7

15 5 0
                                    

Zara dan Lyodra pergi ke rumah dimana wily berada.
Tak lupa, zara membawa tubuh nael bersama mereka.
Zara menggunakan gerobak untuk membawa nael. Susah payah zara mendorong tubuh berat ini. Lyodra tak banyak membantu.

"Lyodra, bisakah kau jelaskan kenapa kita harus membawa nael juga. Kau tau aku sangat kesulitan membawanya. Kau tega sekali." Gerutu zara.

Karna, dia akan dihidupkan zara. Aku mendengar percakapan nenek suri dan ibumu. Jiwa nael akan dihidupkan.

"Mana bisa orang mati hidup kembali. Ck"

Tapi jika itu benar, aku akan sangat senang zara. Saat dia bangun nanti, aku akan katakan bahwa aku mencintainya. Aku akan bahagia jika dia bahagia menjalani hidupnya. Hh. Ini seperti kisah yg romantis kan zara?

"Kau ini bagaimana,? Kau tau kan dia mati karna tak kuasa hidup tanpa mu. Lalu kau ingin dia bahagia menjalani hidup barunya? Ck. Hantu drama."
.
.
Ditempat lain ibu dan wily sudah bertemu.
Kali ini mereka tidak berdua. Tapi ada nenek suri disana.

Nenek suri menyiapkan segala pernak pernik yg akan dibutuhkan. Seperti bunga-bunga 7 warna, air bersih dalam guci kecil, lilin,kotak tua dan ada sebuah foto. Wily tak mau tau foto siapa itu.
Wily terlalu bersemangat dan bahagia bisa bertemu ibunya.

"Wil, mamah sayang sama kamu dan zara. Maaf kan mamah ya wil." Suara ibu bergetar. Dia menahan perasaannya didepan wily.
Wily heran. Kenapa ibunya minta maaf.
Sekarang ibunya menangis, memeluk wily.

"Sudah waktunya. Wil, ambil kotak itu lalu gunakan apapun yg kau temukan." Perintah nenek suri.

Tanpa ba bi bu lagi, wily pun menurut.
.
.
"Lyodra cepat.." teriak zara pada teman mistisnya itu.
Kini mereka sudah di depan pintu, mencari cari wily dan ibunya. Tak ada orang.

Zara, pintu belakang terbuka.

Zara berlari mengecek ke belakang. Benar. Mereka ada disana.
Zara terkejut melihat apa yg terjadi, banyak bunga ditaburkan.
Bau aneh yg dia cium, bau yg dia benci. Terhirup dan menyesakkan dadanya.

"Willyyy...!!!" Teriak ibunya

Clinnnnggggg

Cahaya putih menyilaukan. Muncul setelah wily mengenakan topeng itu.

Wily kejang-kejang, seperti kerasukan. Dua tak terkendali.
Zara berlari menyentuh adiknya, namun nenek suri menghalangi.
"Dia miliku!." Kata nenek suri.

"Kau apakan adiku, nenek jahat?!"

"Tanyakan pada ibumu. Sekarang dia miliku."
.
.
Tak lama setelah itu, wily pingsan,,
Ibunya memeluk wily dengan derai air mata. Dia menyesal.
Saat zara mendekat ke ibu dan adiknya. Dia sadar, wajah yang dipeluk ibunya bukan wajah wily, melainkan nael. Ya itu wajah nael. Batin zara.

"Mah, wily mana?" Zara cemas. Adiknya mendadak hilang. Ibunya memeluk anak orang lain. Sesuatu yg zara belum mengerti.

Nael kau hidup kembali?

"Kau pergi dari sini. Dia hidup kembali karna ku, untuk ku. Nael miliku. Dan bukan untuk mu." Nenek suri berdebat dengan lyodra.

Kau jahat. Kau mengorbankan wily demi mewujudkan mimpimu. Kau jahat.

Nenek suri tersenyum

"Mah, wily mana mah? Jelasin sama zara." Zara memaksa ibunya menceritakan segalanya

Nenek suri yang menjelaskan
"Ibumu terlibat janji denganku, dia meminta kekayaan. Aku beri, dengan syarat dia harus mengorbankan orang tersayangnya untuk menjadi budakku."

Tiba-tiba, ayah zara muncul dadi dalam rumah. Mukanya pucat,tatapan nya kosong. Zara tau,dia hantu. Arwah dari ayahnya sendiri.

"Dia akan melakukan apapun yg kuminta. Lalu, syarat kedua. Ibu ingin melipat gandakan lagi kekayaannya, seperti syarat pertama. Dia juga harus melakukan pengorbanan. Kali ini adikmu lah korbannya. Dia akan memiliki jiwa putraku. Nael."

Kau jahat.

Tanpa berfikir panjang lyodra menyerang nenek suri. Dia sangat marah. Penampakan hantunya muncul lebih seram dari yang pertama zara lihat.

Kupikir akan membahagiakan,melihat nael hidup kembali. Ternyata tidak. Aku salah. Jika saja kau tidak menyakiti perasaan temanku. Aku tidak akan menyerangmu. Akan ku lenyapkan kau!.

Zara syok. Dia tak percaya, ibunya tega melakukan semua ini.

"Zara maaf kan mamah." Zara tak memperdulikan ibunya. Dia memeluk tubuh wily yang kini memiliki wajah nael.

"Wil, kembalilah wil.."
.
.
Disaat lyodra menyerang nenek suri,
Nenek suri mengambil pisau dan mengarahkannya pada ibu.

"Jika kau melukaiku dan menghalangiku hidup bersama putraku. Maka. Ibu temanmu ini akan tiada." Ancamnya.

"Lyodra, kumohon. Jangan sakiti nenek suri. Aku masih sayang ibuku." Zara memohon.

Tidak zara. Dia mengecohmu.

Tanpa aba aba lagi, Lyodra menyerang nenek suri. Dan nenek suri melemparkan pisaunya sampai menusuk di perut ibu zara.
Zara histeris melihat ibunya berdarah. Banyak sekali.

Nenek suri terkapar lemas. Dia terlalu tua untuk menghalangi serangan Lyodra pada dirinya sendiri.

Bersamaan dengan itu, wily terbangun. Matanya merah. Dia ingin menyerang lyodra.

"Kau, membunuh ibuku!" Suara wily seperti suara nael.
Aku tau wajahmu adalah wajah orang yg ku cintai, dia juga mencintaiku. Nael tidak akan menyakitiku. Tapi kau. Kau hanya wajah yang sama. Tapi tidak dengan hati yg kau punya. Pikiran dan hatimu telah di cuci oleh ibumu.

"Aku tak kenal siapa kau." Wily menyerang lyodra.

Disisi lain, zara tak perdulikan itu.
Dia hanya ingin membawa ibunya segera pergi dari tempat itu.
Sesekali zara menangis dan memandangi bayangan ayahnya. Ada rasa ingin memeluk. Tapi zara sadar. Itu percuma.
.
.
"Mah, jangan pergi. Zara cuman punya mamah disini. Wily udah,,"
"Za..rr..ra." ibunya masih sadar, belum sepenuhnya mati.

"Mah?"
"Kau,, bi,,ssa. Sel,,lamat kan a,,dik mu. B,,bb ,,bunuh nen,,nek suu,,rr,,ri."

"Tapi zara akan membawa mamah dulu."

"Jangan tun,,da lagi. Ce,,pat. Mam,,mah ga, apa apa."
.
.
Zara dilema. Melihat ibunya bersimpah darah dan menolong nya atau menolong lyodra dan wily dari jiwa nael yg jahat?
.
.
Zara pun bangkit. Dia mengambil pisau bekas darah ibunya. Menusukannya pada nenek suri.
Dalam bersamaan bayangan ayahnya kini lenyap, wily uring-uringan. Dia kesakitan. Matanya hitam pekat,, tak lama setelah itu muncul cahaya putih disana.

Zara tak bisa melihat apapun untuk sepersekian detik.
Kemudian didapati adiknya telah kembali, wajahnya kembali.
Zara mengecek detak jantung wily, ternyata masih terasa. Zara beryukur. Dia menangis memeluk adiknya.
"Wily, , bangun wil,,"

"Kak?" Wily sadar, walau masih lemas dan belum sepenuhnya sadar.

"Kamu kembali wil. Kamu kembali." Zara tersenyum bahagia.

Kini kaka beradik itu menghampiri ibunya.

"Mamah kehilangan banyak darah."
"Harusnya kita bisa selamatkan mamah wil,"
Lagi, zara menangis. Air matanya seakan tak mau berhenti.

"Kak, kita harus makamkan mamah dengan layak."
Ya, sekarang ibunya sudah tak bernyawa, begitupun nenek suri.

"Kemana lyodra wil?"

"Tak tau,"

Zara ingin melihat lyodra, tapi tak menemukan keberadaannya. Jejak nya, aromanya. Tak tercium oleh zara.

Saat melihat didepan rumah pun, zara tak melihat lyodra. Begitu juga dengan tubuh nael yg dia bawa.

"Pergi kemana mereka?"
.
.
.

tbc.
Maaf ya ceritanya absurd
Jangan lupa beri dukungan. T_T

The Unwanted Visitor [CERPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang