09: Stamp

19.3K 1.9K 227
                                    

Hanna mempercepat langkahnya agar bisa cepat sampai di kelas Jaehan. Beberapa saat yang lalu ia mendapat telepon bahwa Jaehan terlibat perkelahian bersama salah satu temannya.

Dan ia baru saja kembali dari kantor guru setelah berbicara dengan orang tua dari teman Jaehan—yang bertengkar dengan putranya.

"Kau baik-baik saja?" Hanna menatap Jaehan yang sedang duduk di kursinya.

Jaehan mengangguk. "Maafkan aku, Eomma." ucapnya dengan kepala menunduk.

"Tidak apa-apa. Tapi lain kali jangan terulang lagi. Mengerti?" ucapnya lalu mengecup pucuk kepala Jaehan setelah sang anak mengangguk.

"Aku hanya menolongnya," tunjuk Jaehan pada gadis kecil yang duduk di pojok kelas. "Dia baru masuk sekolah hari ini. Dan Hyunsik mengganggunya. Makanya aku melempar kepala dia dengan penghapusku," jelasnya.

"Iya Jae. Eomma mengerti." Hanna mengelus kepala Jaehan lembut. "Jadi, siapa namanya?" tanya Hanna pada Jaehan.

Jaehan terlihat bepikir—berusaha mengingat nama teman barunya. "Ah. Aku tidak ingat," ucapnya pada sang ibu.

"Ayo kita tanyakan." Hanna bangkit lalu menuntun Jaehan, berjalan mendekati teman baru Jaehan tersebut.

"Annyeong." sapa Hanna. Ia mensejajarkan badannya dengan gadsi tersebut. "Apa kau baik-baik saja?" tanyanya.

Gadis itu menatap Hanna dan Jaehan bergantian lalu mengangguk dengan senyuman kecil.

"Siapa namamu?"

"Jungyeon," jawab gadis itu.

"Apa Eommamu tidak datang untuk menemani?"

Jungyeon menggeleng. "Eomma harus bekerja."

Hanna menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Jungyeon. Ia menatap Jungyeon untuk yang kesekian kalinya—merasa tidak asing dengan wajah gadis kecil tersebut.

"Oh iya. Kenalkan namamu, Jae." Hanna menatap Jaehan yang sedang memperhatikan Jungyeon.

Jaehan tersenyum malu. "Aku Jaehan."

Jungyeon mengangguk sambil menggumamkan nama Jaehan pelan.

"Jungyeon."

Seruan tersebut membuat Hanna, Jaehan, dan Jungyeon menoleh ke arah pintu kelas.

"Apa kau baik-baik saja?" tanyanya khawatir. "Maaf Eomma baru datang sekarang," tambahnya dengan nada menyesal.

Tubuh Hanna membeku menatap wajah wanita di hadapannya yang sedang memeluk Jungyeon. Hanna sangat mengenali wajah itu. Wajah yang sama dengan mantan kekasih Jaehyun. Atau, wanita itu memang mantan kekasih suaminya.

"Dia yang menolongku tadi, Eomma." Jungyeon menunjuk Jaehan.

"Terimakasih sudah menolong Jungyeon." Wanita itu menatap Jaehan sambil tersenyum.

"Sama-sama, Ahjumma." kata Jaehan dengan senyuman lebar.

Wanita itu menatap Hanna lalu mengulurkan sebelah tangannya. "Park Chaeyeon," ucapnya sambil tersenyum.

Hanna balas tersenyum dan menerima uluran tangan Chaeyeon. "Jung Hanna."

Keduanya melepas tautan tangan mereka masih dengan senyuman.

Hati Hanna merasa tidak tenang saat menyadari dirinya bertemu dengan wanita yang dicintai Jaehyun. Tangan kanannya menggenggam jemari Jaehan sementara sebelah tangannya lagi mengepal kuat. Mencoba menahan perasaannya yang ia sendiri tidak mengerti kenapa. Tapi rasanya sangat tidak nyaman.

The Choice ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang