8

316 19 0
                                    

"Malaikat tak bersayap"dengan suara yang kecil tetapi irene melihat gerak gerik mulut suho
"Apa kau bilang"bilang irene sambil tersenyum kecil dan itu di sadari oleh suho
"Gaunnya bagus"seketika membuat irene ingin sekali mengigit suho
"Jadi yang ini saja?"tanya irene sambil menatap suho dengan muka yang lesu
"Yang ini saja"jawab suho sambil berdiri dan berajalan ke arah irene dan hal itu membuat jantung irene ingin keluar dari dalam tubuhnya
"Eh eh"dengan gagap sambil berjalan mundur karna suho makin dekat dannnn
"Kalau kau lapar bilang saja padaku atau kau sudah ingin di ranjang?"dengan senyum miring dan nada yang mengelitik dengan hembusan nafas yang teratur tetapi satu sisi lainnya irene sedang mengatur detak jantungnya yang seperti sedang lari maraton ini
"Dasar mesum"balas irene sambil mendorong suho agar menjauh dari irene karna mereka berdua menjadi pusat perhatian para pelayan-pelayan di butik tersebut
"Cepatlah ganti bajumu dan aku akan menunggu di dalam mobil"jawab suho sambil tersenyum kecil akibat kejadian kecil tadi ia bisa saja tertawa sekeras mungkin karna muka irene yang sudah keringat dingin seperti sedang bertatapan dengan setan
"Baiklah"jawab irene sambil berjalan meninggal suho

"Kau mau makan dimana" tanya suho pada irene tetapi tidak di gubris oleh irene
"Irene"panggil suho dengan suara yang agak sedikit besar
"Ya yah kenapa kau memanggilku seperti itu"jawab irene sambil menatap suho dengan muka yang sedikit lemas
"Apa kah kau sakit?"tanya suho dengan nada yang sedikit khawatir demi apa pun sekarang suho berubah menjadi ibu-ibu
"Tidak aku hanya lapar"jawab irene sambil bersandar pada kursi
"Baiklah kau tidur saja kalau sudah sampai aku akan membangunkanmu"ucap suho sambil berbalik muka untuk tetap fokus menyetir tetapi sudah tidak ada lagi balasan ternyata irene sudah tertidur dengan pulas
"Kalau kau tenang begini kau seperti malaikat tetapi saat bangun seprti harimau betina"dengan suara yang kecil dan di sertai senyuman

"Irene irene bangun kita sudah sampai"panggil suho sambil menggoyakan tubuh irene
"Apa kah sudah dari tadi kita sampai?"tanya irene dengan muka yang baru bangun tidur
"Baru saja sampai"jawab irene sambil membantu irene keluar dari mobil
"Oh baiklah ayo cepat aku sudah lapar sekali"dengan muka yang imut suho yang melihat itu hanya bisa tersenyum kecil tetapi tetap mencoba supaya tidak kelihatan oleh irene

"Selamat siang nyonya dan tuan"sapa pelayan resetoran tersebut
"Pesan saja makan yang paling terenak di restorang ini tapi ingat jangan yang mengandung kabohidrat"jelas suho panjang kali tinggi kali lebar pelayan yang mendengarkan itu hanya bisa menuruti
"Suho aku lapar apa kah kau akan membunuhku dengan makan makanan yang tidak mengandung kabohidrat"omelan irene dengan muka yang marah suho yang melihat itu hanya bisa mendengar ocehan itu
"Terus nanti kalau kau makan makanan yang mengandung kabohidrat berat badanmu naik kau jadi gemuk dan gaun pengantinnya tidak muat siapa yang repot?"irene yang mendengar itu hanya diam yang suho katakan juga betul tetapi untuk sekarang bukan waktu yang tepat karna perutnya tidak akan bisa kenyang dengan makanan yang suho pesan

"Nyonya Tuan ini pesanannya"sambil menaruh menu makan yang suho sudah pesan
"Selamat makan"ucap suho sambil tersenyum ke irene,iren yang melihat itu hanya diam saja sambil mengkontrol jatungnya

Setelah hampir 1 setengah jam mereka berada di restoran tersebut ahkirnya suho memutuskan untuk ke rumah sakit lalu pupang ke rumah bersama irene

"Suho apa kah kau tidak enak badan kau kelihat pucat"ujar irene dengan muka yang sedikit panik
"Aku tidak apa-apa hanya saja aku merindukan ibuku"dengan suara yang mulai mengecil
"Kalau kau sedih pasti ibumu juga akan sedih ibu sedang melawan penyakitnya jadi kau harus mendukungnya bukan malah bersifat begini"bilang irene dengan nada yang lembut sambil mengelus tangan suho dan suho yang menyadari itu hanya bisa diam merasakan kehangatan tangan irene
"Ibu dan ayahmu dimana irene apa kah kau tidak mau menemui mereka?"tanya suho sambil menatap irene sebentar
"Orang tua ku— sudah tiada"ujar irene sambil menahan air matanya
"Aku minta maaf aku bukan bermaksud-"belum melanjutkan kata-katanya lagi sudah di potong oleh irene
"Tidak apa-apa"jawab irene sambil tersenyum manis

Setalah berbincang lama canda tawa semua mereka lakukan di mobil ahkirnya mereka sampai ke tempat tujuan mereka Rumah sakit dimana ibu suho di rawat.berjalan menelusuri penjuru koridor rumah sakit tibalah di ruang bernomor 103

"Ibu"panggil suho dan irene bersamaan sambil berjalan menunu ranjang ibunya,yang dia lihat hanya muka manis ibunya di sertai alat-alat yang berada di tubuh ibunya demi apa pun suho sangat sedih melihat kondisi ibunya tetapi mau di buat apa dia hanya bisa pasrah dan serahkan semuanya kepada tuhan
"Jangan bersedih di depan ibu"ujar irene sambil mengelus punggu suho
"Aku mengerti"jawab suho sambil melap air matanya yang entah jatuh kapan membasahi pipinya
"Suho irene sejak kapan kalian disini?"tany ibu suho sambil mencoba mengatur deruh nafasnya
"Ibu jangan terlalu banyak bicara nanti ibu keseulitan untuk bernafas"tegur suho dengan muka yang sedikit panik
"Ibu tidak apa-apa"jawab ibunta sambil tersenyum dari balik oxygen
"Ibu mau kalian menikah secepatnya kalau bisa 2 hari lagi karna ibu rasa ibu sudah tidak mampu lagi bertahan terlalu lama"ujar ibunya dengan nada yang lemas suho yang mendengar itu hanya bisa mematung ia belum siap untuk menikah ia belum siap kehilangan ibunya ia belum siap dengan segala sesuatu yang belum di rencankan oleh tuhan
"Ibu kenapa berbicara seperti itu ibu akan pulih"ujar suho sambil merintihkan air mata irene yang melihat hal itu hanya bisa diam sambil mendegarkan percakapan antar anak dan ibunya
"Tidak bisa anakku ini harus di percepat ibu mohon kepadamu ibu juga sudah tua tidak bisa terus-terusan berusaha kuat"jawab ibunya dengan air mata yang menetes
"Baiklah kalau itu kemauan ibu aku akan menurutinya"ujar suho sambil mengahapus air matanya
"Irene apa kah kau mau pernikahan ini di percepat?"tanya ibu suho kepada irene
"Aku ikuti saja apa mau ibu"sambil tersenyum manis padahal dalam otaknya sedang berpikir tentang rumah tangganya dengan suho yang tidak ada rasa cinta sama sekali

Terlepas dari permasalahan yang cukup menguras tenaga mereka ahkirnya suho memutuskan untuk tidur di rumah sakit karna sungguh suho sudah tidak bisa menahan rasa mengantuknya tetapu saat suho sudah mulai tertidur irene yang terbangun karna mendengar suara langkah kaki yang sangat dekat dengan ruangan ibunya suho

"Siapa di luar sana?"tanya irene sambil berjalan keluar kamarnya

Suara langkah tersebut seakan-akan tidak ada lagi setelah irene bersuara tetapi saat irene berjalan balik menuju ruangannya ia merasa bahwa suara langkah itu seakan mengikutinya ia berbalik dan melihat ke belakang tetapi tidak ad orang sama sekali dan saat ia berbalik badan seprti semula tiba-tiba

"Apa yang kau lakukan?"tanya suho tiba-tiba yang membuat irene berteriak
"Ya tuhan apa kau mau membuatku mati mendadak"ocehan irene kepada suho bagaimana tidak dari tadi ia seperti mendengar orang yang melangkah menuju dia tetapi dalam malah suho yang ia temui
"Masuk dan istirahat lah besok kita akan mencari gedung untuk pernikahan kita"ujar suho sambil berjalan mendahului irene

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang memantau gerak gerik mereka

"Tunggu pembalasanku irene"ucap orang itu dengan suara yang ingin sekali membunug irene


Maaf yah kalau cerita kali ini agak lama
Habisnya harus tunggu hasil terima rapot supaya kalau tulis cerita engak ada pikiran lagi soal rapot

Btw jangan lupa VOTE,COMMENT,SHARE

Kira-kira siapa yah orang itu???penasaran ikutti terus ceritanya:))))

See youu Nextt chappterrr❤️❤️

Bos myy loveeWhere stories live. Discover now