Suit and Lips : 7
(Milik Jungkook)▪️
You can't buy happiness, but you can buy ice cream.
And that's pretty much the same things.▪️
(vote before you read please)
(nih update, dah stop cariin Galy kaya perawan minta pertanggung jawaban)
🔹🔹🔹
Memasuki bulan ke delapan, kesehatan Jungkook mulai menurun. Dokter bilang itu karena tubuhnya memang sejak awal tidak diciptakan untuk mengandung, kondisi spesial dalam diri Jungkook juga memiliki dampak buruk.
Keseharian Taehyung juga menjadi berbeda, ia mengalihkan pekerjaannya pada sekertaris dan sebagian ia kerjakan di rumah. Jelas, karena dia harus menjaga suami mungilnya itu dalam kondisi terburuk. Toh, Jungkook sebenarnya juga menolak disebut lemah. Ia akan marah jika mulai diperlakukan seperti benda pecah dan bahkan bisa mogok bicara seharian. Maka satu-satunya hal yang bisa dilakukan Taehyung adalah meminta ibu mertua atau ibunya sendiri-yang bersikeras pulang untuk mengurus Jungkook-agar menemani pemuda itu. Juga memastikan bahwa semua orang akan memaklumi segala tingkah lakunya, karena Demi Tuhan; Jungkook seperti petasan yang sangat sensitif. Bahkan beberapa kali ia harus menahan diri agar tidak bertengkar karena emosi Jungkook yang menjadi-jadi.
Seperti hari ini. Irene, salah satu kawan dekat Taehyung semasa kuliah di Amerika datang berkunjung ke Seoul untuk sementara waktu, dan karena ia mengalami insiden sial tertinggal penerbangan; maka Taehyung menawarkannya untuk tinggal sementara waktu di rumah sembari mencari penerbangan lain. Wanita itu memang dekat sekali dengannya, jika saja dulu ia tidak tertarik pada Teresa, Irene jelas akan menjadi kekasihnya. Tapi itu adalah kisah lama dan bahwa wanita dengan surai pirang itu sudah menikah dengan salah satu hartawan Singapura. Namun tetap saja; Jungkook tidak bisa menerima dan berakhir dengan mengurung diri di kamar seharian. Sukses membuat Taehyung kelabakan dan Irene meminta suaminya mengirim jet pribadi agar ia bisa segera pulang.
"Aku tidak enak dengan Jungkook," Irene mengguman dengan wajah tidak nyaman. Duduk dengan canggung di sofa sementara matanya melirik ke pintu kamar yang tertutup.
"Itu bukan salahmu," Taehyung tersenyum, "dia jadi agak sensitif sejak hamil."
"Itu wajar kok," Irene mengangguk, "senang mengetahui kau akan segera memiliki anak," lantas mendung menghampiri wajah ayu itu. "Aku ingin memeluknya karena katanya orang hamil bisa menular jika kita ingin, tapi sepertinya dia terlanjur salah paham."
Pria Kim menghela nafas, memandang Irene dengan senyum kecil sebelum memberi usakan lembut di rambutnya, "jangan berkecil hati. Kau akan segera jadi ibu juga."
"Semoga," wanita itu menghela nafas panjang. "Joonmyun tidak mengatakan apapun, tapi aku tahu dia juga berharap. Kami terlalu sibuk dan ketidakmampuanku memberinya anak membuat kami semakin jauh."
"Hei," Taehyung tersenyum menenangkan, "kau tahu dia itu tergila-gila padamu. Percaya padaku dia tidak akan berpaling."
"Aku selalu berharap begitu, tapi kita tidak tahu di luar sana bagaimana kan? Aku selalu bisa digantikan oleh siapapun, apalagi dengan ketidakmampuanku memberi anak. Pernikahan kami saja sudah mencapai tahun ke lima, dan aku tidak bisa melakukan apapun."

KAMU SEDANG MEMBACA
¬ Suit and Lips
Fanfiction[sudah di PDF kan] Seumur hidupnya Jungkook sudah berjanji bahwa ia hanya akan menjadi anak baik dan menjauhi segala hal yang buruk, namun apa jadinya jika pilihannya untuk coba-coba untuk berkunjung ke klub malam malah membuatnya melewati kisah p...