🔹🔹🔹
"Heh, berhenti memelototi ku atau bola matamu akan keluar dari tempatnya!"
Kedua manik Hinata spontan terpejam dengan tangan mengepal erat di kedua sisi tubuhnya. Sosok menjulang tinggi dihadapannya tersebut benar-benar membuatnya kaku bagai lempeng es di Kutub Utara.
"Well, Sadako! Karena kau berani mengganggu hobi ku, kau harus bertanggung jawab!"
"..."
Hinata terdiam tidak menjawab. Mulutnya terasa kaku hanya untuk sekadar mengucapkan kalimat pembelaan.
"Baiklah jika kau masih dalam keadaan terpesona oleh aura ku. Its ok! Sekarang pergilah ke ruang kepala sekolah dan tunggu aku istirahat kedua nanti!"
"..."
Cukup! Sasuke muak melihat gadis pendek di hadapannya itu terdiam bagaikan batu di tengah padang pasir.
"APA YANG KAU TUNGGU? CEPAT PERGI!"
Hinata lari tunggang-langgang meninggalkan gudang dengan keringat menetes di pelipisnya.
Kami-sama!
Hinata hanya ingin mencari ruang kepala sekolah, menanyakan dimana kelasnya, dan belajar dengan nyaman.
TAPI KENAPA ANGANNYA HANCUR BEGITU SAJA!!
🔹🔹🔹
"Baiklah, kalian akan memiliki teman baru di kelas matematika ini. Jadi, Nona Hyuuga, silakan perkenalkan dirimu," ucap Miss Kurenai tersenyum lebar.
"W--watashi wa, Hyuuga Hinata desu ka. Yoroshiku onegaimasu!"
Hinata berusaha tersenyum walaupun mendapat tatapan mengerikan dari seseorang yang duduk di pojok kelas. Dengan sedikit ingatan, akhirnya ia menyadari jika sosok tersebut adalah orang yang sama dengan yang ditemuinya di gudang sekolah pagi tadi.
"Well, Nn. Hyuuga, selamat bergabung di kelas matematika. Kau bisa duduk di depan Tn. Uchiha. Uchiha Sasuke, angkat tangan mu!"
Bukannya mengangkat tangan, Uchiha Sasuke malah bersiul menggoda yang menyebabkan kelas menjadi sedikit ricuh. Tak sedikit pula gadis-gadis yang langsung menatap tajam Hinata. Bahkan ada juga yang menyorakinya.
"Tn. Uchiha, jangan bersiul saat jam pelajaran matematika atau nilai sikapmu akan berubah semester ini," ancam Miss Kurenai.
Sayang sekali, mengancam Uchiha Sasuke sama saja dengan mengancam batu. Kau hanya akan terlihat gila jika melakukannya.
"Oh."
Dengan perempatan siku-siku di keningnya, Miss Kurenai menahan rasa kesalnya dan menghela napas. Kemudian dengan senyum layaknya bulan sabit, ia mempersilakan Hinata duduk.
"Well, Sadako pendek, selamat menikmati hari-hari di neraka," ucap Sasuke tepat di belakang Hinata.
Hinata tidak bisa menahan rasa ketakutannya. Uchiha Sasuke adalah hal pertama yang tidak ingin ia temui di kelas matematika.
Semoga aku tidak sekelas dengannya di kelas sejarah, home economies, bahasa Inggris, kimia, olahraga, dan fisika. Jika itu terjadi, maka tamatlah riwayatnya.
Istirahat pertama berhasil Hinata lalui dengan mendapat dua teman baru. Yamanaka Ino, gadis cantik dengan gaya fashionable-nya yang menawan. Dan Lee Ten-ten, gadis tomboi dengan sarung tangan hitam di telapak tangan kirinya yang memperlihatkan jari-jari lentiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa?
Short StoryJust once read finish! Ficlet Sasuhina Canon dan Fanon. Hope you enjoy