SHOPPING DAY

2.6K 297 10
                                    

Yesterday we met

In a dearest season

You wear your old jacket

With that smile, you smile at me


Step by step, you come to me

With the red rose in your hand

And I am here,

Waiting like crazy while think you'll give me that


I think my heart stops beating, but

You walk away, pass me by

Your smile is not mine again

I am the one who erases that


Rose menghentikan kegiatannya malam itu. Ia memilih meninggalkan gitar yang dipangkunya dan juga kertas musik yang ia hadap. Gadis itu bangkit setelah terlebih dahulu merapikan ruangan tersebut.

"Kookie?" panggilnya pelan. Ia mengernyit bingung begitu tidak mendapati keberadaan pemuda itu. Padahal, baik kru maupun manajer mereka sudah pergi ke ruangan masing-masing. Tentu saja setelah mempersiapkan kamera dan juga keperluan lain untuk syuting We Got Married yang akan terus berlanjut.

Sudut bibir Rose sedikit terangkat begitu melihat sosok yang dicarinya tengah berada di beranda. Duduk terdiam dengan piyama tidurnya dan juga sebotol air mineral. Sungguh, perpaduan yang kurang cocok untuk malam sedingin ini.

"Berhenti berpikir kau bisa mengagetkanku seperti itu."

Rose mendengus kesal. Decapan keras terdengar ketika melihat Jungkook memutar tubuhnya seraya tersenyum penuh kemenangan. "Apa kau hanya akan terdiam di sini sampai matahari terbit?"

"Asal bersamamu, aku mau-mau saja," timpal Jungkook. Menggeser tubuhnya lebih mendekat ke arah Rose yang kini sudah duduk. Tepat di sebelahnya.

Mereka berdua kemudian terdiam. Menikmati angin malam yang mengalun lembut. Berpadu dengan sempurna bersama gemericik air mancur di taman belakang bangunan ini. 'Rumah baru mereka' yang nampak asri meskipun malam menutup semua pepohonan dan bebungaan yang tumbuh subur.

Jungkook sibuk memandangi bintang gemintang di atas langit sana. Tak jauh berbeda dengan gadis di sebelahnya yang juga melakukan hal serupa. Mereka layaknya dua bocah yang mampu terpesona dengan cahaya bak kunang-kunang di atas hamparan taman langit kelam.

"Jungkook."

"Chaeng."

Keduanya tersenyum begitu tersadar berucap bersama. "Kau dulu," kata Jungkook seraya tersenyum.

"Mari tidur, kita masih punya banyak jadwal besok. Dan aku tidak mau kena marah manajer-unnie karena lalai," timpal Rose dengan suara lembutnya. Gadis itu bangkit begitu selesai berucap. Menawarkan tangannya yang langsung disambut oleh Jungkook.

Tangan keduanya saling menggenggam sepanjang perjalanan menuju ke kamar mereka. Kamera-kamera yang terpasang di sepanjang langkah kaki mereka tak luput merekam semuanya. Benda yang akan membuat kegiatan keduanya selama berada di tempat ini terekam sempurna.

Jungkook mendekat ke salah satu kamera dan menunjukkan genggaman tangan mereka. Ia kemudian tersenyum seraya berucap. "Selamat malam dariku dan istriku yang cantik."

Gadis itu terkekeh begitu mendengar ungkapan yang baru saja dibisikkan Jungkook dengan cukup keras. "Hentikan itu, kau terdengar bodoh."

Rose menepuk-nepuk tempat tidurnya begitu mereka memasuki ruangan yang dituju. "Benarkah? Kita tidur bersama?" tanya pemuda itu dengan mata berbinar.

[END] TWO OF USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang