"Han lo nganterin Yoria dulu kan?" Tanya Seungcheol sambil memasukan semua buku pelajaran ya ke dalam tas
Ya, ini memang jam terakhir berakhir.dan semua bersiap pulang kerumah masing-masing, termasuk gerombolan cowok ganteng nan pintar di sekolah SMA N XXXXX
"Iya gue nganterin dulu, emang kenapa Cheol?"sahut Jeonghan sambil memasukan buku terakhir ke dalam tas
"Gue nitip novel dong"pinta Seungcheol sambil mengeluarkan ekspresi melasnya
"Novel? Sejak kapan Lo suka baca novel?"tanya Jeonghan sambil menahan tawa karena menurutnya seorang Seungcheol membaca novel adalah mustahil di dunia ini
"Bukakan buat gue" jawabnya sambil beranjak keluar dari kelas menuju parkiran
"Terus buat siapa?"
"Buat MASTER GAME"ucap Seungcheol sambil menekankan kata terakhir
"Eh si bapak kalah main"
Ucapan yang jelas bukan dari mulut Jeonghan dan mengundang tawa dari mereka para setan sekolahan
"Diem deh alien lu kemaren juga kalah kan?" ucap Seungcheol dengan nada menghina
Sedangkan Jeonghan lebih memilih untuk pergi dari pada mendengarkan perdepatan yang tidak berfaedah dan mendapat dosa jika di dengarkan.
Setelah mereka terlibat perdebatan kecil mereka melanjutkan berjalan menuju parkiran, mengambil mobil mereka dan langsung menuju rumah tanpa mampir kemana-mana
Jeonghan mengantarkan Yoria sampai di depan rumahnya. Ini bukan pertama kalinya Jeonghan menjemput dan mengatakan Yoria. Jeonghan memang sudah akrab dengan orang tua Yoria.
Jeonghan langsung melanjutkan perjalanan pulang setelah muter-muter mencari titipan Seungcheol.
Tok
Tok
Tok
"Ya sebentar"ucap seseorang dari dalam rumah yang beberapa detik kemudian muncul seorang wanita paruh baya dari balik pintu
"Eh den dah pulang"ucap bik Ijah setelah pintu rumah terbuka dan menampakan sesosok Jeonghan
"Eh iya bik"Ucap Jeonghan yang segera masuk kerumah setelah bik Ijah menggeser tubuhnya yang mengisyaratkan Jeonghan untuk masuk keruamh
"Den tadi kata ibuk, Aden nanti malem di suruh dirumah katanya Aden mau diajak ketemu sama temennya bapak"ucap bik Ijah sedikit bertilit-tilit
"Iya bik"
"Emang siapa bik temen papa" tambah Jeonghan sambil duduk di kursi ruang tengah dan menyalakan tv
"Kurang tau den"ucap bik Ijah seraya menutup pintu dan kembali menyelesaikan pekerjaannya.
Jeongahan melangkahkan kaki kedalam kamar, ia menganti pakaiannya dan merebahkan tubuhnya di ranjang.
Tanganya mongotak-atik hp yang ia pegang tanpa arah, dan beberapa detik kemudian ada panggilan masuk dan yang tertera di layar adalah nama Yoria, secepat mungkin jeonghan musap tombol yang ada disitu untuk memulai percakapan.
"Han" ucap Yoria dari sebrang sana.
"Iya, napa rindu?" Jawab Jeonghan santai.
"Kagak, cuma mau bilang" ujarnya sambil berhanti diakhiri kaliamt
"Apa" jawab Jeonghan penasaran.
"Aku rindu kamu"
"Aku gak rindu kamu" jawab Jeonghan sambil menahan tawa, lantaran Yoria mengendus kesal dengan jawaban Jeonghan
"Tapi aku cinta kamu" ucap Jeonghan kemudia dan didengarnya tawa khas Yoria.
"Yaudah aku gak sayang kamu, bay aku mau ngerjain tugas dulu, aku gak sayang kamu tapi cinta kamu" ujar Yoria sambil memutus obrolan sepihak.
Jeonghan tersenyum simpul, ia meletakan hpnya di meja belajar, ia kembali merebahkan tubuhnya dan perlahan masuk kedalam dunia mimpi
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA •JEONGHAN
ActionAntara persahabatan Antara perpisahan Antara percintaan Senyumku hanya untuk menutupi lukaku -Yoon Jeonghan -Seungcheol -Joshua Hong -Seventeen //uwu cover by : @y-allouvers 2019