis yang bisa ia lakukan. Hanya menyesali apa yang dulu pernah terjadi. Itu yang ia lakukan sekarang.
"Kak... Kakak ngapain dari kemaren gak keluar kamar? Kakak sakit? Kak dari kemaren kakak belum makan" ucap Hani dengan nada yang penuh dengan ke kawatiran
"Han... " Ucap ayah Jeonghan sambil mengetuk pintu kamar Jeonghan.
Hening tidak ada suara dari dalam kamar Jeonghan.
Tanpa pikir panjang ayah Jeonghan langsung mendobrak pintu kamar Jeonghan.
Ia mendapati Jeonghan tergeletak di pojok ruangan tangan kirinya menyisakan darah yang sudah mengering wajahnya pucat."Jeonghan..." Ucap ibu Jeonghan sambil memeluk anaknya yang tergeletak lemas.
"Hani cepat siapkan mobil kita pergi kerumah sakit!!" Ucap ayah Jeonghan sambil membopong Jeonghan ke dalam mobil.
Mobil yang membawa Jeonghan kerumah sakit sekarang melaju dengan kecepatan di atas rata-rata. Kepanikan yang menyelimuti perjalanan menuju rumah sakit.
"Jeonghan sekarang baru diperiksa oleh dokter" ucap Hani ketika melihat Yoria menghampiri mereka.
"Dia kenapa Han?" Ucap Yoria dengan nada panik.
"Aku juga gak tau Yor, kemaren dia ngurung diri di kamar" ucap Hani sambil menatap lantai dibawahnya.
Pintu ruangan tempat Jeonghan diperiksa akhirnya terbuka mendatangkan sesosok dokter yang baru saja menangani Jeonghan.
"Dok gimana anak saya?" Ucap ibu Jeonghan dengan nada yang irih karena sedari tadi ia terus menangisi Jeonghan.
"Keadaannya sekarang sudah lumayan membaik" jawab dokter itu sambil tersenyum.
"Apa dulu Jeonghan pernah mengalami depresi yang parah?" Tanya dokter itu dengan nada penuh selidik
"Iya dok dulu kakak saya pernah mengalami kecelakaan, dan dalam kejadian itu merenggut nyawa orang yang lumayan penting dikehidupanya" jelas Hani
"Cobalah kalian lebih mendekati jeonghan dan seringlah mengobrol dengannya Karan depresi itu bisa kambuh kapan saja dan bisa berakibat buruk" jelas dokter itu sebelum melangkah meninggalkan mereka didepan pintu.
"Om, Tante Jeonghan baik-baik aja kan?" Tanya Seungcheol dengan napas yang masih terangsal-angsal.
"Iya Jeonghan udah lumayan baik keadaanya" jawab ayah Jeonghan.
"Han, Jeonghan sakit apa?" Tanya Wonwoo yang berada di samping Hani
"Depresinya kambuh lagi kak" ucap Hani singkat dengan nada yang irih.
Hani melihat Yoria yang berlari kearahnya, teman sekaligus kekasih Jeonghan dua tahun ini sangat akrab dengannya dan keluarganya.
"Om Tante Jeonghan kenapa?"ujar Yoria setelah ia sampai di depan mereka.
"Despresinya kamuh lagi Yor"jawab ibu Jeonghan dengan nada yang lembut
"Yoria boleh masuk gak, buat nemenin Jeonghan" ucap Yoria dengan nada sedikit memaksa
"Boleh nak"sahut ayah Jeonghan
Yoria melangkah memasuki ruangan dimana kekasihnya sedang dirawat, Jeonghan terlihat pucat dari biasanya.
Sudah satu jam lamanya dan Jeonghan belum sadarkan diri dari alam bawah sadarnya. Yoria yang sedari tadi duduk di samping ranjang Jeonghan dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.
"Han bangun, lu kenapa jadi gini sih" ucap Yoria irih
"Han lu bisa dengerin gue kan?"
"Han please lu buka mata lu sekarang"
Yoria sedari tadi tak henti-hentinya menangis air matanya terus saja jatuh membasahi pipinya. Hatinya sesak melihat orang yang ia sayang dari dulu terbaring lemah tak berdaya di depanya.
Waktu seakan berlalu dengan cepat, langit berubah menjadi hitam bintang bermunculan satu persatu, mau tak mau Yoria harus pulang meninggalkan Jeonghan disini.
"Han aku pulang ya" gumam Yoria sebelum menutup pintu ruangan Jeonghan dirawat.
Yoria melangkah gontai menuju parkiran rumah sakit. Sebenarnya hatinya tak ingin meninggalkan Jeonghan ia ingin sekali menemani Jeonghan sampai ia sembuh.
"Yoria" sapa seorang laki-laki yang berada di belakang Yoria.
"Seung ada apa" jawab Jeonghan setelah ia membalikan badan menghadap ke Seungcheol. Yoria kembali melangkahkan kaki ia tidak bisa berlama-lama disini bisa bisa mendapat hukuman dari ayanya untuk tidak keluar satu bulan.
"Lu mau pulang ya" tanya Seungcheol sambil berjalan menjalari Yoria.
"Iya Cheol" jawab yoria dengan ekspresi yang datar.
"Barang aku aja kuy" tawar Seungcheol kepada Yoria.
"Gak usah aku naik taksi aja" tolak Yoria seraya mempercepat langkah kakinya.
"Ribet dah lu, kalo lu kenapa-napa aku yang dimarahi Jeonghan" ucap Seungcheol sambil menggeret Yoria lembut menuju mobilnya.
"Cheol lepasin" ucap Yoria sambil memukul tangan Seungcheol yang memegangi tangannya.
"Udah masuk" perintah Seungcheol peda Yoria yang sedari tadi memandanginya dengan tatapan sinis.
Yoria sedari tadi hanya menetap luar jendela. Pikiranya masih tertuju pada Jeonghan sedangkan Seungcheol sedari tadi tak henti-hentinya mengoceh yang membuat Yoria semakin muak dengan omongan senungcheol.
"Aww" rintih Seungcheol sambil memegangi bibirnya yang terkena tas Yoria.
"Tanggung jawab lu" rengek Seungcheol seperti anak TK meminta balon.
"Apa" ujar Yoria sambil melihat Seungcheol yang kesakitan karena ulahnya.
"Lu kena.." ucap Yoria terpotong karena Seungcheol mencium bibirnya lembut secepat kilat.
Yoria hanya menatap Seungcheol dengan tatapan kosong, air matanya jatuh begitu saja. Hatinya hancur, bagai mana bisa ia berciuman dengan Seungcheol sahabat kekasihnya, dan sekarang kekasihnya sedang terbaring lemah tak berdaya di rumah sakit.
"Maaf tapi kamu harus jujur padaku!" Ucap seungcheol, ia bernafas berat dan kembali meneruskan kata-katanya.
"Jujurlah padaku, siapa anak yang sedang kau kandung sekarang" ujar seungcheol sambil menatap lekat-lekat wajah wanita yang sedang ia ajak bicara itu.
"A-apa maksudmu?" Jawab Yoria sambil mengalihkan pandangannya ke depan.
"Aku tau, kamu sekarang sedang hamil, dan aku ingin tau apakah itu adalah anakku?" Ucap Seungcheol dengan nada sedikit lebih lembut dari kata-kata yang tadi.
"A-aku.." suara Yoria tercekat oleh tangisan yang pecah begitu saja.
maaf jarang up, soalnya aku sibuk
Makasih yang udah mau nunggu
Aku sayang kalian
#Yoon Hana
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA •JEONGHAN
ActionAntara persahabatan Antara perpisahan Antara percintaan Senyumku hanya untuk menutupi lukaku -Yoon Jeonghan -Seungcheol -Joshua Hong -Seventeen //uwu cover by : @y-allouvers 2019