11 : Fire Embraces

9.1K 1.7K 110
                                    


Forever Yours : 11
(Fire Embraces)

▪️

Fire on fire would normally kill us
With this much desire, together, we're winners

(Fire on Fire - Sam Smith)

▪️

(Vote before you read please!)

🔹🔹🔹




Jungkook berdiri di halaman belakang rumahnya dalam diam; dilimpahi matahari yang bersinar hangat, selayaknya Forks setelah dilanda hujan. Pemuda itu tidak mau bertannya bagaimana ia bisa berada di rumah, ia tahu itu mimpi; karena itu ia merasa bahagia mengetahui bahwa tempat yang paling ia rindu di muka bumi itu bersambang ke alam bawah sadarnya.

Di sini ia bisa melihat dengan begitu jelas asap yang mengepul dari cerobong bata dapur, dalam hati tersenyum karena ia tahu ibunya tengah di sana; memasak sekaligus membuat bara guna menghangatkan rumah yang terkadang akan turun suhu saat mendung menyapa. Pintu belakang yang berwarna merah gelap itu terbuka, selalu begitu-ibunya ingin berbagi, karena wanita itu tahu hewan-hewan dari hutan di belakang kebun sayurnya sering mampir ke dapur, sekedar meminta beberapa potong ayam atau biji-bijian sebelum kembali lagi ke habitat. Ada juga tawa samar dari kejauhan, tepat di utara rumah yang memiliki jalan setapak menuju ke tepian sungai; itu adalah suara kawan-kawannya di pack. Segera saja, teringat sepanjang hari yang mereka habiskan untuk sekedar bertranformasi menjadi serigala, berlomba menangkap ikan-ikan di sungai sembari menikmati mentari yang jarang menyapa Forks.

"Jungkook,"panggilan halus itu membuat omega itu menoleh. Lantas tersenyum gembira, menemukan ibu dan adik lelakinya berdiri di ambang pintu belakang seraya melambai-memintanya mendekat."Ayo, kemari."

Pemuda Jeon mengangguk, sudah melangkah untuk beberapa jejak sebelum tiba-tiba langit menjadi gelap gulita dan bulan merah muncul di langit; bersambut dengan teriakan ramai dan jeritan ibunya. Menoleh cepat, Jungkook ikut berteriak kala melihat bahwa rumah mereka terbakar begitu hebat; dilanjut dengan seluruh hutan yang ikut terbakar dan penampakan terkahir yang bisa omega itu tangkap adalah ibu dan adiknya yang berpelukan seiring api yang melalap dan dirinya-yang kemudian ikut hangus dalam bara merah.










¢

A story by galaxypuss

¢










Taehyung berdiri diam di depan jendela asrama, menatap titik hujan yang menggempur kaca mozaik itu seiring dengan guntur dan petir yang bersaut. Langit gelap gulita dan suhu anomali yang merebak bukan hal yang tidak Taehyung ketahui sebabnya, menghela nafas, Putra Lucifer itu beralih memandang pantulan lain di jendela. Gambaran sempurna ruang asrama, dengan perapian yang menyala dan sosok yang terbaring di ranjang.

Tenang-dalam balutan selimut gelapnya.

Berbalik kembali, Taehyung mengetukkan jemari ke jendela; membuat rekahan bungan es menjalar memenuhi petak kotak itu seperti musim dingin yang menimpa daratan. Setengah tertawa; teringat sekilas bayangan lama yang entah berapa senja lalu terjadi-saat bakal penguasa neraka itu menghacurkan sebuah peradaban dalam sekejap purnama. Tidak ada penyesalan, karena Taehyung merasa puas dengan hasilnya; lebih dari itu, toh, juga bukan sekali saja ia meratakan sebuah kekaisaran yang tengah berjaya menjadi runtuhan tanah. Sudah berulang kali, dan salah satunya harus mengalami karena telah berani mengambil apa yang ia jaga sepenuh hati. Sebuah bagian kecil yang dulu kala membuatnya tetap menyauh di bumi-messhi

¬ A Toi Pour Toujours [Forever Yours] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang