11.

605 99 4
                                    

Seulgi terus saja melamun saat perjalanan menuju ke rumah barunya sekarang. Rumah Jaebum

Pikirannya melayang kemana-mana, dia tiba tiba ingat ayahnya juga teman-teman yang selama ini menjadi sandaran terdekatnya

Apa respon mereka setelah tau keadaan seulgi? Akankah ayahnya tidak mau mengakui nya sebagai anak lagi?  Akankah ia ditinggalkan oleh sahabat-sahabatnya?

Entahlah. Tidak ada angin muson barat dan timur tiba tiba saja dia merasa harus memikirkan bagaimana kedepannya

Bagaimana dia akan mengakui dengan ayahnya dan sahabatnya

Bagaimana caranya dia menjaga kandungannya

Bagaimana dengan Jaebum selaku ayah bayinya

Banyak bagaimana yang melintas di otak seulgi yang membuat nya pusing sendiri.

"ga mau turun" suara jaebum menginterupsi Seulgi di lamunannya

"ah udah sampe?" katanya lalu melepas sabuk pengaman nya
Saat akan membuka pintu mobil tangannya di tahan oleh Jaebum

"kenapa? mikirin apa?" tanya jaebum lembut
"gapapa" jawab seulgi dengan senyum

"aku siap denger cerita, keluh kesah kamu apapun itu, aku bakal usaha ngasi solusi dan tenangin kamu. Aku juga siap jadi sandaran kamu. Jangan sungkan, ini juga mempengaruhi kandungan kamu kalo kamu terlalu mikirin sesuatu yang berat. Seengaknya bagi sama aku" jelas jaebum yang langsung membuat air mata Seulgi keluar begitu saja dan menghambur ke pelukan Jaebum

"aku.. bingung" katanya di sela sela tangisnya

"iya kamu boleh nangis sepuasnya dulu, nanti kalo udah siap aku disini buat denger cerita kamu" kata jaebum menenangkan

Selesai dengan tangisnya seulgi menatap jaebum yang juga menatap nya. Bisa jaebum liat dari mata wanitanya itu, ada kilat Sendu disana

"aku bingung..." kata seulgi memulai cerita, jaebum hanya diam menjadi pendengar yang baik sebelum menjadi penasehat nanti

"aku bingung harus kasih tau ayah gimana, aku bingung harus gimana bilang sama sahabat sahabat aku"

"aku juga masih ragu sama diri aku sendiri apa aku saat ini bisa jaga calon anak aku atau enggak?"

"aku juga.... masih kepikiran sama ajakan nikah kamu, jujur aja aku bukannya menolak pertanggung jawaban kamu"

"aku tau anak ini butuh ayahnya, tapi maaf aku belum bisa nerima kamu, aku masih belum punya rasa apa apa sama kamu selain karna keterikatan bayi ini"

"aku egois emang, malah mikirin perasaan aku disaat calon anak aku butuh orang tuanya secara utuh"

"tapi ini..... hikss" kata seulgi terhenti entah kenapa berat mengatakan kalau dia sedang merasa di posisi paling down nya

Jaebum tak lepas memeluk seulgi, sambil mengelus punggung wanita nya itu. Sesekali juga dia kecupi rambut ibu dari calon anaknya

"udah ya cukup, itu terlalu berat buat kamu. Jangan pikirin gimana nanti ayah kamu, itu urusan aku. Gimana temen kamu itu juga biar aku yang urus. Dan gimana tentang aku..."

"jangan pikirin aku kalo kamu memang belum bisa. Kamu dan dia adalah tanggung jawab aku" tunjuknya pada seulgi juga paa perut seulgi

"jangan merasa terbebani sendiri, kamu bisa sharing ke aku, aku udah bilang, aku bakal berusaha jadi sandaran terbaik kamu saat ini, nanti" dan selamanya batinnya melanjutkan

"tolong aku.." kata seulgi lirih

"tolong aku untuk munculin rasa ini, dan meruntuhkan tembok pertanggung jawaban atas nama kamu" katanya pelan namun wajahnya sudah menghadap jaebum

Pria itu terkejut, sebegitu beratkah beban yang sedang ada pada seulgi, sampai dia merasa dibutuhkan oleh seulgi saat ini

Terbesit rasa bahagia sebenarnya di hatinya, karna ini tanda nya seulgi sudah membuka hatinya untuk Jaebum

Perlahan namun pasti jaebum mendekatkan wajahnya pada seulgi, lalu meraih benda merah kenyal dan tipis milik Seulgi

Mulai melumat perlahan, di kecapi rasa manis pada bibir wanitanya
Jujur jaebum larut dalam perasaan sukanya pada seulgi

Bukan.

Perasaan cintanya.

Permainan bibirnya yang di landaskan dengan sebuah rasa, pelan namun dapat menghadirkan rasa perlahan dalam kekosongan dada seseorang

Seulgi. Perempuan yang sedang mengandung benih nya, seorang wanita hebat yang mampu membuat Jaebum kembali merasakan hangatnya sebuah rasa

Entahlah sekarang disebut sebagai rasa dalam bentuk apa.
Yang jelas keduanya sangat menikmati waktu mereka sekarang.

*****

Ini sekali nulis langsung aku publish, jadi kalo banyak typo maap

Ga lupa, vote sama commentnya💜

Ice Cream CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang