7

268 21 4
                                    

"Ibu aku bukan anak kecil bu"jawab suho sambil menundukan kepalanya tetapi ibu tidak mepedulikan itu malah ibunya sedang melihat irene yang sedang berpikir
"Irene apa kah kau mau?"tanya ibunya dengan muka memohon
"Kalau itu membuat nyonya tenang aku mau"jawab irene dengan pasrah ia tidak mau di cap anak durhaka hanya karna tidak mau mengikuti kemauan orang  yang lebih tua dari dia
"Suho irene saja mau masa kau tidak mau ibu mohon untuk permintaan terahkir ibu"bilang ibunya dengan air mata dan itu berhasil membuat suho luluh
"Baiklah aku mau"jawab suho dengan muka yang terpaksa
"Kalau begitu 3 hari lagi kalian akan menikah"bilang ibunya sambil mengelus tangan mereka berdua
"Nyonya apa kah itu tidak terlalu cepat?"jawab irene dengan muka yang terkejut
"Lebih cepat lebih baik irene agar saat aku pergi aku sudah tidak ada beban lagi"kata-kata itu berhasil membuat suho Ambyarrrr

Di dalam mobil...
"Irene"panggil suho sambil fokus menyetir
"Ada apa?"tanya irene sambil berbalik melihat suho yang fokus menyetir
"Apa kah kau serius dengan perkataan mu tadi?"tanya suho balik pada irene
"Aku hanya tidak mau durhaka pada orang yang lebih tua dari ku"jawab irene sambil balik menatap luar jendela mobil
"Aku juga begitu tidak mau durhaka sama ibu ku"jawab suho lagi dengan nada yang kesal
"Dasar aneh"dengan suara yang kecil

"Irene irene buka pintunya"bilang suho dari balik pintu
"Apa kah kau tidak bisa sabar"jawab irene dari balik pintu
"Apa kah kau tidak bisa cepat ini sudah jam berapa?dan kau masih ada dalam kamarmu"ocehan suho dari luar pintu

Pintu kamar terbuka dan menampilakan irene dengan pakaian sederhana tetapi tetap terlihat elegan

"Pelan-pelan sedikit memangnya kita mau kemana"bilang irene pada suho tetapi suho hanya diam sambil melihat irene tetapi karna irene menyadari hal itu ia langsung saja berteriak nama suho dengan sedikit kencang
"Suho apa kah kita tidak jalan"dengan sedikit teriakan dan itu langsung membuat suho yang sedari tado melamun ahkirnya bangun dari lamunannya
"Yah yah ayo"jawab suho yang berjalan di depan irene betapa senangnya hati irene karna menangkap basah suho yang melamun karna melihat dia

Sampai lah di mobil irene dan suho hanya diam tidak ada yang membuka suara sama sekali dan ahkirnya suara deringan telfon berbunyi dan itu bersumber dari hp suho
Dan siapa lagi yang mau menelfob dia selain orang percayanya yaitu kyungsoo

"Ada apa kau menelfon ku?"tanya suho langsung pada intinya
"Suho cepatlah kau ke kantor ada masalah"jawab kyungsoo dari sebrang sana
"Apa kah kau tidak bisa menagani itu sendiri?"tanya suho lagi yang mencoba tidak membuang-buang waktunya
"Kau datanglah ke kantor kalau tidak"otomatis suho langsung mematikan telfonya dan memutar balik dari butik ke arah kantornya

Saat ia tiba di kantornya sebuah mobil merah mewah terpakir di daerah kantornya yah siapa lagi kalau bukan joy mantan kekasihnya itu
Semenjak dari malam itu suho menanggap mereka berdua sudah tidak ada lagi hubungan apa lagi di tambah joy datang dengan musuh terberatnya yaitu kang daniel

"Ada urusan apa kau ke sini?"tanya suhi pada joy yang sedang duduk di kursi mewah suho
"Aku ini pacarmu sayang"kata-katanya seperti manusia tidak berdosa
"Heh sayang?apa kau bilang sayang?"tanya suho dengan ketawa garingnya
"Ia sayang kenapa kau bersikap begitu kepadaku?"tanya balik joy sambil mendekat ke arah suho tanpa mereka berdua sadari seseorang sedang melihat aksi mereka berdua yah dia adalah irene
"Apa kah kau tidak ingat semalam kau berbuat ap?apa kah kau berlaga lupa dan mengatakan kau tidak berbuat apa-apa dasar bodoh"kata itu membuat joy mati tak berkutip
"Oh jadi kau cemburu dengan aku dan daniel?berarti aku juga pantas cemburu denganmu dan pembantu di rumahmu yang kau bawah ke acara itu"jawab joy lagi dengan suara yang sedikit keras
"Apa kah kau gila?berhenti seperti ini aku dan kau sudah tidak ada lagi hubungan jadi aku mohon jangan ganggu hidupku lagi"joy yang mendengarkan itu hanya tersenyum miring
"Dasar bajingan"satu tangan yang hampir melayang di pipi mulus suho berhasil di hentikan oleh irene
"Jangan menampar dia sesuka hatimu"bilang irene dengan tatapan tajam
"Oh jadi ini perempuan bayaranmu?"tanya hoy lagi seolah-olah merendahkan irene di depan suho tetapi tidak di pukblis oleh suho
"Dia adalah calon istri ku aku harap kau tidak mengganguku lagi"joy hanya tertawa garing mendegarkan perkatan suho barusan
"Jangan kira hidup kalian akan harmonis dan kau perempuan jalang satu poin untukmu"kata joy sambil tersenyum miring dan berjalan ke arah suho sekilag dan mengecup bibir suho
"Dasar bangsat"makiannya tetapi tidak di hiraukan oleh joy
"Kenapa kau kesini?aku kan sudah bilang tidak usah ke sini"bentak suho pada irene
"Aku hanya takut kau kenapa-kenapa lagian tadi kalau aku tidak menolongmu pasti bibirmh sudah berdarah oleh mantan pacarmu itu"jawab irene yang membuat suho bungkam yang memang betul tadi kalau irene tidak datang secepatnya sudah di pastikan bibir suho akan berdarah oleh joy
"Baiklah ayo cepat pergi ke mobil kita sudah sangat membuang-buang waktu"ocehan suho dan irene yang sudah tau itu hanya diam dan mendengarkan ocehan itu

Setelah berapa menit kemudian sampailah mereka berdua pada butik yang sudah di tentukan oleh ibu suho yah semua acaranya termaksud gaun pengatin ibu suho yang mengurusnya jadi suho dan irene hanya menjalaninya saja

"Selamat datang tuan suho dan nyonya irene"sapa para pegawai
"Nyonya dan tuan mari lewat sini"ucap salah satu pegawai di butik tersebut
"Irene kau ikuti lah mereka ke ruang ganti"ucap suho sambil berjalan menuju ruang tunggu
"Baiklah"jawab irene tanpa basa-basi

Setelah berapa menit kemudian keluarlah irene dengan gaun pengatin besar berwarna biru muda di bawah lutut suho yang melihat itu hanya diam sambil menatap irene

"Ganti yang lain"bilang suho dengan santai
"Sialan"umpat irene dengan dalam hati

Kemudian irene menganti gaunnya lagi sungguh gaun itu sangat berat kalau ia bisa memukul suho mungkin ia sudah memukulnya hingga pingsan tak butuh waktu lama irene mulai memakai gaun ke 2  berwarna merah muda yang ini lumayan panjang dan berlengan
Sumpah ini membuat irene gerah tetapi mau di apa kalau ia tidak mencobanya pasti suho bisa membunuhnya irene berjalan keluar dari ruang ganti dan berjalan menuju suho

"Apa kah kau tidak gerah?"tanya suho yang membuat irene mengembangkan senyumnya betapa pekanya suho karna gaun yang begitu ribet
"Sangat gerah dan sedikit ribet"jawab irene sambil menarik nafasnya
"Kalau begitu gantilah gaun selanjutnya dan yah ini gaun terahkir kan?jangan sampai tidak muat"bilang suho sambil memutar bola matanya dengan memalas karna sudah hampir 1 jam lebih ia menunggu irene oh yah jangan tanyakan soal baju suho karna bajunya sudah di pilihkan oleh ibunya dan itu adalah baju peninggalan ayah suho

Irene sudah sangat lemas karna belum makan dari pagi di tambah lagi dengan gaun pengatin yang super duper ribet irene tidak mau membuang-buang waktu ia langsung mengganti gaun pengantin yang ke tiga baju putih yang berwarna megah di bawah lutut dan panjang ke belakang

"Suho"panggil irene yang sedang berjalan ke arah suho
"Malaikat tak bersayap"dengan suara kecil



Oke guysss cerita sampai sini dulu yahhh maaf kalau updtenya agak lama
Habisnya udah dekat ujian:(
 
Jangan lupa VOTE,COMMENT,dan SHARE

See youu next chappter😘

Bos myy loveeWhere stories live. Discover now