08 : Invoved Alert

9.1K 1.7K 322
                                    

Forever Yours :
(Invoved Alert)

▪️

Dalam pekatnya selimut malam, mereka memanjat tembok dan turun ke sisi lain. Pandemonium mengikutinya, seperti yang bisa didengar hingga keseluruh kota. Lalu, keesokan harinya, jasad kedua anak laki-laki itu ditemukan di depan pintu gebang sekolah tertutup.

(History of the world hidden)

▪️

(Vote before you read please)


🔹🔹🔹


Tempat itu gelap.

Udara mencekik dengan dingin tidak manusiawi yang sanggup membekukan siapapun, kabutnya bergulung tebal tanpa ampun; bergerak searah dengan gulungan ombak yang terus berguncang memecah diri di bebatuan tajam penanda garis pantai. Tapi sebaliknya, bukan dengan pasir berwarna hangat, namun dengan pasir sehitam arang yang bercampur serpihan tulang belulang.

Gemeretak rendah bersaut saat pasir itu terinjak sepatu-sepatu hitam, teredam oleh bebatuan namun menyuarakan tubuh-tubuh membusuk yang mati di sana.

“Tidakkah kau harusnya memberi tanda bahaya?”suara dengan nada di seret mengawali.”Lihat orang-orang ini,”ia menyapu pandang pada beberapa tubuh mati yang setengah terurai atau bahkan telah menjadi kerangka; bergelimpangan bersama kapal dan pesawat yang rusak yang dirambati lumut.”Pemandangan di sini menyedihkan.”

“Larangan tanda bahaya tidak akan berguna Jimin,”yang paling tinggi menyahut tenang.”Manusia selalu maju sekalipun mereka tahu itu berbahaya, manusia itu suka mengambil resiko. Bukan begitu, Taehyung?”

Taehyung yang sejak tadi berjalan paling depan dalam diam menoleh sejenak,”Para manusia itu. Ketakutan mereka dan kematian mereka yang menguatkan tempat ini, semakin banyak yang mati semakin bagus.”

Jimin menaikkan sudut bibirnya setengah mengejek,”Itu terdengar seperti proses daur ulang.”

“Terdengar bagus jika diaplikasikan,”Namjoon-pria yang paling tinggi-menyahut.”Kau bisa mengajukan ini untuk mengatasi lonjakan penduduk para manusia fana. Setidaknya membunuh separuh spesies mereka untuk menguatkan tempat ini akan menjadi simbiosis mutualisme.”

“Bukan simbiosis Namjoon, itu melempar diri kepada kesengsaraan”nada Jimin seriusan mengejek.”Mereka mengurangi penduduk dan membuat penduduk yang dibuang kemari melayani neraka.”

“Aku pikir kau tahu bahwa penghuni neraka tidak suka bermain jujur,”Namjoon berujar cerdas.

“Berhenti membicarakan survei penduduk,”Taehyung berkata dingin saat mereka bertiga sampai di mulut gua. Tepat di celah sempit ujung lautan.”Nyalakan apinya.”

Jimin menjentikkan jari guna memunculkan lentera api kecil kemerahan yang kini melayang di langit-langit gua, sebelum kemudian mengikuti langkah Taehyung dan Namjoon untuk masuk. Menyusuri jalan setapak gua yang lembab dan basah. Hanya ada keheningan, bergabung dengan kabut yang makin tebal sebelum ketiganya sampai di ujung gua.

Sebuah kobaran api biru besar menyambut mereka di sana. Mengelilingi sebuah altar batu yang terbenam dan lidah api yang bersautan.

¬ A Toi Pour Toujours [Forever Yours] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang