Diondaru adalah penyuka ketenangan, penggemar keteraturan.
Ailee hadir mengacaukan hidupnya, hatinya.
Start writing : August 2019
Start publishing : November 2019 (revised version on going)
Rangking
#6 of BEM
#84 of Mahasiswa
#82 of exofanfic
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue Diondaru. Keluarga sama orang-orang terdekat biasa panggil gue Ndaru. Tapi kalo baru kenal mereka panggil gue Dio.
Hidup gue datar. Monoton. Gak asyik kalo kata orang.
Tapi gue nyaman-nyaman aja kayak gini. Gue punya keluarga yang harmonis. Ada Mama, Papa, dan adik gue yang kata orang-orang cetakannya gue. Haha.
Gue terbiasa dididik hidup teratur, segalanya based on schedule. Kalo lo bilang hidup teratur itu gak enak, gue mau ngetawain lo semua, karena lo salah besar.
Orderly living is the most happiness thing.
Ga percaya?
Sini gue kasih tau.
Gue gak pernah sakit maag. Karena gue makan tepat waktu. Gue gak pernah ngrasain insomnia, karena bobo gue terjadwal. Gue gak pernah keteteran sama tugas. Karena gue ngerjain sesegera mungkin. Gue selalu kelihatan rapi, karena gue suka kebersihan.
Gue gak pernah lupa kunci gue ada di mana, karena nyokap nyediain box kunci khusus sesuai kegunaannya masing-masing. Box A khusus kunci rumah, gudang, kunci kamar dan segala macem ruangan. Box B khusus buat kunci lemari, nakas, brankas, dan segala kunci benda-benda di dalem rumah. Terakhir kunci-kunci kendaraan entah itu sepeda, sepeda motor, atau mobil, sama nyokap ditaruh di box C.
Gitu.
Oke, lupain soal kunci.
Kalo lo kira manusia kayak gue ini pinter, lo gak salah. Tapi gak 100% benar. Tergantung orangnya rajin belajar apa kagak, ye kan?
Gue pinter karena belajar wahai saudara-saudariku sebangsa dan setanah air. Ya walaupun nyokap bokap gak maksain gue buat lulus cum-laude, gue tetap berusaha dapat nilai bagus. Gue paling anti sama nilai C di KHS. Merusak harkat dan martabat. Gue ini terkenal di penjuru kampus lho. Harus jadi panutan yang baik, ngerti kan?
Lanjut nih.
Prestasi gue biasa aja.
Nggak ding.
Prestasi gue di atas rata-rata. Gue penggila penghargaan, baik dalam bentuk lisan maupun tertulis, baca: piagam.
Gue suka dipuji dan anti banget sama yang namanya kalah.
Jadi ya..
Lo bener. Gue ambisius.
Gak seperti ambisius seperti kebanyakan orang. Gue gak sekasar itu mainnya, bro. Ambisius gue, tipe-tipe pergerakan bawah tanah. Alus. Tapi gue yakin bakal dapet. Cuma gak seru kan kalo gak pernah gagal? Pernah kok. Gue pernah gagal sekali dua kali. Kalo gagal berkali-kali katanya bukan manusia, tapi kedelai.
Eh, keledai.
Sori, receh. Hehe.
Contoh kegagalan yang paling menyakitkan ya study gue sekarang ini. Jurusan gue sekarang jauh banget sama ambisi gue, karena awalnya gue pingin banget jadi dokter. Sejarah keluarga gue belum pernah ada yang jadi dokter, dan gue mikir bakal keren banget kalo gue jadi dokter. Menyelamatkan manusia kayak Spiderman, Ironman, dan man man lainnya, tapi gak perlu pake kostum yang aneh-aneh.
