6

247 24 0
                                    

"Yah tuhan badanku sakit skli"kata suho sambil merengakan tangannya
"Kau sudah bangun"suara yang sangat lembut dengan muka yang ketus
"Kenapa kau ada di sini?"tanya suho dengan memutar bola mata malas
"Apa kah kau tidak biasa melihat aku sedang ap?"jawabnya sambil mengangkat pakian bekas muntah suho semalam
"Ya tuhan irene"teriak suho dan itu membuat irene kaget
"Kau ini kenapa su-h"belum selesai menjawab lagi suho sudah memotong pembicaraannya
"Kau membuka bajuku semalam?"tanya suho dengan muka tidak percaya
"Apa kah kau gila?kau kira aku perempuan tidak tau malu?"jawab irene dengan sedikit berteriak
"Ohh jadi sekarang kau berani membantah aku?"sambil senyum miring
"Bukan begitu maksudku"sambil menudukan kepalanya dan memukul mulutnya yang tidak bisa di ajak kerja sama
"Cepat keluar dari kamarku"perintah suho dengan di sertakan Teriakan
Irene yang menyadari hal itu langsung cepat berjalan keluar dari kamar suho

                                        ***
"Mengapa dia selalu mebentaku?"tanya irene pada dirinya sendiri
"Padahal jelas-jelas dia yang salah tapi ia malah memarahiku dasar bos tidak tau diri"omelan irene dengan suara yang kecil

Saat berjalan menuju dapur ada satu sosok di pikiran irene yaitu lelaki yang bersama joy tadi malam sepertinya orang itu tidak asing baginya
Tetapi saat irene jalan dan memikirkan hal itu tiba-tiba

"Kalau kau jalan jangan melamun bodoh"yah dia suho yang bisa muncul dimana saja
"Ya tuhan"kaget irene sambil memegang jantungnya
"Lebay begitu saja sudah kaget seperti melihat setan saja"sambil berjalan ke arah dapur
"Ia kau setannya"dengan suara kecil tetapi bisa di dengar suho
"Oh jadi aku setannya?"sambil tersenyum
miring ke irene
"Bu-bukan begitu"dengan kepala menunduk
"Cepat buatkan aku salad buah"perintah suho yang langsung membuat irene harus melakukan itu kalau tidak dia bisa habis di tangan suho

"Ibu kau sudah bangun?"sambil duduk di samping kasur perempuan paru baya itu
"Ibu"panggil suho lagi tetapi tidak ada jawaban dari ibunya
"Ibu ayo kita makan"dengan suara yang bergetar
Saat ia membalikan tubuh ibunya yang terjadi adalah ibunya memucat dan badannya dingin

"Cepat siapkan mobil"perintah suho dengan air mata yang mengalir
Saat sampai di mobil suho langsung cepat bergegas ke rumah sakit ia tidak tau apa yang terjadi pada ibunya ia hanya bisa berdoa dan meminta pertolongan pada tuhan
"Dokter suster"begitulah teriakan suho yang besar dengan suara yang bergetar
"Selamatkan ibuku aku mohon"dengan air mata yang mengalir deras
"Kami akan berusaha"jawab dokternya sambil berjalan menuju ruangan UGD

"Apa yang terjadi?"tanya irene sambil berlari keluar dari dapur
"Nyonya besar masuk rumah sakit irene"jawab seorang satpam
"Yaampun kenapa bisa"dengan muka paniknya
"Oh ia kau tolong bawahkan baju ini kepada tuan suho"sambil menunjulan tas yang berisi pakaian
"Baiklah kau akan ke sana"jawab irene dengan kaki yang berjalan keluar dari rumah

Setelah pegjalana sekitar lima belas menit ahkirnya sampai di rumah sakit tersebut
Dengan sedikit berlari ia bisa melihat ada seorang lelaki yang sedang menangis di depan ruangan operasi

"Tuan suho"panggilku dengan nada yang sedikif ragu-ragu
"Oh kau sudah datang"jawab suho sambil melap air matanya
"Apakah nyonya tidak apa-apa?"tanya irene pada suho dan itu membuat suho kembali meneteskan air matanya
"Jangan menangis kalau tuan menangis nanti nyonya sedih"bilang irene dengan nada lembut tetapi tanpa irene sadari suho sudah memeluk irene dengan sangat kencang dengan air mata yang berjujuran seperti air terjun
"A-a-aku takut ibu kenapa-kenapa"dengan nada yang gemetar
"Kenapa nyonya sampi bisa operasi?"tanya irene dengan muka bingung karna yang ia tau tadi masih di ruangan UGD tetapi saat ia sampai nyonya besar sudah di ruangan operasi
"Ibu harus operasi karna penyakit kankernya yang sudah dekat stadium tiga"dengan suara yang makin gemetar dan air mata yang makin deras

Setelah hampir 1 jam menunggu di operasi berlangsung ahkirnya pintu operasi terbuka yang menandakan operasinya telah selesai

"Ibu ibu ibu"sambil berlari menuju tempat tidur yang sedang keluar dari ruangan operasi
"Tuan suho jangan begitu"bilang irene sambil memegang tangan suho
"Dokter apa yang terjadi pada ibuku"tanya suho pada dokter
"Ibumu mungkin umurnya sudah tidak bisa panjang lagi karna penyakit kankernya yang sudah mulai menjalar ke seluruh tubuhnya dan kami dari tim dokter juga sudah berusaha semampu kami tetapi hal itu mustahil"kata dokter yang membuat suho semakin mengeluarkan air matanya
"Apa kah tidak ada cara lain?"tanya suho dengan muka yang bengkak karna terlalu banyak menangis
"sudah tidak ada lagi tuan"jawab dokter denga tersenyum dan berjalan meninggalkan suho dan irene

Setalah itu irene hanya bisa berdiri di samping suho setiap saat ia takut kalau bosnya ini akan melakukan hal yang aneh-aneh

"Tuan suho kau belum makan dari kemarin ayo makan dulu"sambil mengeluarkan makan dari dalam tempat bekal
"Aku tidak punya nafsu makan"jawab suho sambil memijat pelipisnya
"Makan sedikit saja tuan suho"pinta irene dengan nada lembut
"Kalau tuan tidak makan nanti nyonya marah apa kah tuan mau kalau nanti nyonya sakit lagu karna tuan tidak makan?"yah irene sedang memberi pencerahan agar suho mau makan dan ahkirnya itu berhasil suho mau makan
"Baiklah aku akan makan"bilang suho sambil mengambil kota bekal yang berisi makan tersebut
"Apa kah kau tidak makan irene?"yah sekarang suho yang tanya pada irene
"Aku sudah makan tuan"jawab irene sambil tersenyum kecil
"Oh bagus lah kalau begitu"di sertakan senyuman di bibir pinknya

"Permisi tuan ibu anda sudah sadar"bilang suster itu pada suho
"Oh terimakasih aku akan segera ke sana"jawab suho dengan sedikit senyuman
"Irene cepat sedikit aku tidak sabar untuk ketemu ibu"bilang suho pada irene dan irene yang mendengarkan itu hanya tersenyum kecil

Tibalah mereka di ruangan VIP saat mereka berjalan masuk suho tidak mampu menahan air matanya sungguh ia sangat sedih melihat ibunya yang tidak berdaya ini mukanya yang semakin memucat tetapi masih bisa tersenyum menutupi rasa sakit itu

"Ibu"dengan nada yang gemetar
"Hey jangan menangis anakku"bilang ibunya dengan senyuman
"Dimana irene?"tanya ibu suho dengan mata yang melihat seluruh ruang besar itu
"Dia di luar bu apa kah ibu memerlukanya?"tanya suho dengan nada lembut dan hanya di bala anggukan yang menandakan iya ibunya mau menemui irene
"Tunggu sebentar aku akan memanggilnya"jawab irene seray meninggalkan ibunya
"Irene masuklah ibu mencarimu"bilang suho pada irene dan irene hanya mengangguk paham apa yang di bilang suho

"Nyonya"panggil irene dengan senyuman
"Irene kemarilah"bilang ibunya dengan senyuman yang di paksa
"Ibu hanya mau bilang tolong jaga suho kalau ibu sudah tidak ada lagi"bilang ibunya dan itu membuat suho hancur seketika
"Ibu ibu akan selalu sama suho"bilang suho dengan mata yang berkaca-kaca
"Tidak bisa nak sudah waktunya"jawab ibunya dengan senyuman
"Irene ibu mau kau menikah dengan suho"bilang ibunya pada mereka berdua dan itu membuat mereka berdua sedikit terkejud karna perkatan ibunya barusan
"Ibu kenapa harus bilang begitu?aku sudah besar aku bisa menjaga diriku bu"jawab suho sambil memegang tangan ibunya
"Tapi ibu tidak mau nak bagi ibu kau tetapi anak kecil yang ibu miliki ibu tidak mau nanti kau tidak bisa merawat dirimu nak"bilang ibunya sambil mengelua kepala suho



Oke guysss yang bagian ke enam segini dulu habisnya besok lagi mau praktek masak-masak di sekolah jadi aku baru bisa nulis segini

Jangan lupa VOTE,SHARE,dan COMMENT biar aku semangar nulisnya:))

Seee youuu nexttt chapterrr:)))❤️

Bos myy loveeWhere stories live. Discover now