5☀️Lemah

45 6 0
                                    

Lucy terbangung ketika mendengar alarm dari ponselnya. Matanya mengerjap beberapa kali dan sejenak ia merasakan tubunya tengah dipeluk seseorang. Dan benar saja, kini Hangyul sedang mendekap Lucy dengan wajah yang berada dilehernya. Seketika Lucy tersadar dan melihat Hangyul tidur dipelukanya. Suaminya terlihat nyaman tapi Lucy merasakan geli dengan nafas Hangyul yang menerpa lehernya.

Lucy mencoba melepaskan tangan Hangyul yang melingkar dipinggangnya. Begitu erat seperti sedang memeluk bantal guling.

"Hangyul bangung. Udah pagi."

"Emm iya bentar lagi."

Bukanya lepas, pelukan Hangyul makin erat dan kepala Hangyul berpindah dari leher ke dada Lucy. Hampir saja Lucy teriak karena kaget tapi dia masih bisa mengontrol suaranya. Lucy harus segera melepaskan pelukan Hangyul sebelum dirinya kesiangan.

Lucy menepuk pipi Hangyul agak kuat sampai pria itu mengerang tidak suka dan malah semakin mengusakan wajahnya didada Lucy.

Lucy menahan suara-suara aneh yang akan keluar dari mulutnya. Karena memang Lucy adalah orang yang sensitif dan gampang geli kalau salah satu anggota badanya dipegang.

Akhirnya Lucy mencoba cara terakhir.

"Aacck!!! Kok aku dicubit sih?!" Hangyul menatap lucy dengan mata setengah terbangun.

"Udah siang Hangyul. Aku mau ke sekolah entar telat."

"Oh yaudah."

Setelah menjawab dengan singkat, Hangyul kembali lagi kealam mimpi. Padahal Lucy berharap Hangyul akan bertanya Lucy mau diantar atau tidak. Tapi yasudahlah. Mungkin Hangyul belum sepeduli itu.

☀️☀️☀️

Setelah mandi dan siap-siap, Lucy langsung menuju dapur. Oh iya, Lucy ini guru TK sejak 2 tahun yang lalu. Sebelum pindah ke sini, biasanya Lucy akan naik sepeda karena jarak rumah dan sekolahnya tidak terlalu jauh. Tapi sekarang mungkin Lucy harus terbiasa naik bis.

Lucy sedang memakan roti ketika mendengar suara gaduh dari lantai atas. Ternyata Hangyul dengan rambut yang masih seperti sarang burung itu berlari terbirit-birit dan berhenti ketika matanya melihat Lucy tengah menatapnya.

"Kamu kenapa lari-lari?" Hangyul terlihat sedikit terkejut tapi dengan cepat menormalkan wajahnya.

"Hah? Nggak. Aku lupa mau kasih kamu kunci rumah. Nih." Hangyul menyerahkan kunci dengan gantungan boneka kepala beruang.

"Kirain apaan sampe lari-lari gitu."

Suasana menjadi hening ketika Hangyul bingung harus bersikap seperti apa. Sebenarnya Hangyul ingin mengantar Lucy tapi kata-kata itu tidak bisa keluar dari mulutnya.

"Kenapa berdiri terus? Sini sarapan."

Dengan telaten Lucy menyiapkan roti lapis dan segelas susu untuk Hangyul. Sedangkan Hangyul masih saja terdiam.

"Kamu ke sekolah naik apa?"

"Eumm naik bis paling. Atau gojek." Hangyul menggerutu dalam hati. Dirinya tidak mungkin membiarkan Lucy berdesakan naik bis atau membonceng laki-laki lain selain dirinya.

"Mau bareng aku nggak?" Lucy yang tengah meminum susu tersedak mendengar penuturan Hangyul.

"Hah? Emang kamu mau kemana?"

"Aku cuma pengen beli bubur ayam. Jadi ya sekalian aja."

Lucy melirik jam dinding yang menunjukan pukul 07:30. Jika dirinya menunggu hangyul mandi pasti lama dan akhirnya Lucy akan terlambat.

☀️☀️☀️

Seorang Hangyul sekarang tengah menyetir dengan kecepatan sedang. Dirinya masih memakai baju yang sama hanya mengganti celana kolornya menjadi celana training.
Pertanyaanya, apa Hangyul mandi tadi? Jawabanya tidak. Dia hanya mencuci mukanya dan langsung mengambil kunci mobil juga kacamata untuk menutupi matanya yang masih agak bengkak.

Lucy dari tadi hanya menahan senyum melihat hangyul sekarang disampingnya.

'Apa sebenernya hangyul mau nganterin aku tapi dia alasan pengen beli bubur ayam?' Sedari tadi isi otak Lucy cuma itu. Dia akan sangat senang jika memang seperti itu. Tapi kalau tidak Lucy akan tetap senang. Setidaknya dia senang kalau Hangyul yang mengantarnya.

Mobil Hangyul berhenti didepan sekolah TK tempat Lucy mengajar.

"Nanti pulang jam berapa?"

"Jam 11."

Hangyul membalas dengan bergumam dan mengangguk paham. Tidak ada tawaran akan menjemput Lucy.

"Yaudah aku ngajar dulu ya." Mulut Hangyul ingin sekali meminta sesuatu kepada Lucy tapi sampai istrinya keluar dari mobil pun Hangyul hanya bisa menggaruk kepalanya.

"Lemah banget sih lo gyul."






Bersambung....

Hai hai yg masih setia baca buku ini. Makasih yang udah kasih bintang dan ditunggu komen dari kalian💗💗💗

#3 Jeune CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang