00.10

51 2 3
                                    

Matahari bersinar terang menyinari bumi. Jeonghan dan temen-temanya sekarang berada di balkon sambil menikmati jus yang baru saja disajikan oleh Hani.

"Han lu napa bisa masuk  rumah sakit?" Tanya Dino sambil duduk di samping Jeonghan.

Dino yang sedari tadi menunggu jawaban Jeonghan namun Jeonghan tak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Emang lu sakit apa sih?" Tanya dino lagi kepada Jeonghan yang sedang asik menikmati jusnya sambil melihat pemandangan taman kecil yang berada di bawah mereka.

"Gak tau gue" jawab Jeonghan seraya pergi meninggalkan mereka.

"Napa sih tu anak?" Tanya Seungcheol heran dengan sikap Jeonghan akhir-akhir ini.

"Kerasukan setan mungkin" jawab Seungkwan asal-asalan.

"Mana bisa setan kerasukan setan" ujar Vernon sambil meneguk jusnya.

"Gabut oe, main yuk" ucap Wonwoo sambil membolak-balikkan halaman buku yang Sadri tadi ia bawa.

"Kuy, gabut juga nih, mau kemana emang?" Sahut Dino

"Gak tau yang penting keluar" jawab Wonwoo sambil meninggalkan balkon.

Mereka menyusuri jalan tanpa arah yang pasti. Sedangkan Jeonghan hanya sendi di dalam kamar sambil berusaha melupakan kejadian tiga tahun yang lalu yang akhir-akhir ini selalu menghantuinya.

Jeonghan POV

Kejadian tiga tahun yang lalu seakan kembali terngiang di kepalanya, hatinya sesak mengingat semua kejadian itu. Jeonghan menangis dalam diam mencoba melupakan kenangan pahit yang pernah ia alami.

"Tuhan apa salah ku?" Ucap Jeonghan sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Aku hanya ingin bahagia, tanpa mengingat masa lalu itu" gumam jeonghan lemah, tangannya menonjuk kaca di depannya hingga hancur, tanganya berdarah sangat deras namun tak ia rasakan.

Air matanya jatuh begitu saja ke lantai dibawahnya ia menyandarkan tubuhnya di tembok perlahan tubuh itu luruh ke lantai yang terdapat pecah-pecahan kaca.

Tangan kanan jeonghan mengambil serpihan kaca yang berada di sampingnya. Satu goresan yang jeonghan berikan ke tangan kirinya dan berlahan cairan merah keluar perlahan dari bekas goresan itu. Jeonghan kembali menggores tanganya tanpa ampun. Ia berharap bisa menghilangkan rasa yang sekarang ia rasakan.

Belum puas dengan menggores tanganya jeonghan melempar serpihan kaca itu ke pojok ruangan kamarnya.

Jeonghan beranjak dari duduknya dan bangit ia melangkah dengan gontai menuju jatuhnya serpihan kaca yang tadi ia lempar, ia mengambil serpihan kaca itu dan menggoreskan ke kertas yang terdapat gambar saat ia SMP dulu.

"Aku ingin kalian lenyap dari dunia ini" gumam jeonghan sambil menyobek foto itu dan melemparnya ke sembarang arah.

Thanks all, gak tau lagi mau nulis apa otakku namabah susah untuk berfikir, jadi segitu dulu ya, aku sayang kalain
#Yoon Hana

TRAUMA •JEONGHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang