Suit and Lips : 4
(Jungkook and Mercedez)▪️
Give me all of you.
I give you all of me.(John Legend - All Of Me)
▪️
.
.
.(vote before read please)
🔹🔹🔹
Jungkook meloncat tanpa beban ke atas ranjang begitu langkahnya tiba di kamar tidur. Pemuda itu mengusal wajah pada sprei katun dan menghirup dalam bau Taehyung yang pekat—penyadaran kecil bahwa kini ia sudah tidak tinggal sendiri lagi.
“Ganti baju Jungkook,”suara berat itu mengalun seiring sosok Taehyung masuk sembari membawa tas-tas Louis Vuitton besar yang berisi baju Jungkook; menaruhnya di sisi ranjang sebelum melirik pemuda yang baru dinikahinya itu. Masih memakai kemeja putih dan celana selepas acara pernikahan dan resepsi usai.”Jungkook.”
“Capek sekali,”pemuda Jeon—yang kini sudah berganti marga menjadi Kim itu— menggerang.”Nanti dulu.”
“Jika nanti kau akan ketiduran,”Taehyung menghela nafas. Menghampiri Jungkook yang sudah memejam dan mengecup pucuk kepalanya.”Mandi dulu ya kalau begitu? Aku akan menyiapkan airnya.”
Jungkook mengangguk acuh, melirik saja ketika Taehyung berlalu ke kamar mandi sebelum kemudian berbalik terlentang. Memandang langit-langit kamar yang luar biasa tinggi. Ini kamar Taehyung; well, kamar mereka berdua untuk sekarang. Tapi semua ciri khas pembisnis muda itu masih melekat.
Ranjang di tengah ruangan tepat di atas karpet tebal bergambar ular merah, buffet rendah dengan lampu tidur dan jendela raksasa yang menggelilingi kamar; setengah tertutup oleh kelambu kelabu yang menghalangi pemandangan spektakuler Seoul dan gedung pencakar langitnya. Setelahnya tidak ada apa-apa, hanya lantai linolium hitam dan dinding kayu yang dipahat simetris, bersambung dengan pintu kaca balkon yang tertutup rapat. Memberi kesan gelap dan mewah, yang mana seketika membuat Jungkook mendengus jengkel.
Astaga, memang apa yang diharapkan dari seorang milyuner kelas atas. Bagi pemilik perusahaan internasional dan uang yang tersedia dalam berbagai jenis kurs, kamar dan Penthouse mewah semacam ini, mungkin lebih tampak seperti losmen; tidak ada nilainya sama sekali. Jungkook mencibir lagi,”Sepertinya aku menikahi orang yang salah.”
“Airnya siap,”bahu Jungkook ditepuk halus dan bahkan sebelum yang lebih muda menolak; ia sudah diangkat dalam pelukan dan dibawa ke kamar mandi. Duduk begitu patuh di tepi bathup dan membiarkan saja saat Taehyung melucuti bajunya.”Kau ingin aroma terapi?”
Jungkook diam saja, melirik jajaran bola aroma terapi yang ditaruh dalam kotak-kotak di sisi bathup.”Tidak mau, mandi lalu tidur.”
Pria Kim menghela nafas,”Oke.”
Lantas dengan telaten memandikan Jungkook yang hanya terpekur dalam diam—setengah karena bingung kenapa ia tidak menolak, setengah lagi karena entah bagaimana rasanya ia memang malas melakukan apapun—biar sudah, batin Jungkook, biar jadi suami yang bermanfaat.

KAMU SEDANG MEMBACA
¬ Suit and Lips
Fanfiction[sudah di PDF kan] Seumur hidupnya Jungkook sudah berjanji bahwa ia hanya akan menjadi anak baik dan menjauhi segala hal yang buruk, namun apa jadinya jika pilihannya untuk coba-coba untuk berkunjung ke klub malam malah membuatnya melewati kisah p...